Happy readingJam menunjukan pukul 10.23 malam. Zea baru saja selesai mengerjakan tugasnya sebagai pelayan di sebuah kafe, ya walaupun hanya seorang pelayan yang penting halal.
Zea segera merapikan pakaian dan berjalan menuju kasir."kak Mit, aku pulang duluan ya, kakak ga papakan sendiri?"tanya Zea kepada Mita teman kerja Zeanya di kafe ini.
"eh Zee, gpp kakak udah biasa. Oh iya kamu pulang pake apa? Ini udah malem Lo, ga baik cewek jalan sendirian, atau mau kakak anterin?" Tawar Mita sambil meminum segelas air.
"ga usah deh kak, takut ngerepotin. ya udah aku duluan ya kak"pamit Zea sambil melambai-lambai kan tangannya.
Skip
Sudah sekitar 15 menit Zea menunggu angkot yang lewat di halte bus, tapi tidak ada yang lewat. Bagaimana tidak ini sudah malam, kalau pun ada angkot yang lewat pasti tidak ada yang mau mengantar kan Zea pulang.
Zea menghembuskan nafas pasrah dan memilih untuk berjalan kaki, walaupun ia yakin tidak akan sanggup berjalan kaki menuju rumah Afra yang agak jauh.
'kok gue rasa ga aman ya? mungkin cuman perasaan gue doang kali.'batin Zea. Saat di perjalanan Zea tak sengaja bertemu dengan dua lelaki berbadan besar dan memiliki otot tangan yang kekar.
Zea menelan Saliva nya dan berharap tidak terjadi apa-apa terhadapnya. Zea berjalan dengan hati-hati dan berhasil melewati kedua orang aneh tersebut. Tapi tiba-tiba tangan Zea di cekram oleh sebuah tangan kekar.
Jantung Zea tidak teratur lagi pikiran bercampur aduk. Zea menoleh ke belakang dan..
"Lepasin gue mau pulang.!"ketus Zea berusaha melepaskan genggaman tangan orang itu."Jangan galak galak dong, mendingan ikut sama kita dulu, kita seneng-seneng dulu."ucap pria yang satunya lagi membuat Zea mengidik ketakutan dan melangkah kakinya kembali namun belum sempat Zea melarikan diri, pria itu sudah lebih dulu mencekal tangan Zea.
"Lepas!" Bentak Zea keras.
"Enak aja, ga semudah itu melepaskan kau gadis manis. Kita senang-senang dulu, nanti kita anterin pulang."ucap pria itu berusaha membujuk Zea.
"Enggak! lepas gue mau pulang bangsat! Bentak Zea tak sadar mengeluarkan kata-kata kasarnya.
"Lepas atau gue teriak!" Ketus Zea berusaha mengancam. Pria itu malah tertawa renyah.
"Ga ada gunanya Lo triak, Lo liat di sini sepi! Ga ada yang bakalan bisa menolong Lo."kata pria itu membuat Zea ketakutan.
Zea mencoba berfikir sebentar hingga sebuah ide muncul dari otak jenius nya. Dengan sigap Zea menggigit tangan pria yang pertama dan menendang perut pria ke dua dengan keras. Zea tak menyia-nyiakan kesempatan ini Zea langsung berlari dengan kencang.
Zea berlari sekencang mungkin hingga tak sanggup untuk berlari sedangkan kedua pria itu masih mengejar nya. Zea berharap agar ada kendaraan yang lewat dan bisa membantu nya. Dan ya keberuntungan sedang berpihak pada Zea dengan sigap Zea berdiri di tengah jalan."Lo udah gila, berdiri di tengah jalan. Mau mati!"bentak Nathan saat mengetahui Zea yang memberhentikan motor nya.
Zea terengah-engah karna berlari cukup lama, Zea menatap Nathan yang tengah marah karna reaksi gila yang di lakukan nya. Zea melirik ke belakang dan ya kedua pria itu masih saja mengejar nya.
"Please Than, kali ini aja Lo bantuin gue." Mohon Zea berharap Nathan mau membantu, karna sungguh Zea sudah tidak sanggup untuk berlari, kakinya sudah berasa seperti jelly.
Nathan menatap Zea bingung. Saat kedua pria itu sampai, Zea langsung bersembunyi di balik tubuh Nathan. Nathan menatap kedua pria itu dengan bingung."bantu gue."mohon Zea dengan suara seraknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL {END}
Teen Fictionig @ Dhyni Khaira ummah wp dhyni Khaira ummah TYPO BERTEBARAN! SINOPSIS Pletak ... "Yah, m-maafin Zea, kenapa ayah selalu menyalahkan Zea?" ringis zea yang merasakan sakit pada bagian pinggang dan punggungnya yang terkena cambukan dari sang ayah...