Happy reading
Pletak..
"Yah, m - maafin zea, zea nggak sengaja hiks ... hiks..." ringis zea yang merasakan sakit pada bagian pinggang dan punggungnya yang terkena cambukan dari sang ayah.
"Dasar anak tidak tau diri, ini hukuman buat kamu, atas apa yang telah kamu lakukan terhadap istri saya!" ucap Zahram masih setia mencambuk zea.
"Yah udah yah, kasian zea, dia nggak tau apa-apa yah ..." mohon zafran yang tak tega melihat sang adik merasa kesakitan.
"Mama ..!" Pekik zea terbangun dari tidurnya, zea melihat jam di samping kasurnya yang menunjukkan pukul 06.00.
"Huh, mimpi itu lagi." ucap zea sambil mengusap dadanya yang terasa sesak. zea langsung beranjak dari tempat tidurnya dan beralih menuju kamar mandi.
Zea langsung menuju ke lantai bawah untuk sarapan pagi, tapi saat zea memasuki ruang makan hanya ada bik imah, zea melihat ke sekeliling arah tapi tidak di temukan nya seorang zafran.
"Bi, kakak mana?"
"Oh den zafran udah berangkat pagi-pagi banget tadi non, katanya ada urusan penting, jadi nggak bisa pamitan sama non zea." jelas bik imah.
Zea berjalan menuju pintu utama, saat zea ingin berangkat sekolah ia melihat pintu kamar sang ayah yang terbuka, pintu yang biasanya selalu terkunci dan tak ada satu orang pun yang boleh memasuki kamar itu.
'kok pintu kamar ayah kebuka ya?' tanya zea, tanpa berfikir panjang zea langsung menuju ke arah pintu kamar Zahram. Saat zea ingin memasuki kamar Zahram, sang ayah lebih dulu menghampiri nya, zea sangat kaget di buatnya.
"Mau apa kamu ke kamar saya?"
"Yah, zea mau berangkat sekolah dulu." ucap zea sopan dan langsung mengambil tangan Zahram berniat untuk menciumnya tapi, niat zea lenyap, Zahram menepiskan tangan zea kasar.
Zahram hanya diam dan langsung pergi meninggalkan zea yang merasakan sakit pada hatinya.
'apa gak ada cara yah,supaya ayah bisa maafin zea' batin zea dan langsung berangkat sekolah.•
•
•Zea sudah sampai ke sekolah, kali ini ia tidak berniat untuk terlambat, saat ia berjalan menuju kelasnya, zea berpapasan dengan seorang Nathan.
Nathan menatap zea dari atas sampai bawah, baju yang di keluarkan dan rok mini yang di gunakan, dengan cepat Nathan mencengkeram tangan zea dengan sangat erat.
"Aww ..." ringis zea yang Merakan sakit pada pergelangan tangan nya." Lo mau bawa gue ke mana?" Tanya zea tapi tidak ada jawaban dari Nathan.
Akhirnya mereka sampai di sebuah lapangan basket, yang berada di ruang tertutup.
"Lari 10 putaran." perintah Nathan. "apa! Lari? bahkan hari ini gue belum buat kesalahan, dan Lo udah kasih hukuman buat gue." bacot zea.
"Lo nggak liat apa?, pakaian kayak cabe murah gitu." ucap Nathan sukses membuat zea bungkam, zea pasrah dan mulai berlari mengelilingi lapangan basket yang luasnya sangat luar biasa.
Selesai melaksanakan hukuman dari ketos laknat, zea tidak berniat untuk pergi ke kelas, ia berjalan melewati koridor-koridor yang ada di sekolahnya, akhirnya ia sampai di sebuah kantin yang berada di sekolahnya.
Zea memilih untuk terlebih dahulu memesan makanan, dan langsung menuju ke meja yang berada di pojok. sambil menunggu pesanan nya datang, zea memilih untuk memainkan benda pipih yang berada di dalam kantong roknya .
"Zea ...!" Teriak Jessie kepada zea, berhasil membuat semua mata pengunjung kantin tertuju padanya.
"Jes Lo bisa nggak, panggil gue dengan nada biasa aja. nggak usah juga Lo bawa toa Lo itu untuk manggil gue, orang gue nggak budek kok."nyinyir zea.
