Dalam kehidupanku baru kali ini ada yang menangisi aku selain ibuku. Dia adalah Kana, mahasiswaku yang mengatakan sudah jatuh cinta padaku. Awalnya aku mengira setelah dia tahu penyakitku, dia akan lari menjauh. Ternyata dugaanku salah. Dia malah semakin mendekat padaku.
Hari ini adalah hari dimana aku harus menjalani terapiku bersama Bright yang mengatakan kalo gejalaku ini hampir serupa dengan PTSD, yaitu intrusive re-experiencing of the traumatic event yang berarti trauma & stress yang terus berulang sehingga menjadi mimpi buruk bagiku. Aku disuruh tarik napas & keluarkan. Mencoba untuk merileksasilan pikiran & tanpa sadar aku ketiduran.
Saat aku tertidur itulah mimpi itu kembali lagi. Aku bagaikan melihat film yang tengah diputar dimana aku mendengar jeritan & tangisan Gyo yang minta dimaafkan. Juga darah yang mengalir dari tangan Gyo. Aku pun berteriak-teriak bagaikan orang kesurupan & aku terbangun dengan bulir keringat membasahi keningku. Bright menatapku & memberiku 2 jempolnya.
"Hebat p' Mew. Sekarang p' sudah bisa menguasai diri p'. Pelan-pelan saja p'. Aku yakin p' pasti bisa" puji Bright sambil menepuk pundakku.
"Ya. Kamu benar Bright. Biasanya jika p' terbangun, kepala p' rasanya sakit sekali. Tapi kali ini p' hanya merasa kelelahan" ujarku pada Bright.
"Itu suatu kemajuan p'. Oh ya, bukankah p' suka menulis lagu? Kenapa tidak dilanjutkan saja? Itung-itung p' bisa melupakan semua trauma & mimpi burukmu p'." Saran Bright padaku yang membuatku berpikir kalo saran Bright mungkin aku kupertimbangkan.
"Baiklah. Nanti akan kupertimbangkan" ujarku pada Bright.
"Hmm ... bagaimana dengan Kana? Menurutku p' bisa menulis lagu untuk Kana mungkin. Kana seorang pria yang baik hati. Pertimbangkanlah dia & cobalah membuka hati p' untuk dia" saran Bright padaku.
"Entahlah Bright. P' tidak berani menerima Kana untuk sekarang ini. Meskipun dia tahu bagaimana keadaan p' untuk sekarang ini. Apakah memang nenar dia orang yang tepat untukku?" curhatku pada Bright.
"Kalo p' tidak berani mengambil langkah untuk mendekati Kana duluan, bagaimana kalo aku yang menggantikan p'?" Tanya Bright yang mendapat pelototan tajam dari Mew.
"Kamu berani?" Tanyaku pada Bright yang tertawa dengan keras.
"Aku hanya bercanda p'. Tapi tidak menutup lemungkinan juga kan untuk aku mendekatinya. Ini resep yang harus p' tebus. Kurangi dosisnya perlahan-lahan & alihkan ke hal yang positif. Ingat Rain. P' berhak untuk bahagia" ujar Bright.
🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏
Sudah 3 hari ini aku tidak bertemu dengan Kana. Apakah setelah Kana tahu penyakitku dia menghindariku? Segala pikiran buruk berkecamuk dalam otakku. Kemudian aku teringat dengan apa yang dikatakan Bright kalo aku harus berpikir positif. Aku pun mengirim pesan pada Kana untik menanyakannya & dia membalas kalo dia sedang sakit. Sore ini aku berencana mengajak Rain untuk mengunjunginya. Tapi sebelum itu aku mau singgah ke klinik Bright untuk mengambil jaketku yang tertinggal. Bright menyimpan jaketku di lemari kliniknya.
Sampai di klinik Bright aku kaget melihat sosok Kana berada disana sedang bicara dengan Bright. Hati ini merasa panas melihat mereka bercengkerama dengan sedekat itu. Tapi sejak kapan mereka sedekat itu? Aku pun menegur mereka yang kaget melihat kehadiranku, terutama Kana yang melihat kearah Bright untuk meminta pembelaan.
Setelah mengambil jaketku yang tertinggal, aku pun pergi dari klinik Bright menuju mobil & Kana mengejarku untuk menjelaskan kenapa dia ada di klinik Bright. Kana yang sedang sakit mengejarku dengan kepayahan & aku pun berhenti, kemudian Kana meminta agar aku mendengar penjelasannya. Aku yang sedang kesal & marah membentaknya, kemudian memasuki mobilku. Hatiku merasa sangat sakit ketika bentakan itu keluar dari mulutku. Aku yang mungkin sudah jatuh cinta pada Kana, sangat sakit melihat keadaannya yang seperti itu. Aku pun membunyikan klakson bermaksud untuk mengantarnya pulang ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder
FanfictionAku menyukai seorang dosen tampan dan terkenal dingin di kampusku, namanya Mew Suppasit jongcheveevat. Mew seorang duda beranak 1. Dibalik sifatnya yang galak & dingin, ternyata menyimpan luka yang sangat dalam. Mew terjebak dalam masa lalu yang men...