BAD GIRL | BAB 24

201 26 7
                                    

~______~

"Niat yang tidak baik, akan berujung pula dengan ketidak baikan."

______________________________________
Happy reading

Seperti yang di ucapkan Zea tadi, dia akan datang ke kafe untuk bekerja, itu pun kalau masih di terima. Zea melangkah kan kakinya memasuki ruangan pemilik kafe itu.

Nathan dan duo curut juga sudah pergi, mereka berpisah saat di parkiran. Zea terlihat gugup, tangannya begitu dingin.

"huhf ... Bismillah." Ucap Zea menghela nafas panjang.

Ceklek

"Permisi pak,"

"Silakan masuk!" Perintah sosok yang berdiri membelakangi Zea. Dengan perasaan yang bercampur aduk, Zea hanya bisa berdoa.

Zea berjalan memasuki ruangan itu dan memberanikan diri untuk duduk di sofa yang tersedia, jangan lupa! Zea masih dengan pakaian sekolahnya.

"Ada apa?" Ucap orang itu tak sedikit pun melirik Zea, jangan kan melirik, menggerakkan badannya saja tidak.

"Emm, sebelumnya saya minta maaf pak, atas ketidak hadiran saya selama 2 minggu atau lebih. Bukan tanpa sebab saya tidak bekerja, tapi karena saya mengalami kemalangan pak. Selama 2 minggu saya koma di rumah sakit, itu karna saya mengalami kecelakaan pak." Jelas Zea menundukkan kepalanya, tak ada keberanian sedikit pun dalam dirinya.

Sosok tersebut hanya terdiam, seolah tak mendengar penjelasan Zea. Zea yang merasakan tidak ada balasan, mencoba menegakkan kepalanya.

Kesal! Tentu saja kesal, sudah jelas-jelas  dia berbicara dengan baik, bahkan tidak ada typo sedikit pun. Batin Zea menahan kesal.

"Trus apa peduli saya." Ucap sosok itu datar. Zea berusaha sabar mendengarkan ucapan bos cuek level akut itu. Ingin rasanya Zea berkata kotor.

Dengan tenang Zea mengusap dadanya lembut, seakan menyuruh dirinya untuk bersabar, kalau memilih egonya, yang ada dia malah tidak di terima kerja di sini.

"Saya masih bisa bekerja di sini pak?" Tanya Zea mulai tenang.

"Saya akan terima kamu kembali, asalkan kamu mau menjadi pacar saya." Ucap sosok itu. Zea mendengar kata-kata itu sangat kaget, jantung nya tidak terkontrol.

'apa ini! Apa gue punya penyakit jantung juga? Ga beres nih, gue harus periksa nanti' tanyanya membatin. Sosok itu membalikan badannya dan menatap Zea penuh harapan.

Zea yang merasa di awasi, mendongakkan kepadanya. Sungguh, hari ini dia memang punya sakit jantung atau apa? Ya udah, setelah ini ia harus pergi ke dokter.

Mata Zea membulat sempurna, mulutnya terbuka otomatis, serta air liur sedikit keluar.

"N-Nathan!" Kaget Zea. Ya sosok tersebut adalah Nathan. Nathan menatap Zea dengan senyum yang mengembang, sungguh, siapa pun yang melihatnya, pasti akan langsung pingsan.

Perasaan Zea sudah bercampur aduk, antara senang maupun sedih.

"Lo kenapa ada di sini?" Tanya Zea. Nathan mendekati Zea dan duduk di sebelah Zea.

"Terserah gue." Sungguh Zea di buat bingung. Sedangkan Nathan hanya menatap Zea, tak peka. Cewek kalau sudah bingung berarti butuh penjelasan.

"Lo ga usah bingung, gue pemilik kafe ini." Ucapnya santuy. Zea ternganga, sudah hampir 1 bulan dia bekerja di kafe ini, tapi ia tak tau siapa pemilik kafe ini.

"Lo becanda?"

"Ga."

Zea tak tau harus berkata apa, fikiran nya hari ini sungguh kacau. Tak terasa cairan merah mengalir begitu saja dari hidung Zea. Nathan yang melihatnya langsung menyambar tisu dan mengelap darah tersebut.

BAD GIRL {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang