Mew mencari Bright di kliniknya untuk sekedar mengobrol dengannya & Bright sangat kaget dengan kehadiran Mew.
"P' Mew, ada angin apa nih mendadak datang ke klinik ku?" Tanya Bright sambil menyeruput capuccino nya.
"Ehm .. gak pa-pa. Cuma pengen tanya kira-kira tempat yang bagus untuk kencan dimana?" Tanya Mew yang membuat aktivitas Bright membuatkan kopi americano terhenti.
"P' bilang apa? Tempat kencan? Aku gak salah dengar kan?" Tanya Bright.
"Gak. P' memang tanya itu" jawab Mew.
"Hmm ... udah jadian nih sama Kana?" goda Bright.
"Menurutmu?" Jawab Mew.
"Hahahhaha ... menurutku Kana itu dengan segala tingkahnya bisa dengan gampangnya membuat orang-orang langsung jatuh cinta padanya & jujur saja, kalo untuk penyakit p' semacam itu obat tidak akan bekerja. Sangat dibutuhkan p' untuk membuka hati & orang yang tulus. Aku bisa merasakan kalo orang itu adalah Kana" ujar Bright sambil memberikan americano pada Mew.
"Jadi ada saran untuk tempat?" Tanya Mew penasaran yang diam-diam mengamini apa yang dikatakan Bright.
Mew memang tidak tahu dimana tempat yang paling bagus untuk kencan. Karena dulu Gyo yang selalu memilihkan tempat. Sepeninggal Gyo muncul Kana yang sifatnya bertolak belakang dengan Gyo & terkadang Mew kesulitan mengimbanginya, sehingga ada kalanya Mew kesal dengan kelakuan Kana.
"Hmm .. p' suka dengan pantai kan? Kenapa tidak ke pantai saja. Cocok untuk terapi pikiran" jawab Bright.
"Kebetulan dia juga suka pantai. Cocoklah" jawab Mew sambil menyeruput americano nya.
"P' serius dengan Kana kali ini?" Tanya Bright penasaran.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Apa kamu juga mencintainya" Tanya Mew kembali.
"Kalo memang Kana bahagia hanya dengan p', aku juga bahagia. Cinta kan memang tidak bisa dipaksa bukan?" Sumringah Bright.
"Kali ini aku serius dengannya, tapi aku takut" jawab Mew.
"Takut apa?" Tanya Bright yang mencondongkan badannya lebih dekat pada Mew.
"Entahlah. Mungkin takut dia akan meninggalkanku seperti Gyo yang memutuskan untuk bunuh diri" jawab Mew.
"P' Mew, aku rasa Kana tidak akan seperti Gyo. Kalo aku melihat, Kana jauh lebih baik dari Gyo. Hanya saja p' harus lebih memahaminya lagi" ujar Bright.
"Bagaimana kalo p' tidak bisa memahaminya? Bagaimana kalo dia meminta sesuatu yang p' tidak bisa berikan? Bagaimana....." jawab Mew.
"P' Mew .... hei .... p' Mew. Dengarkan aku. Tetaplah berpikir positif, maka semua yang baik-baik akan datang. Ok? Sekarang tarik napas & keluarkan. Sudah baikan?" Ujar Bright yang menyuruh Mew melakukan seperti yang dia katakan.
"Hmm....sudah baikan. Thanks Bright" ucap Mew berterima kasih.
"Aaahhhh ... p' mengagetkanku saja" kesal Bright terduduk lemas.
"P' dengar kamu sedang berhubungan dengan seorang dokter hewan di klinik dekat sini. Benar itu?" Tanya Mew.
"Maksud p' Win?" Tanya Bright.
"Sepertinya itu namanya. Anaknya manis. Kamu suka?" Tanya Mew penasaran.
"Ehm ... manis sih manis p'. Tapi cuma sama binatang aja. Sama aku galaknya minta ampun" kesal Bright yang diakhiri ketawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Post Traumatic Stress Disorder
FanfictionAku menyukai seorang dosen tampan dan terkenal dingin di kampusku, namanya Mew Suppasit jongcheveevat. Mew seorang duda beranak 1. Dibalik sifatnya yang galak & dingin, ternyata menyimpan luka yang sangat dalam. Mew terjebak dalam masa lalu yang men...