5; Mileanya Ecan

1.2K 200 51
                                    

Ecan sedang berkaca di pantulan cermin kamarnya. Sebenarnya itu cermin pecahan kaca spion si Jeki yang rusak terus dijadiin kaca deh sama si Ecan. Sayang ceunah

Malam ini adalah malam minggu. Udah jadi rutinitas sepasang kekasih buat hang out bareng walau hanya sekedar nongkrong di alun-alun sambil makan ketan susu dan teh pucuk.

Ecan sudah terlihat bergaya dengan jaket andalannya. Yaitu hoodie dengan berlambang 'Langky' di dadanya. Belum jadi cowok gaul, kalau belum punya hoodie merk 'Langky' itu

Oke deh, merasa dirinya udah cukup ganteng malam ini, Ecan siap untuk ke rumah Rey selaku kekasihnya itu.

Untuk informasi. Rey dan Ecan sudah berpacaran kurang lebih 1 tahun. Bulan depan, tepat tanggal 10, hari jadi mereka yang ke 1 tahun.

Penuh perjuangan saat Ecan menyatakan sukanya kepada Rey yang pada saat itu merupakan sahabat Ecan sedari SMP.

Tadinya, Rey menolak untuk berpacaran dengan Ecan. Tapi, dilihat lama-lama, Ecan lucu juga. Kata Rey

Ecan juga banyak membantu Rey. Ketika dirinya menjadi bulan-bulanan kakak kelas yang iri dengannya. Rey sering dilabrak oleh kakak kelas cewek yang merasa kalau Rey lebih cantik dan populer dari mereka semua

Rey kesal. Padahal dia nggak pernah melakukan sesuatu yang menyebalkan ke orang-orang. Tapi kenapa dirinya harus sering dilabrak?

Akhirnya, Rey sempat ingin keluar dari sekolahnya. Tapi, Ecan menolongnya. Ecan menolongnya agar untuk tidak mendengarkan omongan mereka semua.

Ecan juga meyakinkan, kalau mereka adalah orang-orang miskin yang nggak mampu beli skincare kayak Rey makanya mereka semua jelek dan hanya Rey yang cantik. Gitu, kata Ecan

Rey akhirnya mengurungkan niatnya untuk keluar dari sekolah. Salah satu  Alasan Rey bertahan adalah karena ada Ecan di sampingnya, ditambah, saat ini dirinya berpacaran dengan Ecan. Sosok yang menyelamatkannya

"Hai.." kata Rey

Ecan langsung menoleh dan mendapatkan Rey yang begitu cantik. Rambut hitamnya terbelah dua sebahu. Membuat dirinya makin mempesona

Ecan menampar pipinya seraya air liurnya hampir terjun bebas.

"Ini mah kayaknya, diri aku pada masa majapahit telah menyelamatkan rakyat miskin dari kelaparan makanya dimasa sekarang aku bisa pacaran sama cewek secantik dan semanis kamu"

Rey tertawa terbahak, "Apaan sih!!" Katanya tersipu malu

Ecan pun tertawa, "Serius inimah. Jangan cantik-cantik ah...berat ini mah?"

Rey mengerutkan dahinya bingung, "Berat apanya?"

"Saingannya atuh.."

"Kok saingan? Kan aku udah jadi pacar kamu?"

"Iya tapi da, masih pacaran. Takut nanti ditikung sama orang lewat doa ⅓ malam. Jiaakhhh"

Rey dan Ecan tertawa sangat puas malam minggu itu.

"Hayu ah, kita jajan" kata Ecan

"Ayok!"

"Pamit dulu euy, ke mamah mertua"

Nggak bisa nggak tertawa sedetik pun kalau sudah bersama sosok Ecan ini bagi Rey.

"Iya bentar, aku panggil mamah dulu. Maah? Rey sama Ecan pergi dulu yaa?"

Mamahnya Rey pun keluar dari rumah

"Eh Jang Ecan??? Aduuhh kasepnaaa... mau kemana?" Tanya ramah mamah Rey sambil menerima salim dari Ecan

Matahari dan Malam • Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang