Obstetricians (+18)

2.8K 60 0
                                    

Saat ini kedua pasutri itu sedang berada di rumah sakit untuk memeriksakan kandungan Tiara di temani dengan Rehan yang sudah janji semalam akan menemaninya.

Ia kira itu bukanlah hal sulit dan membutuhkan waktu yang sebentar,namun dugaan Rehan salah karena ia sudah menunggu hampir satu jam lamannya.

Sebenarnya bisa saja mereka langsung masuk ke dalam ruang pemeriksaan itu,namun karena keras kepala Tiara yang ingin ikut mengantripun mau tidak mau Rehan harus menurutinya bukan?

"Masi lama?" Tanya Rehan yang sudah mulai bosan.

"Sebentar lagi kak" Jawabnya.

"Dari tadi jawaban Lo sebentar sebentar mulu"

"Kali ini beneran sebentar lagi" yakin Tiara.

"Ck sialan!" Gumam Rehan yang sayangnya masih bisa Tiara dengar.

"Dari awal kalo Kaka gamau nemenin aku gapapa!" Ucap Tiara ketus.

"Bukan gitu" Rehan mencoba menjelaskan namun lagi lagi Tiara tak menggubrisnya.

"Yaudah sanah Kaka pergi aja main sama temen temen Kaka" Usir Tiara.

Namun belum sempat Rehan menjawab,nama Tiara sudah di panggil oleh suara monitor rumah sakit dan mau tak mau merekapun memasuki ruangan tersebut.

Sesampainya di dalam,dokter langsung menyuruh Tiara untuk membaringkan tubuhnya dan dokterpun membuka sedikit baju Tiara hingga terpampanglah perut buncitnya.

"Kenapa di buka?" Tanya Rehan dengan nada tak sukanya,untung kali ini dokternya adalah wanita jika bukan mungkin sudah Rehan ajak adu tonjok sekarang juga.

"Ya emang gitu" Jawab Tiara sinis.

Dokter mulai memeriksa Tiara dengan memberikannya gel pada perut buncitnya lalu transduser ditempelkan dan diputar di permukaan perut Tiara,tujuannya untuk mendapatkan visualisasi janin yang baik.

Setelah beberapa menit pemeriksaan,akhirnya selesai juga Tiara segera membenarkan kembali bajunya dan menuju meja Dokter bersama Rehan.

"Bagaimana?" Tanya Rehan tanpa basa basi.

"Kedua janin kalian mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat baik, nutrisi yang di dapatkan sangatlah bagus untuk perkembangannya" Jelas dokter tersebut.

"Maksud dokter kedua janin itu apa ya?" Tanya Tiara bingung.

"Jadi kalian belum tau?" Ucap dokter dengan senyumnya.

"Anda sedang mengandung bayi kembar" Lanjutnya.

"Kembar dok?" Tanya kembali Rehan merasa tidak percaya. Apa benihnya terlalu bagus hingga menciptakan dua bayi sekaligus?ya seperti itulah pikiran Rehan saat ini.

"Iya benar,anda juga harus ikut serta menjaga apa lagi istri anda mempunyai maag dan jangan biarkan nyonya Tiara melakukan pekerjaan berat"

"Terimakasih dok" Ucap Tiara karena ia tau jika Rehan tidak akan mengucapkan kata itu dari mulutnya.

"Tapi apa boleh kami melakukan hubungan badan?" Sambung Rehan secara spontan,dan tentu saja itu membuat wajah Tiara merah merona karena ucapan Rehan yang sangat frontal.

Dokter itu melihat mereka berdua secara bergantian dengan mata hitamnya,lalu tersenyum jail.

"Berhubung badan boleh boleh saja selagi tidak melakukannya secara kasar. Namun bisa juga memicu kontraksi namun itu hanya sementara dan tidak memiliki resiko yang berbahaya" Jelas dokter tersebut.

Rehan mengangguk paham dengan penjelasan Dokter tersebut sedangkan Tiara?ia juga ikut mengangguk namun tidak menghilangkan rasa malunya akibat mulut frontal Rehan. Setelah keluar dari ruangan dan menebus obat,mereka langsung bergegas untuk pulang.

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang