Happy reading 😘
Zea melangkah kan kaki nya keluar kantin dengan sedikit berlari. Zea berlari kecil menuju rooftop, dan meluapkan kesedihan nya di tempat yang selalu membuatnya tenang.
"Lo tau Than, gue paling benci kalau ada orang yang membahas tentang nyokap sama bokap gue." sesegukan zea yang menundukkan kepalanya yang di bopong dengan kedua kakinya.
"Gue memang cewek yang banyak kurangnya, tapi gue punya perasa." lanjut Zea."Zee." panggil seseorang sambil memegang bahu Zea, yang tak lain adalah Afra dan Jessie, kedua sahabatnya zea yang selalu ada.
Dengan sigap, zea langsung menghapus air mata nya yang sudah cukup lama mengalir, itu menyebabkan mata zea membengkak.
"Zee Lo nangis?" Tanya Jessie bingung dengan bengkak yang ada di meta zea
"E- enggak, siapa yang nangis coba, orang gue baik-baik aja, gak usah lebay kali." elak zea."Lo gak usah ngelak, gue tau Lo pasti habis nangis kan, udahlah gak usah di masukin ke hati." ucap Afra menguatkan zea.
"Siapa yang lagi ngelak coba, orang gue gak kenapa-kenapa, Lo nya aja sih yang baperan." ucap zea mencoba tegar.
"Udahlah gue gak papa, mendingan sekarang kita ke kelas, bentar lagi bel." ajak zea dan langsung menarik lengan Jessie.'gue tau Zee, Lo sekarang lagi sedih, tapi Lo pura- pura seneng biar kita gak khawatir, gue akuin akting Lo bagus, Lo bisa menyembunyikan kesedihan Lo tanpa berbagi dengan orang lain, termasuk gue, sahabat Lo sendiri.' batin Afra, dan langsung pergi mengikuti kedua sahabatnya.
••••••
Sedangkan Nathan dkk sedang berada di kelasnya, Nathan yang sibuk dengan ponselnya dan kedua sahabatnya yang sedang ribut.
"Vin, Lo udah bayar kan bakso nya mbak Surti tadi?" Tanya Marsel. "enggak." balas Alvin santai.
Marsel memukul pelan dahinya."Lo gimana sih. kan udah gue bilang tadi." oceh Marsel," kapan, kagak ada tu?"
Marsel mengeluarkan uang berwarna biru dari kantong celananya."nih, Lo bayar sana gih, nanti kita di marahin mbak Surti lagi."suruh Marsel, Alvin langsung menyambar uang yang berada di tangan Marsel."Lebihnya buat gue, yak." ucap Alvin tanpa menghiraukan ucapan Marsel ia langsung lari meninggalkan kelas.
"OGAH !!" Teriak Marsel, seluruh siswa yang berada di kelasnya tidak menghiraukan teriakan Marsel, mereka sudah terbiasa dengan tingkah laku kedua makhluk alien itu.
Marsel beralih untuk berbicara dengan manusia kutub,siapa lagi kalau bukan Nathan."Than," panggil Marsel, tapi tak ada jawaban dari Nathan."huh, untung ganteng."
"Than, cewek yang tadi bukan nya si Zea ya, yang di kenal dengan nama bad girl?" Lagi lagi ucapan Marsel tidak di balas oleh Nathan, itu membuat Marsel geram.
"Lo bales dikit kek ucapan gue, coba sama si zea Lo ngomong panjang... Banget, lah gua sahabat Lo ndiri kagak pernah di balas." ucap Marsel dengan tatapan sedu.
Nathan sedikit berfikir' iya ya, kenapa setiap gue ngomong sama tu cewek kok panjang banget.' batin Nathan bingung.
Nathan meletakan ponselnya di samping nya, lalu beralih menatap Marsel."Iya." ucap Nathan dengan nada dingin, Marsel yang menunduk di buat kagum oleh Nathan. Marsel langsung mendongak kan kepalanya menatap Nathan.
"ALVIN ..!!!!" Pekik Marsel tak percaya dengan ucapan Nathan, biasanya Nathan akan menjawab ucapannya dengan deheman tapi sekarang ia mengeluarkan ucapan.
"BRISIK NJIR ...!!" Teriak Revan ketua kelas,namanya aja yang ketua kelas, tapi sikapnya ya ampun.. bikin semua guru kewalahan menghadapi nya.
"Santai bro, gue lagi bahagia banget ini."
Ucap Marsel sambil tersenyum lebar."Lebay."
•
•
•Bel sekolah sudah berbunyi 10 yang lalu. Zea, Afra dan Jessie masih berada di kelasnya." Yok pulang." ajak Jessie
"Sabar Napa! ini gue lagi nyapu, gak sabaran banget." kesel Zea.Selesai membersihkan kelas zea dkk langsung menuju gerbang sekolah.Di depan pagar sekolah sudah tersedia mobil sport hitam."Eh, bokap gue udah nyampe, gue duluan ya." ucap Jessie dan langsung berlalu ilalang meninggalkan Zea dan Afra.
"Zee, Lo pulang naik apa?" Tanya Afra sahabat zea yang paling perhatian.
"Naik motor." ucap zea "oh, ya udah gue duluan ya, nyokap gue udah jemput. hati-hati, ya." ucap Afra dan langsung meninggalkan Zea.'coba aja gue kayak gitu, pasti gue seneng banget. tapi itu mustahil buat gue' batin zea," Jangankan di jemput, perhatian aja ayah gak ada sama zea. Zee Zee mimpi Lo ketinggian." ucap Zea dengan tatapan nanar. ia langsung berlalu meninggalkan sekolah dengan mengendarai motor miliknya.
Zea berhenti di sebuah toko bunga , ia membeli 1 buket bunga mawar. Zea langsung menuju pemakaman ibundanya.
Zea menatap nanar makam mamanya
"Maa ... hiks ... hiks..." ucap Zee sambil berjongkok di samping pemakaman mamanya."Kenapa semuanya harus terjadi sama zea maa hiks ...hiks... kenapa gak zea aja yang ketabrak mobil ... kenapa harus mama ... Hiks ..hiks... zea gak kuat ..." ucap zea sambil memangku batu nisa sang mama.
Sudah sekitar 10 menit zea menangi di pemakaman mamanya, itu membuat mata zea membengkak. Zea langsung menghapus air mata nya , dan berpamitan kepada silfa.
Zea melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, ia takut nanti sang ayah keburu datang dan kembali memukul nya.
••••••••
Zea berjalan memasuki rumah dengan pelan-pelan, ia takut akan di ketahui oleh sang ayah. Saat zea hendak ingin menaiki anak tangga ia merasa ada tangan yang memegang bahu nya.
Zea segera membalikkan badannya dengan memejamkan mata nya.
'Ya Allah lindungi Zea. Zea gak mau ayah marah lagi.' batin Zea menjerit.Zea membuka matanya perlahan, betapa terkejutnya Zea saat membuka matanya, ia tidak melihat Zahram di sana, melainkan ia melihat Zafran.
"Huhff." zea menghela nafasnya lega sambil mengusap dadanya."Kenapa dek? Kok jalannya kayak orang maling?" Tanya zafran sambil menatap zea bingung.
"E-enggak gak papa kok." jawab zea gugup."Eh iya, kak zea mau mandi dulu. Bay kakak." ucap zea sedikit berteriak.
"Ck, adek gue." ucap zafran sambil menggeleng-gelengkan kepalanya .________
_
_TBC
•
•
•Votemen jangan lupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL {END}
Teen Fictionig @ Dhyni Khaira ummah wp dhyni Khaira ummah TYPO BERTEBARAN! SINOPSIS Pletak ... "Yah, m-maafin Zea, kenapa ayah selalu menyalahkan Zea?" ringis zea yang merasakan sakit pada bagian pinggang dan punggungnya yang terkena cambukan dari sang ayah...