BAD GIRL | BAB 26

228 28 1
                                    

Happy reading

Zea menghirup udara segar pagi, pemandangan nya sangat lepas. Pepohonan yang tersusun rapih, bunga tertata rapi. Sungguh, Zea menyukai tempat ini. Tepat yang sudah lama tidak di kunjungi nya, kurang lebih  1 tahun setelah kepergian Zafran.

Pagi ini Zea memilih untuk berangkat sendiri ke sekolah, karna ia ingin melihat tempat bersejarah ini baginya. Zea mendudukkan dirinya di kursi panjang, tak ada yang berubah dengan tempat ini.

Zea meletakkan ransel sekolahnya, dan berjalan menuju kolam kecil. Zea tersenyum simpul, melihat ikan-ikan yang begitu banyak. Ingin rasanya Zea berteriak bahagia, tapi apa daya, seketika kebahagiaan itu hilang. Jika mengingat pahitnya kehidupan Zea.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.00, Zea bergegas untuk pergi, karna perjalanan menuju sekolah satu jam. Untung saja dia datang pagi-pagi sekali.

Dengan cepat Zea berlari, mencari kendaraan yang lewat. Hari nya kini begitu bahagia, semoga hari ini lebih indah dari hari kemarin.

******

Zea baru saja sampai di sekolah, tapi sayangnya dia terlambat 2 menit. Zea sudah menyerah, sedari tadi dia memohon agar di bukak kan pagar. Tapi, tetap saja tidak boleh.

Zea merasa sangat kesal, bagaimana tidak, hanya terlambat 2 menit saja harus melewatkan 2 jam pelajaran. Sungguh Zea ingin berkata kasar.

Zea memilih untuk mengidap masuk lewat gerbang belakang sekolah, karna hanya itu jalan yang aman. Tempat yang begitu sepi dan ruangan yang penuh dengan misteri.

Hap

Zea meloncat dari pagar yang tak begitu tinggi. Saat sampai di daratan kaki Zea terkilir, itu membuat Zea meringis kesakitan.

"Auw," Rintih Zea memegangi kakinya yang terkilir.

Zea tetap berjalan dengan pelan, saat di perjalanan Zea mendengar suara isak an tangis. Zea mengidik ngeri, apakah itu Kunti? Pikiran Zea bercampur aduk. Suaranya semakin kencang. Dengan keberanian Zea membuka ruang kelas itu, matanya tertuju pada seorang wanita dengan pakaian sama dengannya.

Zea tenang, dia tidak merasa takut lagi. Karna bukan kunti atau apa pun itu, melainkan seorang siswa yang sedang menangis. Zea menghampiri perempuan itu.

"Hai! dek, nama kamu siapa?" Gadis itu mulai tenang dengan pelan ia melihat ke arah Zea. Mata yang memerah dan wajah yang begitu pucat. Bisa di bilang seperti Kunti asli.

"Killa kak."

"Killa kenapa di sini? Ga masuk kelas?" Tanya Zea, yang di jawab gelengan oleh Killa.

"Kak aku boleh peluk kakak?" Zea tersenyum dan langsung memeluk Killa nyaman. Killa mulai tenang, sebenarnya apa yang terjadi dengan Killa, Zea bingung.

Di sisi lain seorang pria berkulit putih, dengan wajah khawatir nya. Nathan itulah orang nya. Nathan merasa khawatir, sedari tadi fikiran nya terus tertuju pada Zea. Pagi-pagi sekali Zea sudah pergi sekolah, tanpa memberi tahu nya.

Nathan tidak fokus dengan pembelajaran yang di berikan guru, Nathan memilih untuk ijin keluar kelas, dengan alasan pergi ke toilet. Nathan sempat melewati kelas Zea dan sedikit mengintip, tapi dia tak melihat batang hidung Zea.

'dia kemana?' batin Nathan. Nathan berjalan dengan pelan, sambil berfikir kemana Zea?

*****

Zea dan Killa tengah berada di taman belakang sekolah, mungkin untuk kali ini Zea kembali nakal.

"Lo kenapa ga masuk kelas?"

"Killa males kak, lagian kalau Killa juara pun ga ada yang peduli." Ucap Killa sambil memakan es krim. Zea bingung, apa Killa sama dengan dirinya?

BAD GIRL {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang