Sekeluarnya Kana dari rumah sakit, Mew seakan menghindarinya. Tugas yang sedianya akan dibahas bersama, Mew titipkan pada bi Tin. Rain juga sudah mendapatkan pengasuh yang baru. Apakah mungkin Mew tidak membutuhkan Kana lagi? Pertanyaan itu terus berada di otaknya, sampai dia sendiri tidak konsen untuk mengerjakan TA.
Di kampus, Mew juga seakan menghindarinya. Mew bahkan tidak memandangnya saat memberikan materi, padahal Kana duduk di depannya. Keluar dari kampus Kana memanggil Mew, tapi dia berpura-pura tidak mendengar & berlalu pergi begitu saja. Pesan Kana yang sudah berkisar 100, juga tidak pernah dibalas Mew.
Kana tidak tahu apa yang menjadi penyebab Mew seperti ini. Kana juga tidak berminat lagi mengerjakan tugas TA nya & lebih memilih menghabiskan waktu bersama adik kelasnya ke bar. Kana mabuk & itu dimanfaatkan adik kelasnya untuk melakukan pelecehan padanya. Kana dibawa ke inn. Saat akan melakukan tindakan asusila, Mew muncul & menghajar pria tersebut.
"Kana ... Kana bangun" panggil Mew sambil memukul halus wajah Kana.
"Nnnggghhhh ... aku mau minum lagi. Tidak ada yang perduli padaku. Bahkan p' Mew juga gak perduli padaku lagi" rengek Kana.
"Kana, maafkan p' na. P' gak bermaksud tidak perduli pada Kana. Tapi apa Kana mau hidup bersama p' yang sakit seperti ini? Apa kata orang nanti? P' harap Kana bisa jaga diri jika p' sudah tidak ada disamping Kana lagi" ujar Mew sambil menggendong Kana ala bride menuju rumahnya.
"P' Mew ... jangan pergi. P' Mew..." tangis Kana yang membuat hati Mew teriris.
"Kana ... p' K̄hxthos̄ʹ na" ujar Mew sambil menahan tangisnya.
Paginya mentari masuk menelisik tiap sudut kamar Kana untuk membangunkan yang tengah tertidur lelap itu. Kana pun terbangun sari tidurnya yang sudah jam 12 siang, menandakan materi yang diberikan Mew sudah berakhir. Sepertinya Kana pun tidak mempermasalahkan itu & langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
"Pho belum ke kantor?" Tanya Kana
"Belum. Pho menunggu penjelasanmu kenapa mendadak kamu mabuk seperti semalam? Kalo bukan karena ada orang baik yang mengantarmu pulang, kamu sudah dilecehkan oleh adik kelasmu" kesal pho.
"Memangnya siapa orang baik yang pho bilang sudah mengantarku pulang?" Tanya Kana sambil membuat ice chocolate untuk dirinya.
"Siapa lagi kalo bukan Mew. Dia menggendongmu sampai ke kamar & meletakkanmu di tempat tidur, kemudian membersihkan bekas muntahanmu sampai mengganti bajumu dengan piyama yang kamu pakai sekarang itu" tunjuk pho pada piyama yang dipakai Kana.
"APA?! Kana kirain pho yang mengganti piyama Kana" teriak Kana.
"Mew yang menggantinya & tadi jam 6 dia baru pergi karena menjagamu semalaman" ujar pho.
"Kalo begitu Kana ke rumah p' Mew dulu pho" ujar Kana sambil berlalu masuk ke kamarnya untuk mengganti baju.
Setelah mandi & mengganti baju, Kana pamit pada pho nya untuk ke rumah Mew. Dalam perjalanan Kana sangat bahagia karena Mew masih perduli dengannya. Terbukti Mew yang mengantarnya pulang, mengganti bajunya bahkan sampai menjaganya. Sampai di rumah Mew, Kana disambut Rain.
"P' Kana sudah lama tidak datang. Rain rindu" ujar Rain yang sudah berada di gendongan Kana.
"P' juga rindu pada Rain" jawab Kana sambil mencubit hidung Rain.
"P' bertengkar dengan daddy ya? Kenapa sudah lama p' tidak datang? Rain lihat p' datang hanya untuk mengambil tugas saja dari bi Tin. Setelah itu p' sudah pergi" tanya Rain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder
FanficAku menyukai seorang dosen tampan dan terkenal dingin di kampusku, namanya Mew Suppasit jongcheveevat. Mew seorang duda beranak 1. Dibalik sifatnya yang galak & dingin, ternyata menyimpan luka yang sangat dalam. Mew terjebak dalam masa lalu yang men...