Aza's Project [Re-Upload]

Aza's Project : Belajar Masak!

"Bi... " panggil Aza kepada Bi Inah,

"Iya mba? loh kenapa nangis?" Tanya Bi Inah.

"Ini bi.." Ujar Aza menunjuk hal yang menyebabkan ia menangis.

"Hahaha bawang bombai toh yang buat Mba Aza nangis pagi-pagi gini" ujar Bi Inah.

Kalau selama ini, Aza jarang sekali sarapan dengan Juan karena selalu bangun siang dan bermalas-malasan. Kali ini Aza sudah bangun pagi sekali untuk membantu Bi Inah menyiapkan sarapan, ia juga berencana membuatkan bekal untuk Juan. Ia ingin memperbaiki image dirinya didepan suaminya itu.

"Kok gapake baju yang semalem lagi mba?" Tanya Bi Inah saat

"Masuk angin aku bi" ujar Aza menunjukan lehernya yang sudah merah akibat gesekan dari koin 1000 rupiahnya.

"Bibi kira tadi itu merah-merah di leher mba Aza hasil karyanya Mas Juan mba, taunya karya mba Aza sendiri hahaha" ledek Bi Inah.

"Ih bibi mah!! Nanti kerokin Aza ya bi" pinta Aza. Bi Inah hanya mengiyakan lalu mereka memulai ritual belajar masaknya itu.

Setelah 1 jam berlalu, masakan simpel buatan Aza yang di oleh Bi Inah selesai. Hanya menu sarapan sederhana tapi ini dibuat dengan cinta, kata Aza.

"Nasi goreng, telur dadar padang, ayam suwir pedas, dan tumis jagung muda bakso, siap!!" Ujar Aza semangat. Soal rasa tak perlu diragukan lagi, selama ada Bi Inah Aza yakin kalau rasanya selalu enak.

"Ini tempat bekelnya mba" ujar Bi Inah mememberikan sebuah kotak makan.

"Hmm bekelnya nanti aja deh bi Aza anterin, kalo sekarang takut ga enak buat makan siang mas Juan" ide Aza, Bi Inah pun setuju.

"Aza keatas dulu ya bi, mau mandi biar wangi terus ngeliat mas Juan udah bangun atau belum" ujar Aza.

"Mas Juan udah bangun belom?" Teriak Aza dari depan kamar Juan. Aza sudah wangi sekarang, sudah tidak mau bawang lagi.

"Mas?" Teriak aza sekali lagi namun masih tak ada jawaban. Aza mencoba membuka pintu kamar Juan dan ternyata tidak terkunci.

"Loh ga dikunci? Kok gada orang?" Tanya Aza pada dirinya sendiri setelah berhasil memasuki kamar Juan.

"Bagus juga kamarnya, curang ih! Kamar Mas Juan lebih gede dari kamar Aza, perabotannya bagus lagi" dumel Aza sembari melihat-melihay kamar Juan.

Ceklek.

Aza melihat kearah pintu terbuka.

"Aza ngapain?!!!" Tanya Juan yang baru saja keluar dari kamar mandi. Aza masih tercengang melihat tubuh topless Juan, ia hanya menggunakan handuk dibagian bawah tubuhnya saja dengan air yang masih metes dari tubuhnya.