"Qixuan!!"
Gadis yang sedang merebahkan dirinya di atas ranjang di pagi hari seperti ini, mendengus kesal, karena sedari tadi namanya di panggil
Kemudian, gadis itu terpaksa bangun dari ranjang, dan segera keluar kamarnya, untuk menemui ibunya yang sedari tadi terus memanggilnya
Tampak seorang wanita paruh baya, sedang duduk di ruang tamu, sambil meminum teh dan memegang buku katalog tebal di tangan kanannya
Gadis itu menghela nafas. "Ada apa sih ma? Ganggu aku lagi streaming aja"
Wanita paruh baya itu menatap anak gadisnya dari atas sampai bawah, lalu menutup hidungnya rapat-rapat. "Kamu belum mandi ya?"
Gadis itu memutar bola matanya sambil berdecak kesal. Ibunya memanggilnya sedari tadi, hanya menanyakan hal yang tidak penting seperti itu?
"Kamu itu sudah dewasa, kalo kamu terus-terusan seperti ini, mana ada laki-laki yang mau sama kamu?" Ucap wanita paruh baya tersebut dengan tatapan tidak suka
Gadis itu menghela nafas lagi. "Memang aku masih nggak tertarik pacaran, menikmati masa muda dulu lebih asyik"
"Masa muda apanya? Kamu sudah menginjak kepala dua, masih saja tidak mau mempermasalahkan hal ini? Seperti anak kecil saja" Ucap wanita paruh baya itu
"Mama manggil aku cuma karena masalah ini? Ck, membosankan"
Wanita paruh baya itu meletakkan cangkir tehnya di meja. "Mama nggak mau tau, bulan depan kamu harus nikah"
Gadis itu membulatkan matanya. "Nggak mau!! Apa sih ma? Aku masih kuliah ya, kalo nanti aku nikah terus hamil, kan percuma papa buang-buang duit buat bayar kuliah aku"
"Mama nggak mau tau, kamu harus nikah pokoknya. Nggak ada penolakan, ingat itu"
"Kenapa nggak kak Dery aja sih ma? Kenapa harus aku?"
"Ya karena, mama pengennya kamu yang nikah, Kakakmu kan udah ada calonnya, sedangkan kamu belum" Ucap wanita itu tanpa menatap anak gadisnya
Gadis itu mengacak rambutnya. "Mama egois tau gak?"
"Udah, kamu mandi sana. Jangan main hp mulu, belajar masak ataupun bersih-bersih rumah gitu, biar mertuamu nanti bangga punya menantu rajin"
Gadis bernama Xuan itu menghentakkan kakinya beberapa kali, lalu pergi ke kamarnya sambil menangis
***
Ruangan bersekat milik gadis yang bernama Xuan yang kini tengah menangis tersedu-sedu, sambil memeluk kedua kakinya. Sejak tadi pagi, ia menangis karena ia tidak ingin di jodohkan
Selama ia hidup, gadis itu tak pernah berpacaran, karena mendengar dari teman-temannya sendiri yang menjadi korban sakit hati karena merasa sudah tak cocok lagi
Karena itu, gadis tersebut tak berani untuk pacaran hingga saat ini ia sudah menjadi mahasiswa di universitas terkenal di Taipei
Cklek!!
Terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat ke arah gadis itu, berdiri di samping ranjang gadis itu. "Dek, di panggil papa di meja makan"
Gadis itu mengangkat kepalanya, lalu mengusap kasar air matanya. "Kenapa lagi?"
"Gue nggak tau, yang jelas tadi gue di suruh manggil lo" Ucap lelaki tersebut, yang di ketahui adalah kakak dari gadis tersebut
"Hmm"
"Yaudah, gue keluar. Jangan nangis" Ucap lelaki itu lagi, lalu pergi keluar kamar gadis tersebut
Sementara Xuan, ia menghela nafas berat. Ia menyambar sehelai tisu yang terletak di atas nacas di samping ranjang, lalu mengusap air matanya. Kemudian beranjak keluar dari kamar
Saat setelah sampai di meja makan, gadis itu duduk tanpa menatap kedua orang tuanya yang sedari tadi menatapnya
"Ada perlu apa?" Tanya gadis itu dengan suara serak, karena terlalu banyak menangis
Pria paruh baya itu menghela nafas. "Papa harap, kamu setuju tentang perjodohan ini"
Air mata yang sedari tadi gadis itu tahan, saat ini kembali membendung di kelopak matanya, gadis itu tak sanggup untuk mengeluarkan kata-kata penolakan
"Percuma kan kalo aku nolak? Kalian pasti bakal kekeuh buat maksa aku buat setuju sama perjodohan ini, Xuan kira setelah lulus SMA, bakal bebas kayak teman-teman yang lain, nyatanya nggak"
Pria paruh baya itu melepaskan kacamatanya. "Dengar Xuan, Papa sebenarnya juga nggak setuju sama perjodohan ini. Tapi-"
"Tapi apa pa? Papa terpaksa kan karena ini permintaan dari sahabat papa itu? Ck, aku benci kepalsuan"
"Papa juga nggak enak sama sahabat papa, saat itu papa mau nolak, tapi dia maksa papa buat jodohin kamu sama anaknya" Ucap pria paruh baya tersebut, sambil menatap anak gadisnya yang sedang melamun
"Iya aku mau di jodohin, tapi hanya karena terpaksa. Aku bener-bener nggak suka dan aku bakal benci sama perjodohan ini" Ucap gadis itu, lalu melangkahkan pergi menuju kamarnya sambil mengusap air matanya dengan kasar
Gadis itu membanting pintu kamarnya dengan sangat keras, hingga menimbulkan suara dentuman cukup keras, dan mengacak kasar benda-benda yang ada di meja rias miliknya
.
.
.
Tbc[Revisi]
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan • Liu Yangyang✔
FanfictionQiXuan Li, gadis cantik asal Taiwan. Yang di paksa oleh orang tuanya untuk segera mencari pasangan, dan menikah. *** Masa-masa muda yang ingin ia nikmati bersama teman-teman, pupus begitu saja. Ketika sebuah paksaan yang terlontar dari kedua orang t...