Dalam perjalanan untuk sampai ke rumah Mew tidaklah lama, hanya sekitar 1 jam mobil Porsche Cayenne putih berhenti di depan pagar hitam yang menjulang tinggi. Security juga langsung keluar membuka pagar sambil membungkukkan badan. Bisa kulihat kiri kanan penuh dengan bunga rose & orchid yang sepertinya sangat terurus.
Mobil Mew berhenti di depan pintu yang langsung disambut oleh seorang wanita paruh baya kira-kira berumur 50an.
"Rain dimana bi?" Tanya Mew
"Ada di kamar, khun. Biar bibi panggilkan" jawab wanita paruh baya tersebut yang sepertinya adalah ART.
"Ayo masuk" ajak Mew padaku.
Aku pun mengikuti Mew untuk masuk ke dalam rumah yang disuguhi dengan wewangian aromatheraphy lemon+citrus. Terdapat juga lemari kaca yang mempunyai 3 bagian. Paling atas berisi foto Mew & Rain, bagian tengah ada mainan seperti Marvel, pokemon one piece dll & bagian terakhir berisi medali & piala.
1 hal yang membuatku heran mengapa tidak ada foto istrinya."Duduklah. Aku keatas mandi & ganti baju dulu. Kalo butuh minum Kana bisa lurus saja. Itu dapur" ucap Mew.
"Ikut pak" ujar Kana.
"Apa Kana bilang?" Tanya Mew berbalik.
"Kana mau ikut pak Mew mandi" jawab Kana dengan muka polosnya.
"Dasar remaja labil. Sakit kepalaku Kana buat" umpat Mew sambil memutar bola matanya & aku hanya ketawa mendapati wajah Mew memerah entah karena menahan marah ato malu.
"P' Kana..." teriak Rain yang berlari ke arahku membuatku berjongkok membuka tanganku lebar.
"Hmm ... Rain. Anak manis. Sudah makan & mandi?" Tanyaku.
"Rain gak bibi mandikan, khun. Karena Rain badannya hangat. Sepertinya demam" ujar bibi.
"Apa sudah bawa Rain ke dokter bi?" Tanyaku yang diangguki sama bibi.
"Rain sakit karena rindu sama p' Kana. Habisnya papa gak bolehin Rain ketemu p' Kana lagi. Papa hanya jemput Rain dari TK, setelah itu pulang ke rumah" ujar Rain yang membuatku & bibi ketawa.
"Sekarang bukannya sudah ketemu sama p' Kana ya. Jangan sedih lagi ya. Karena Rain sakit, seharusnya istirahat. Yuk p' bawa keatas" ucap Kana yang menggandeng tangan Rain menuju kamarnya.
Rain pun menunjukkan dimana kamarnya & aku pun masuk.
Di dalam kamar yang bernuansa cat biru langit tersebut, di nakas sebelah tempat tidur Rain terdapat foto Rain dengan Mew. Kemudian Rain menarikku duduk di karpet bulu & tidur di pahaku.
"P' Kana, p' jadi pengasuh Rain saja ya" ucap Rain yang membuatku berjengkit kaget.
"Apa Rain gak suka dengan bibi?" Tanyaku.
"Tidak. Rain suka sama bibi Tin. Tapi kasihan bibi Tin yang mau mengurus rumah harus mengurusi Rain lagi. Kalo p' mau, biar Rain yang ngomong sama papa" ujar Rain.
"Hmm .. apa Rain tidak punya pengasuh?" Tanyaku pada Rain.
"Ada. Tapi mereka gak sebaik p' Kana. Didepan papa mereka baik, dibelakang Rain selalu dicubit" ujar Rain yang membuatku berpikir anak semanis ini kenapa mereka tega sekali menyiksanya.
"P' mau saja menjadi pengasuh Rain. Tapi p' bisanya dari siang sampai malam saja. Rain gak masalah?" Tanyaku yang kesenangan.
"Gak pa-pa p'. Nanti Rain bilang ke papa" ucap Rain dengan mata berbinar.
Saat Rain hendak keluar dari kamar, mendadak Mew masuk ke kamar. Wangi white musk di tubuh Mew sangat menenangkan. Rain memeluk Mew & mengatakan kalo aku setuju untuk menjadi pengasuhnya. Mew melirikku sebentar kemudian mengatakan pada Rain untuk bicara berdua denganku saja & pandangan Mew memberi kode agar aku mengikutinya. Aku pun pamit pada Rain & mengikuti Mew kebawah.
"Rain memintamu menjadi pengasuhnya. Apa itu benar Kana?" Tanya Mew dengan suara berat.
"I-iya pak. Kira-kira pak Mew setuju gak?" Tanyaku kembali.
"Perlu kuperjelas disini kalo Rain sudah 3x ganti pengasuh. Pertama & kedua resign sendiri karena tidak tahan dengan Rain. Yang ketiga saya pecat karena Rain dicubit. Kana yakin bisa menghadapi Rain?" Tanya Mew seraya menghela napas & memijat pelipisnya.
"Apa pak Mew tidak percaya kalo Kana bisa. Buktinya kami sudah akrab & Kana juga menyayangi Rain" jawabku mantap.
"Baiklah. Kalo Rain yang meminta, aku juga tidak bisa menolaknya. Besok jemput Rain jam 12 di sekolahnya. Kana bisa" tanya Mew.
"Bisa pak. Besok Kana hanya ada 1 mata pelajaran aja, yaitu pagi & untuk mengurus Rain Kana bisanya siang sampai malam" jawabku
"Baiklah. Kuingatkan padamu. Jangan sekali-kali mengajarkan Rain hal-hal yang aneh & absurb" ucap Mew dengan nada ketusnya.
"Selain menjadi pengasuh Rain, Kana bersedia juga jadi mommy Rain" ucapku dengan wajah polos.
"Kana, kenapa suka sekali Kana menggodaku? Seharian ini sudah berapa kali kamu menggodaku? Kusarankan jangan pernah mempraktekkannya ke lelaki lain. Belum tentu mereka bisa tahan digoda olehmu seperti aku" jawab Mew yang melenggang pergi setelah menyentil dahiku. Kesimpulanku Mew orang yang tidak bisa ditebak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder
FanfictionAku menyukai seorang dosen tampan dan terkenal dingin di kampusku, namanya Mew Suppasit jongcheveevat. Mew seorang duda beranak 1. Dibalik sifatnya yang galak & dingin, ternyata menyimpan luka yang sangat dalam. Mew terjebak dalam masa lalu yang men...