Happy reading
Hari ini Zea tidak tau harus senang atau sedih. karna, hari ini ia berencana untuk pergi ke rumah sakit, sudah sekitar 1 bulan, dia tidak melakukan cuci darah.
Zea bersiap-siap untuk berangkat, dengan langkah sedang, Zea berjalan menuruni anak tangga. Zea mendapatkan Desi sedang memasak, tanpa berfikir panjang langsung saja Zea menghampiri Desi.
"Bunda!"
"Eh, sayang. Mau kemana?" Tanya Desi, setia memotong sayuran. Zea tersenyum tulus.
"Emm, Zea mau ijin ke luar bentar Bun, tapi ga enak liat bunda masak sendiri." Ucap Zea. Memang sih Desi sudah menganggap Zea seperti anak sendiri, dan sudah sekitar 2 Minggu Zea berada di sini.
Desi sangat menyukai Zea.
Desi tersenyum lebar, menghentikan aktivitas nya. Desi menatap Zea.
"Bunda ga papa kok sendiri, emang kamu mau kemana? Kok bunda kepo ya haha." Ucap Desi terkekeh. Begini lah Desi, selalu saja bersikap seolah-olah Zea itu adalah anak kandung nya.
"Itu, Zea mau pergi sama temen, Bun. Boleh ga Bun?" Tanya Zea memohon.
"Ya boleh dong, apa sih yang enggak buat putri bunda ini. Ya udah, jangan pulang malem-malem, kalau kamu pulang lewat dari jam 8, bunda kunciin pintunya haha ..." Ucap Desi terkekeh.
"Huwa ... Makasih bunda sayang ..." Ucap Zea sambil mencium pipi Desi. Desi membalas ciuman Zea.
"Gitu ya, sebenarnya anak bunda Zea atau Nathan sih Bun?" Ucap Nathan tiba-tiba.
Entah sejak kapan Nathan berdiri di depan pintu dapur, gak lupa dengan wajah masam nya. Jujur Nathan cemburu dengan bundanya.
Zea dan Desi tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Nathan yang begitu jelek.
"Haha ... Lo jelek banget sumpah haha ..."
Ucap Zea memegangi perutnya yang sangat sakit."Bener tuh, wajah kamu jelek banget sayang, haha ... Bunda lucu liatnya haha ..." Semprot Desi.
Nathan semakin kesal, bundanya sungguh terlalu, masak anaknya yang ganteng ini di bilang jelek.
"Huh, ketawa aja terus Bun, salah bunda sih, buat Nathan ga sempurna." Mata Desi membulat.
"Astaghfirullah nak, kamu pengen bunda jewer! Ga baik ngomong kek gitu, itu namanya kamu ga bersyukur!"
Mampus' Zea membantin.
"Ampun Bun, iya-iya Nathan ga gitu lagi. Lu mau kemana Zee?" Tanya Nathan.
"Kepo lu ya?"
"Biasa aja kali muka Lo, Jan kek aspal." Ucap Nathan dingin.
"Lo mau ikut ga?" Tawar Zea.
"Oke, 5 menit." Ucap Nathan, langsung berlari dengan cepat. Zea hanya menggeleng dan memilih untuk membantu Desi sebentar.
_______________
"Kita kemana sih?" Tanya Nathan kemal.
Sudah 10 kali Nathan menanyakan kemana mereka akan pergi. Tapi Zea hanya menjawab"jalan aja." Dasar cewek."Nanti Lo bakalan tau." Nathan semakin kesal, dan memilih diam.
Zea melirik ke arah Nathan.'dia marah?'
"Than, lu marah?"
"Pikir aja ndiri." Ketus Nathan. Fix Nathan lagi marah. Zea menghadap Nathan dan menggenggam tangan Nathan. Entah dari mana Zea mendapat keberanian untuk menyentuh Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL {END}
Teen Fictionig @ Dhyni Khaira ummah wp dhyni Khaira ummah TYPO BERTEBARAN! SINOPSIS Pletak ... "Yah, m-maafin Zea, kenapa ayah selalu menyalahkan Zea?" ringis zea yang merasakan sakit pada bagian pinggang dan punggungnya yang terkena cambukan dari sang ayah...