Hari Minggu biasanya aku & Mild habiskan waktu di condo Sammy sambil berkaraoke, setelah itu kami ke mall sekedar untuk cuci mata. Tapi minggu ini aku bangun pagi-pagi sekali, terus membersihkan diri & pamit pada papa untuk keluar.
"Kana udah rapi. Mau ke tempat Sammy ya?" Tanya papa yang sedang menyantap sarapannya.
"Gak pa. Mau ke tempat lain" jawabku
"Mau kemana?"
"Rahasia. Doakan saja anakmu ini"
"Gak sarapan dulu?"
"Gak pa. Nanti Kana telat. Pergi dulu pa"
"Hati-hati Kana"
Aku memang hanya tinggal bersama dengan papa, karena mama sudah meninggal beberapa tahun yang lalu saat aku duduk di bangku SMA. Setelah itu papa tidak mau menikah lagi karena dihati papa cuma ada mama seorang.
Hari ini aku janjian dengan Rain untuk bersama-sama ke taman kota. Rain mengatakan kalo dia & Mew biasanya ke taman kota setiap hari minggu. Semua itu rencana Rain untuk mendekatkanku dengan Mew.
Sampai disana aku mengedarkan pandangan & mulai mencari-cari dimana Rain berada. Ternyata Rain sedang bermain bola bersama Mew. Aku pun kesana menghampiri Rain."P' Kana....." teriak Rain sambil melambaikan tangan kepadaku & berlari kearahku.
"Jangan berlari sayang. Bagaimana kalo jatuh hmm ..." ucapku sambil menggendongnya.
"Aku sudah lama menunggu p' Kana. Rain kira p' gak akan datang"
"Buktinya p' sekarang sudah disini kan" ucapku pada Rain sambil mencubit hidungnya yang membuatnya ketawa girang sekali.
"Kamu datang Kana" ucap Mew dengan suara beratnya yang membuatku menoleh padanya. Mew kelihatan tampan dengan kaos casual dipadukan dengan jeans selutut & sepatu sport. Penampilannya luar biasa.
"Papa, Rain yang mengundang p' Kana kesini. Seperti yang udah Rain bilang semalam kalo Rain menginginkan p' Kana menjadi mommy Rain" ucap Rain yang bukan saja membuat lamunanku buyar, melainkan juga membuatku terperangah.
"Baiklah kalo itu yang Rain mau. Tapi boleh papa bicara berdua dengan p' Kana?" Tanya Mew yang disambut anggukan dari Rain & Mew menyuruhku mengikutinya untuk bicara ditempat yang aman.
"Dari semalam Rain merengek menjadikanmu mommy nya. Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Mew dengan tatapan mematikan.
"Maksud Pak Mew?" Tanyaku pura-pura bego.
"Maksudku apa yang kamu katakan pada Rain sehingga dia mau menjadikanmu mommy nya? Semua itu percuma
"Percuma gimana pak?" Tanyaku heran.
Menurut gosip yang kudengar di univ kalo Mew sekarang dikejar-kejar oleh dosen jurusan akuntansi, Eye.
"Apakah gosip itu benar kalo pak Mew sekarang tengah berhubungan dengan bu Eye ya?" Tanyaku balik yang spontan membuatnya menatapku tajam.
"Darimana kamu dengar gosip murahan semacam itu? Aku tidak pernah berhubungan dengan Eye" ucap Mew dengan nada berat.
"K̄hxthos̄ʹ na. Kana memang ingin main dengan Rain saja" jawabku tidak berani menatap Mew langsung.
"Papa .. kenapa marah p' Kana?" Tanya Rain saat menghampiri kami melihat wajah dingin Mew.
"Papa tidak marah, sayang" jawab Mew yang berusaha mengelak.
"Ada. Tadi Rain melihat papa memandangi p' Kana dengan mata membesar" praktek Rain yang membuatku menahan tawa.
"Papa hanya bicara dengan p' Kana aja sayang. Gimana kalo sekarang kita pulang saja?" Ujar Mew yang berusaha membujuk Rain
"Gak. Rain masih mau jalan-jalan. Papa pernah janji membawa Rain ke kebun binatang & p' Kana juga harus ikut"
"Minggu depan kita akan ke kebun binatang"
"Tidak. Kalo begitu Rain hanya akan pergi dengan p' Kana saja" jawab Rain sambil menarik tanganku yang membuatku kaget & menoleh pada Mew. Pasalnya itu tidak ada dalam rencana bocah itu.
Mew yang merasa kalah dengan Rain berusaha mengejar kami. Dari situ aku tahu kalo kelemahan Mew adalah Rain.🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉
Rain terlihat sangat senang & berjalan kesana kemari melihat binatang yang tidak diketahui olehnya. Mew dengan sabar menjawab semua pertanyaan Rain & aku hanya mengikuti mereka sambil tersenyum.
Rain yang sudah lelah pun dibawa Mew duduk di sebuah cafe & kami pun memesan makan siang."P' Kana lelah?" Tanya Rain padaku setelah Mew pamit ke toilet.
"Sangat...tapi kenapa mendadak rencana Rain ke kebun binatang? Bukankah awalnya mengatakan hanya ke taman kota? Tanyaku heran.
"Sengaja p'. Sebenarnya rencana Rain hanya mau ke taman kota. Tapi mendadak Rain ingat kalo papa pernah berjanji pada Rain untuk membawa Rain ke kebun binatang" jawab Rain yang membuatku ber oh ria.
Setelah Mew kembali dari toilet, dia pun duduk & Rain meminta ijin pada Mew untuk bermain perosotan mini di cafe yang sudah tersedia ruang bermain untuk anak-anak.
"Hati-hati mainnya nak. Jangan sampai jatuh" ucap Mew sambil mengusak halus rambut Rain yang mendapat pelototan Rain.
"Kana, disini harus kujelaskan kalo aku tidak berniat untuk berhubungan dengan siapapun. Lebih baik kamu berhenti sekarang ato kamu akan semakin terluka" ucap Mew yang menurutku justru membuatku tidak menyerah. Malah semakin semangat lagi untuk mengejarnya karena Rain sudah berada di pihakku. Itu yang paling penting buatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder
FanfictionAku menyukai seorang dosen tampan dan terkenal dingin di kampusku, namanya Mew Suppasit jongcheveevat. Mew seorang duda beranak 1. Dibalik sifatnya yang galak & dingin, ternyata menyimpan luka yang sangat dalam. Mew terjebak dalam masa lalu yang men...