"Ye habisnya Lo sih,ke kantin nggak ngajak-ngajak kita, ya kan Fra."
"Iya, terus tadi Lo juga ngga masuk kelas, Lo bolos lagi?"
"Gue di hukum lagi sama tuh ketos laknat. masak gue yang cantik ini setiap hari di hukum, kan nggak da akhlak memang tu anak."
"Kebalik kali."
"Lo sih buat masalah Mulu, ya wajar lah dia hukum Lo." ucap Afra." gue nggak ada buat masalah kok hari ini, Dateng ke sekolah juga nggak telat." jawab zea.
"Udahan ngocehnya, sekarang kita makan dulu ya, keberu dingin ni bakso." ucap Jes." Lo kalau tentang makanan cepat ya, sama aja kayak Bu bakpao." ucap zea sambil terkekeh pelan.
•
•
•Pulang sekolah.
"Assalamualaikum." ucap zea saat memasuki rumah nya, tapi sayangnya tidak ada yang menjawab salam dari zea. Bagaimana tidak rumah sebesar ini seperti tidak ada penghuni nya.
Zea langsung menuju kamarnya yang berada pada lantai dua. Zea memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu dan memakai piamanya yang sangat ia sukai.
Saat zea ingin membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya, tiba-tiba ada yang membuka pintu kamarnya, pandangan zea beralih melihat sosok di depannya pintunya.
"Kakak!" Teriak zea antusias dan langsung berlari ke arah zafran, tanpa aba-aba zea langsung berhambur dalam pelukan zafran.
"Ada apa dek, ada masalah lagi di sekolah?" Tanya zafran sambil mengusap lembut rambut zea . Hanya di jawab gelengan oleh zea.
Zafran merenggangkan pelukan dari zea, dan beralih menatap zea sedu." Dek kakak ngerti perasaaan kamu, jadi kamu jangan pendam sendiri, kakak akan selalu ada buat kamu, oke." Ucap zafran menguatkan zea.
"Em, kakak nggak usah khawatir, zea akan jadi wanita tangguh, nggak lemah, walau pun sedikit bandel hehe." ucap zea menghilangkan kekhawatiran dari zafran.
"Ya udah belajar sana yang rajin, supaya jadi wanita yang berhasil dan membuat kakak bangga." ucap zafran mengusap lembut poni zea.
Zea beralih ke meja belajar untuk melihat pelajaran yang akan di tempuh esok hari, walau pun ini pertama kalinya zea untuk melihat mata pelajaran untuk besok.
'kamu memang wanita yang kuat dek, sampai semua yang kamu rasakan bisa kamu tutupi dengan sikap nakal.' batin zafran dan langsung pergi dari kamar zea.
Zea mencoba untuk membaringkan tubuhnya di atas kasur dan langsung memejamkan matanya, tapi saat zea memejamkan mata yang pertama kali di lihat adalah Nathan.
Zea kembali membuka dan mengedipkan mata," kok bisa si Nathan sih yang muncul." Bingung zea,"padahal tu anak kan sering ngehukum gue." ucap zea.
"Apa jangan-jangan bener kata Afra gue suka sama si Nathan." tebak zea
"Nggak-gak jangan sampe, lagian tu anak bukan tipe gue." ucap zea. Zea berusaha lagi untuk memejamkan matanya, tapi itu sia sia."Ih kok selalu muka ketos laknat tu sih yang muncul." kesel zea," duh kayak nya gue nggak bisa tidur aaa.." ucap zea sambil berteriak di dalam selimut nya.
TBC
•
•
•NAH SEGINI DULU YA, TUNGGU BAB BERIKUT NYA.
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK, GAK SUSAH KOK TINGGAL DI CLIK BINTANG DI POJOK SEBELAH KIRI 🌟 DAN KOMENT. AKU TUNGGU DI KOLOM NOTIFIKASI.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL {END}
Teen Fictionig @ Dhyni Khaira ummah wp dhyni Khaira ummah TYPO BERTEBARAN! SINOPSIS Pletak ... "Yah, m-maafin Zea, kenapa ayah selalu menyalahkan Zea?" ringis zea yang merasakan sakit pada bagian pinggang dan punggungnya yang terkena cambukan dari sang ayah...