"I don't know what is this. I just can't stop staring at you; your beautiful eyes and your pretty face."
~♥~
"Yo! I hate you!! "
Tut.
Jeongguk melempar ponselnya keatas ranjang. Mendengus kesal mengingat si menyebalkan (read: Mingyu) pergi ke kampus duluan dengan alasan Jeongguk susah dibangunkan dan Mingyu tidak mau telat; takut 'dihajar' senior.
"shit!" Jeongguk dengan ogah-ogahan mengangkat tasnya kepunggung. Mencoba menyemangati diri sendiri dihari pertama ospek.
Jeongguk sungguh malas berurusan dengan senior-senior yang pasti nanti merasa superior. Sudah khatam dengan kelakuan senior-senior baik dari sma maupun dari cerita saudaranya yang sudah melewati masa ospek daripada dirinya. Jeongguk menaiki motornya dengan perasaan dongkol, membayangkan senior dengan kata-kata yang mungkin akan membuat Jeongguk ingin menonjok mereka satu-satu.
"dek, kalau senior ngomong di dengerin."
"nggak usah ngeluh, tahun kita lebih berat dari tahun kalian."
"dunia kerja tuh berat dek, masa gini aja udah males! Ngeluh!"
And shits.
"huh." memakirkan motor dengan benar saat sampai digedung fakultasnya. Melirik sekitar; sepi.
"sialan. Telat." batin Jeongguk memaki. Sudah bisa dipastikan ia akan habis sebentar lagi. Tapi mau bagaimana? Dia tidak mungkin menghindari karena ujung-ujungnya juga Jeongguk tetap akan menerima konsekuensi. Pelan tapi pasti, Jeongguk menarik nafas pelan dan berat, antara kesal dan gusar.
Brum. Brumm.
Baru saja mau turun dari motor, seseorang dengan motor besar merah memarkirkan motornya disebelah Jeongguk. Jeongguk mengangkat ujung-ujung bibirnya; tersenyum.
Setidaknya, dia ada teman terlambat.
"bro? Telat?" Jeongguk turun dari motor, bertanya duluan pada laki-laki yang masih memakai helmnya dan tubuh yang dibalut jaket bomber.
Mata Jeongguk tak lepas dari setiap pergerakan yang laki-laki itu lakukan. Mengangkat salah satu alisnya ketika si 'teman telatnya' membuka helm.
the fuck!
"lo?"
"hai?"
Jeongguk memijat ujung pelipisnya pelan. Memikirkan kenapa ketidak beruntungan selalu mendatanginya dengan semangat. Laki-laki didepannya ini adalah lelaki yang ia temui semalam diclub. Yang memberi tahunya kalau resletingnya terbuka. Ah, shit.
Seharusnya Jeongguk tidak perlu malu. Toh, mereka berdua laki-laki, sudah biasa berkata dalam hal semacam ini.
"oh ya, hai juga. Lo telat?" Balas Jeongguk. Mencoba melupakan kejadian semalam demi mencari teman untuk dihukum nanti. Persetanlah intinya.
"lo yang telat."
"huh? Lo juga kali, sat!" Jeongguk tertawa mencoba mencairkan suasana yang entah kenapa jadi mencekam semenjak laki-laki ini datang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [KTH&JJK]
Random[taekook] Jeon Jeongguk itu suka cewek. Agak kesel kalau temen-temennya ngegodain dia tentang Kim Taehyung; si kating ganteng idaman penjuru kampus yang 'katanya' naksir dia. Mau itu gosip atau bukan, Jeongguk tetap nggak suka. Mau Taehyung seganten...