New hundred

4.4K 123 1
                                    

Pagi hari,Tiara yang masih mengantuk,terpaksa harus bangun dan meninggalkan mimpi indahnya. Jika pintu sedari tadi di ketuk dengan berulang kali.

"Ara,Rehan bangun cepet.Mamah udah siapin sarapan buat kalian"

"Iya,Mah bentar aku mau bangunin Rehan dulu" Teriaknya dari dalam kamar.

Tiara bangkit dari tidurnya dan menghampiri Rehan yang masih tertidur di sofa.Sebenarnya semalam Tiara dan Rehan berdebat di mana kita akan tidur,tapi akhirnya Rehan yang mengalah dan memutuskan untuk tidur di Sofa dan Tiara di kasurnya.

Tiara membangunkan Rehan yang masih tertidur. Ia mendekatinya dan menyentuh lengannya pelan sembari menggoyangkan lengannya tersebut.

"Han" Panggilnya.

"Kasian pasti cape,yaudah deh nanti aja banguninnya" Batin Tiara.

Tiara segera menuju ruang makan yang berada satu tempat dengan dapur,yang masih menggunakan baju piyama berwana pink.

"Pagi,Mah,Pah" Sapanya kepada mertuanya yaitu Amira dan Reza.

"Pagi" Jawab mereka serempak.

"Rehan mana,Ra?" Tanya Amira yang sedang menyajikan sarapan untuk Reza.

"Masih tidur,Mah"

"Semalem kalian berapa ronde?gimana Rehan mainnya ganas ga?"Sahut Reza dengan santainya.

"Ronde?ganas?maksud Papah?" Jawab Tiara polos.

"Buat Debay" Tiara mengangkat sebelah alisnya,sungguh ia benar benar tak mengerti apa yang di ucapkan Reza selaku mertuanya itu.

Reza memutar bola matanya kesal,lalu meminum kopi yang sudah di suguhkan oleh Amira. Sedangkan Amira hanya menggeleng geleng melihat menantunya yang polos itu.

Tiara mengambil dua piring bersih dan mengambilkan secentong nasi dan lauk ke dalamnya.

"Kamu ga makan bareng sama kita?" Sahut Mira.

"Aku makan di kamer aja,Mah"

"Mamah percayakan semuanya padamu,semoga Rehan bisa berubah karena adanya kamu di kehidupan barunya" Tiara mengangguk sembari tersenyum.

Tiara berjalan dengan hati hati karena takut makanan dan minuman yang di bawanya menggunakan nampan ini akan tumpah. Ia menaiki satu persatu anak tangga yang membawanya menuju kamar Rehan.

Sesampainya di kamar Tiara mencoba untuk membuka pintu itu dengan perlahan,setelah itu ia menaruh makanannya di atas nakas. Tiara melihat ke arah sofa,namun ia tak menemukan keberadaan suaminya itu. Hingga ia mendengar suara air dari kamar mandi,Tiara yakini itu adalah Rehan yang sedang mandi.

Tak lama menunggu akhirnya Rehan keluar dari kamar mandi,dengan handuk putih yang menutupi bagian pusar sampai lutut,sedangkan bagian atas yang terekspos.Ia tengah mengusap rambutnya yang basah karena habis keramas.

Tiara segera menutup mukanya dengan bantal. Tak lama Tiara mulai membuka matanya dengan perlahan,namun ia tak menemukan sosok suaminya itu.

"Apa dia udah keluar kamar?" Batin Tiara.

"Suapin" Tiara terkejut ketika mendengar suara berat suaminya itu,perlahan tapi pasti ia menoleh ke belakang dan menemukan Rehan yang sedang memainkan game yang sedang hits sekarang sekarang.

"Siapin" Ucapnya kembali,karena sedari tadi Tiara hanya memandangnya.

"Hah ga mempikan gue?tolong siapapun cubit gue sekarang juga" Batin Tiara.

"Cepet suapin!" Ucap Rehan kembali dengan sedikit keras.

"Eh iy iya"

Tiara mengambil sarapannya itu dan menyuapinya dengan perlahan. Rehanpun mengubah posisinya menjadi duduk,matanya saat ini sama sekali tak melihat ke arah Tiara.Karena sibuk dengan gamenya.

Setelah habis,Tiara mengambilkan segelas air putih untuknya. Ia meletakan piring yang telah kosong itu di atas nakas,setelah selesai mengurus suaminya itu baru Tiara bisa memakan sarapannya sendiri.

Setelah selesai Tiara bergegas untuk mandi. Ia melepaskan semua pakaiannya dan mulai berendam di dalam bathtub.Tak butuh waktu lama akhirnya ritual mandinya selesai,tapi saat Tiara meraba gantungan handuk yang terletak di sebelah kirinya.Namun,ia tak menemukannya.

Tiara baru ingat jika handuknya belum sempat di ambil dari lemari karena Tiara pikir sudah di sediakan. Akhirnya dengan rasa canggung Tiara memanggil Rehan.

"Han tolongin gua,tolong ambilin handuk gua di lemari" Teriaknya. "REHAN MANA?!"Sahutnya kembali,karena sudah menunggu hampir 3 menit tapi Rehan tak kunjung datang.

Tiara mendengar suara pintu terbuka. Ia melirik ke arah pintu itu,ada tangan yang telulur sembari membawa handuk pink miliknya.

"Kak,gua ga kentuk" Ucapnya,karena jauhnya jarak bathub dan pintu.Tapi ia tak kunjung masuk.

"MASUK!"

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang