new sheet

1.8K 47 0
                                    

Tiga bulan sudah setelah kejadian kemarin, semuanya sudah baik baik saja. Sedangkan Kenzi dan Rayna?ia mendapatkan hukuman 10 tahun di penjara. Dan,Retno?ia selalu merasa kesiapan setiap harinya di sekolah.

Perut Tiara saat ini sudah sangat buncit dengan kelahiran yang sudah semakin dekat,beberapa kali ia masih saja tidak menyangka bahwa sebentar lagi mereka berdua akan memiliki dua orang bayi mungil. Saat ini Rehan sedang belajar karena beberapa hari lagi akan di adakan ya ujian kelulusan.

Setelah dua jam belajar,Rehan membereskan kembali buku bukunya. Rehan berjalan ke arah Tiara yang berada di ranjang,mata hitamnya tak berhenti menatap perut buncit Tiara.

"Hai sayang,gimana kamu di dalem sana?pasti sempitkan harus berebutan ruang,sabar ya sebentar lagi kalian akan keluar dan melihat dunia ini,lalu papah akan membuatkan kalian kamar yang luas untuk kalian" Ucap Rehan dengan mengelus lembut perut Tiara,yang langsung mendapatkan pergerakan dari kedua bayinya.

"Kayanya dia dengerin kamu bicara deh kak"

"Mereka akan menjadi anak yang cerdas nantinya" ucapnya dengan senyum bahagianya.

Setelah cukup berbicara dengan anak anaknya,Rehan ikut merebahkan tubuhnya pada kasur.

****

Tiara sekarang sedang memikirkan proses kelahirannya nanti,apa akan sakit seperti yang orang orang bilang?

"Kak aku takut deh pas lahiran nanti,pasti sakit" ucap Tiara.

"Aku yakin kamu pasti bisa,kamu adalah wanita dan ibu yang hebat" Ujar Rehan dengan memandang lekat wajah Tiara yang memerah karena ucapan Rehan barusan.

"Iya,aku pasti bisa!" Yakin Tiara setelah mendapatkan semangat dari suaminya.

"Kaka udah nemu nama namanya belum?" Tanya Tiara,namun tak ada jawaban dari Rehan padahal jelas jelas ia sedang memandang Tiara.

"Kakk!"

"Jangan panggil aku Kaka, sebentar lagi kita punya anak masa manggil aku Kaka si?!" Sindir Rehan.

"Terus harus manggil apa?" Tanya Tiara jahil.

"Sayang,mungkin?"

"Iya sayang" Ucapnya dengan lembut,hingga membuat Rehan deg degan.

Selama masa pernikahannya,Tiara tidak pernah memanggil dirinya dengan sebutan itu. Namun saat kata tersebut terucap dari mulutnya,entah kenapa Rehan menjadi salting sendiri.

"Dih kok salting si?" Goda Tiara saat melihat gelagat aneh dari Rehan.

"Hah,ngga tu" Ucapnya,dengan menormalkan dirinya agar terlihat biasa saja.

"Masaa?"

"Udah udah,tadi kamu nanyain nama anak kitakan?" Ucap Rehan mengalihkan pembicaraan.

"Iya"

"Aku udah nemuin"

"Siapa?" Ucap Tiara penasaran.

"Rahasia,ntar aku kasih tau kalo anaknya udah lahir"

"Ih ko gitu!" Ucap Tiara tidak terima.

"Tunggu aja"

"Nyebelin!"

"Lo bisa nggasih jangan panggil gua dengan sebutan Kakak?"Tanyanya,dengan raut muka kesal.

"Sudah terbiasa"

****

Esok harinya mereka kedatangan tamu,yaitu Mira,bunda Rehan yang ingin berkunjung.

"Bun aku ke dapur dulu ya sebentar" ujar Tiara pada Mira yang sedang berada di ruang tamu.

"Iya,sayang"

Di dapur Tiara ingin mengambilkan minuman untuk mertuanya,tapi saat berada di dapur ia melihat cemilan yang terlihat menggiurkan. Akhirnya ia mencobanya,namun saat cemilan itu masuk ke dalam mulutnya,lidah Tiara terasa terbakar.

Tiara langsung meminum gelas yang sudah terisi sebelumnya dengan rasa panas di tenggorokannya,saat ia lihat level yang ada di bungkusnya ternyata level 10,pantas saja sepedas ini.

Tiara yang tak kuat akhirnya menangis dengan bibirnya yang sudah merah karena kepedesan, sebelumnya Tiara sangat suka makanan pedas namun saat mengandung ini,ia jadi tidak menyukainya.

"Hei,kamu kenapa?" Panik Rehan,saat ia ingin menuju dapur mengambil minum,Rehan melihat Tiara yang sedang menangis membutnya panik.

"Pedesss" Ucapnya.

"Makan apa?" Tiara menunjuk cemilan yang ada di sebelahnya.

"Kenapa di makan si?udah tau pedes juga!" Kesal Rehan karena Tiara sangat teledor.

"Kan aku mau,aku kira ngga bakal sepedes ini"

Karena bingung ingin melakukan apa akhirnya Rehan melumat lidah Tiara dengan lidah miliknya,berharap rasa pedanya hilang.

"Ko lama say_,astaga kalian lagi ngapain?" Kaget Mira saat melihat anak dan menantunya sedang berciuman di dapur.

Tiara yang panikpun reflek mendorong badan Rehan dengan kasar hingga ciuman mereka tadi terlepas. Saat ini Tiara sangatlah malu karena kepergok oleh ibu mertuanya sendiri,sedari tadi ia hanya menunduk malu tidak berani untuk menatapnya,sedangkan Rehan ia hanya pura pura tak tau saja.

"Tau ni Bun,Tiara ngidam katanya mau di cium sama aku" bohong Rehan,yang langsung mendapatkan pelototan dari Tiara.

"Oh gitu" ucap bundanya dengan senyum nakal sembari memandang Tiara.

"Ihh ngga gitu,Bun" Tiara mencoba menjelaskan namun sepertinya percuma.

"Ihh ngga gitu,Bun" Tiara mencoba menjelaskan namun sepertinya percuma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Foto perut Tiara saat USG kemarin)








Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang