Accelerated wedding

3.3K 100 0
                                    

Tiara berlari menghampiri Tasya yang berada di ruang keluarga bersama Bagas dan Rehan.Tiara melihat Tasya yang sedang menelpon seseorang,dan Rehan yang sedang duduk dengan raut mukanya frustasinya.

Tak berapa lama Tiara mendengar suara mesin mobil masuk di pekarangan rumahnya. Tiara yang saat ini duduk di sebelah Tasya menoleh ke arah pintu dan menangkap sosok Amira dan Reza selaku orangtua Rehan. Tiara sangat yakin pasti Tasyalah yang menyuruh mereka kesini.

Mereka memasuki kediaman Loise,saling bersalaman lalu duduk di sofa. Wajah para orangtua ini begitu serius,entah apa yang nanti akan mereka bicarakan.

"Ara" Panggil Tasya. Tiara yang merasa di panggilpun menoleh ke arah samping tempat Tasya berada.

"Apa yang udah Rehan lakuin ke kamu?"

"Hahh,Maksud Mamih? Tanya Tiara dengan polos.

"Ya,yang berhubungan dengan badan kamu?" Sahut Amira yang juga ikut penasaran nya.

"Waktu di rumah sakit Rehan cium bibir Ara dan meluk Ara,terus yang pas di kamar kita ngga ngapa ngapain. Ara cuma minta Rehan untuk peluk Ara dan tanpa kami sadar kita tertidur dalam ke adaan yang Mamih liat tadi." Semua terkejut mendengar pengakuan Tiara yang sangat jujur itu, sementara Rehan ia sudah pasrah akan di apakan nantinya.

"Bener,Han yang di ucap Tiara barusan?" Tanya Amira,kepada anak satu satunya itu.

"Hmm"

"Saat ini saya meminta pertanggung jawaban kamu Rehan,karena sudah menodai tubuh anak saya. Jika memang kamu lelaki sejati tolong nikahkan anak saya secepatnya,hmm lebih bagus lagi jika besok" Ucap Bagas dengan suara tegasnya.

Tiara tahu jika saat ini Rehan begitu gelisah dan ingin menolak,namun di tutupi dengan sikap Coolnya itu. Saat,ini Tiara merasa sangat bersalah atas semua kejadian yang menyebabkan majunya pernikahan,yang awalnya akan di adakan setelah mereka lulus sekolah.

"Pih,jangan secepet itu juga" Ucap Tiara. Walaupun Tiara ingin segera di halalkan,tapi ia juga tak mau dengan cara seperti ini apa lagi Rehan menikahiya dengan terpaksa.

"Baiklah saya akan menikahkan putri anda,dan akan di laksanakan besok. Lebih cepat lebih baikkan?" Perkataan mutlak Rehan,dan itu sungguh membuat yang lainnya terkejut termasuk Tiara,tapi setelah itu mereka semua memasang tampang bahagianya.

"Bagus,kalian santai saja biar semuanya di urus dengan Bunda dan Tasya" Ucap Amira,yang di setujui oleh Tasya.

*****

Siang ini,Tiara dan Rehan sedang berada di butik Amira Ibunda dari Rehan. Amira saat ini sedang sibuk mencari gaun dan setelan jas yang akan di gunakan di acara pernikahan mereka nanti. Sedangkan Tiara sibuk memainkan Hpnya,sementara Rehan ia sibuk berbicara dengan ketiga sahabat satu gengnya itu.

Ngomong ngomong tentang sahabat Rehan,ia sudah mengetahuinya karena Rehan sendiri yang memberi tahunya begitupun sahabat Tiara. Mereka hanya tak ingin menyembunyikannya toh ujung ujungnya mereka bakal tahu juga.

"Tiara" Sahut Jino,memanggilnya untuk bergabung dengan mereka berempat. Tiara yang sadarpun segera bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri mereka.

Tiara ingin duduk di samping Jino yang berada di depan Rehan. Namun,dengan spontan Rehan menarik tangannya untuk duduk di sampingnya.

"Paham dongg,santay bos ga bakal gua embat calon lo" Ucap Jino,dengan menggoda Rehan yang tak dapat jawaban darinya.

"Jadi,kalian serius besok akan nikah?" Tanya Nino yang sedari tadi diam.

"Iya" Hanya satu kata yang keluar dari mulut Rehan.

"Berarti kalian bakal putus sekolah?" Kalimat itu di ajukan oleh Edo. Kelima orang itu seketika langsung terdiam,Tiara memikirkan ucapan Edo barusan.

Ohya nanti gimana sekolah gue?masa harus kandas di tangah jalan,sia sia dong gue belajar supaya pintar -Batin Tiara.

"Tetap sekolah" Kami serentak menoleh ke arah sumber suara dan menemukan Reza yang berjalan ke arah mereka. "Kalian akan tetap melanjutkannya" Sambung Reza lalu duduk di sebelah Jino.

"Dan untuk kalian bertiga,Om mohon agar merahasiakan pernikahan Tiara dan Rehan,jangan biarin orang luar tau,mengerti?" Mereka bertiga dengan serempak mengangguk tanda mengerti. Setelah itu Rezapun pergi menghapiri Bagas yang sedang membaca koran di pojok sana.

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang