Chapter 18

3.6K 351 8
                                    

Hari ini adalah hari pertandingan persahabatan antara univ Chula dengan univ King Mongkut. Kana, Mild & Sammy ikut menonton pertandingan itu untuk mensupport univ nya. Mereka yang terpilih untuk ikut bertanding benar-benar mengharumkan nama univ nya, karena mereka banyak mencetak gol.

Drrrttt ... drrrttt ... drrrttt

"P' Mew ada apa?" Tanya Kana.

"......."

"Kana sedang menonton pertandingan persahabatan. P' mau datang?" Ajak Kana pada Mew.

"......"

"Awww ... sayang sekali. Ya udah habis pertandingan nanti Kana tunggu p' di cafe dekat kampus ya" ujar Kana.

"....."

"Ok p'. Luv you" ujar Kana yang mendapat godaan dari Mild & Sammy.

"Hmmm .... siapa tuh ya Mild?" Tanya Sammy pura-pura bego.

"Siapa lagi kalo bukan .... P'MEW....hahahhaha" goda mereka berdua pada Kana yang membuat wajahnya memerah.

"Aku pergi dulu. Aku janji dengan p' Mew di cafe dekat kampus" ujar Kanaberanjak pergi.

"Eh ... jangan pergi dulu. Lihat tadi yang memakai baju no 19. Dari tadi asik merhatiin kamu aja lo" ujar Sammy menarik tangan Kana.

"Siapa dia?" Tanya Kana.

"Kamu gak kenal? Dia itu pemain baaket terkenal di univ chula ini. Namanya Thiwat" jawab Mild.

"Thiwat? Gak kenal. Memangnya dia jurusan apa?" Tanya Kana.

"Jurusan kedokteran. Kalo ada dokter seganteng dia, jadi perawatnya juga aku mau" ujar Sammy.

"Sammy ... sadar Sammy. Dia sukanya cuma sama Kana. Bukan sama kamu" ujar Mild memukul halus pipi Sammy.

"Kan boleh kalo aku berangan-angan" kesal Sammy.

"Ya udah kalian berangan-angan sendiri. Aku gak mau temani kalian berangan angan. Lebih baik aku tunggu p' Mew di cafe. Bye" pamit Kana.

Kana pun berjalan keluar menuju cafe, tapi mendadak dia melihat kalo Thiwat melambaikan tangan & kiss bye. Itu membuat Kana jengah & langsung buang muka. Keluar dari ruangan tempat penyelenggaraan pertandingan, Kana menuju mobil untuk langsung pergi ke cafe yang dituju menunggu Mew.

"P' Mew ... bukannya tadi bilang ada rapat dosen ya?" Tanya Kana heran

"Iya. Tapi setelah berjalan setengah, p' udah walk out, karena p' mau bertemu sama kamu. Lagian cuma bicarakan soal mahasiswa aja kok. Gak penting" jawab Mew.

"Jadi p' sudah lama tunggunya?" Tanya Kana sambil melihat menu yang disodorkan pelayan tadi.

"Baru 10 menit" jawab Mew.

"Oh. Untung saja tadi Kana gak lihat pertandingannya sampai habis. Kalo gak pasti p' lama tunggunya" ujar Kana menunduk.

"Sayang, p' juga gak bodoh. P' kan bisa telepon kamu" jawab Mew sambil mengusak halus kepala Kana.

"Oh ya p', semalam Bright mengirim pesan kalo dia mau bertemu dengan Kana. Ada yang harus dia bicarakan katanya" ujar Kana.

"Jadi Kana mau bertemu dengannya?" Tanya Mew yang bisa dirasakan Kana aura cemburu Mew sudah tercium.

"Apa p' Mew mengijinkan?" Tanya Kana sambil menikmati nachos nya.

"Bagaimana kalo kita kesana saja?" Tanya Mew yang membuat Kana kaget dengan mata membulat.

"Kita?" Tanya Kana.

"Iya. Kita. Aku & kamu" ujar Mew santai.

"Boleh juga. Jadinya nanti p' Mew gak cemburu" jawab Kana yang membuat Mew mebatap tajam padanya.

Selesai makan siang, Kana pun pulang ke rumah untuk membersihkan diri karena tadi didalam ruang pertandingan sangat pengap. Sesampainya di rumah, Kana langsung menuju kamar mandi di kamarnya untuk membersihkan diri. Selesai ritual mandi, Kana mengambil laptop & alat tulis lainnya menuju mobilnya ke rumah Mew. Sampai di rumah Mew, Kana bermain sebentar dengan Rain karena Mew sedang berada di ruang kerjanya.

"Kana, kamu sudah datang?" Tanya Mew.

"Iya daddy. Papa Kana undah lama nungguin daddy. Bentar lagi berjamur tuh" jawab Rain membuat Kana menahan tawanya.

"Iya. Rain masuk dulu ya. Papa mau bahas tugas kuliah dulu sama papa Kana" ujar Mew sambil menarik Rain ke dekapannya.

"Ok. Selamat belajar papa" jawab Rain yang diangguki Kana sambil membentuk huruf O di tangannya.

"Kana, setelah ini kita ke klinik Bright ya" ujar Mew datar.

"Iya p'." Jawab Kana.

Setelah menyelesaikan semuanya, Mew pun mengajak Kana untuk menemui Bright di tempat prakteknya. Sebenarnya dengan ikutnya Mew, membuat Kana sedikit senang karena dengan begitu dia bisa mendamaikan mereka yang sempat bersitegang.

"Bright..." panggil Kana yang melihat Bright sedang menyeruput kopinya.

"Kana ... Mew" jawab Bright yang sedikit kaget dengan kehadiran Mew.

"Kenapa? Kamu kaget aku datang bersama Kana? Tapi itu memang yang harus kulakukan kan karena dia sekarang adalah calon istriku" ujar Mew menarik pinggang Kana untuk lebih dekat dengannya.

"P', jangan pamer kemesraan disini" bisik Kana.

"Oh ... aku belum mendengar kalo Kana dilamar. Gimana dia akan menjadi calon istrimu?" Sanggah Bright.

"Tidak ada rencana melamarnya" jawab Mew.

"Maksudmu?" Tanya Bright.

"Setelah dia tamat, kami akan langsung menikah" ujar Mew yang membuat Bright kaget.

"Selamat p' Mew" jawab Bright bermaksud menyalami Mew.

"Thanks Bright. Ya udah sekarang kami pulang dulu. Bye" pamit Mew pada Bright.

"Ya. Hati-hati di jalan p'." Jawab Bright sambil menahan amarahnya.

'Baru kali ini aku kalah dalam merebut Kana. Aku harap kamu bahagia, Kana & semoga saja Mew benar-benar bisa membuatmu bahagia dengan mood nya yang sering berubah-ubah. Kalo kamu membutuhkan aku, pintu hatiku akan selalu terbuka hanya untukmu. KANA' batin Bright ketika melihat bagaimana Mew merengkuh Kana dalam pelukannya.

Post Traumatic Stress DisorderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang