Chapter 28

3.2K 288 14
                                    

"Papa, apa yang Rain dengar ini benar kalo papa perduli pada Rain?" Tanya Rain pada Kana saat mengganti bajunya.

"Kenapa Rain bertanya seperti itu? Apa memangnya papa gak pernah perduli sama Rain?" Kesal Kana.

"Gak. Papa sangat perduli & sangat sayang pada Rain. Rain sayang banget sama papa" jawab Rain sambil mencium pipi gembil Kana.

"Ya sudah sekarang Rain tidur siang dulu. Setelah itu baru Rain mandi & kerjain PR ya" ujar Kana.

"Tidak pa. Rain gak mau tidur karena Rain ujian besok. Rain harus dapat nilai A+" jawab Rain.

"Ujian apa? Kenapa harus dapat nilai A+? Kan papa sudah bilang, sesuai dengan kemampuan Rain saja" ujar Kana.

"Kenapa papa & daddy lain? Tadi malam papa bilang kalo ujian besok Rain dapat merah, jangan manggil dia daddy lagi" jawab Rain.

"Dasar orang aneh. Soal daddy, biar papa yang ngomong ke daddy. Rain istirahat saja ya" ujar Kana yang berlalu pergi meninggalkan Rain yang bingung.

Setelah Kana keluar dari kamar Rain, dia melihat Mew sedang duduk di sofa dengan tangan memijit pelipis nya. Kana pun tidak jadi menanyakan pada Mew, malah Kana berdiri dibelakang nya untuk memijat pelipis Mew.

"Ka-Kana" panggil Mew yang kaget.

"Hmm .. emang p' pikir siapa hah? Alice?" Seloroh Kana.

"Kana, kenapa hari ini mulut Kana sangat pedas? Kebanyakan makan cabe ya?" Canda Mew.

"Bukan urusan p'. Aku ke dapur dulu" jawab Kana.

"Jangan pergi dulu sayang. Sampai kapan Kana mau diamkan p' terus hah?!" Tanya Kana sambil menarik Kana duduk di pangkuannya.

"P' tahu gak apa yang p' lakukan itu membuatku & Rain tidak nyaman berada di sisi p' lagi. Kalo p' ada masalah, p' bisa ngomong padaku. Bukannya melampiaskannya pada Rain" kesal Kana.

"P' tahu sayang. P' K̄hxthos̄ʹ na" sesal Mew.

"Sebenarnya p' ada masalah apa? Mungkin ada yang bisa Kana bantu mungkin?" Tanya Kana dengan mata penuh pertanyaan.

"Hanya terjadi sedikit masalah di cafe p'. Tapi masih bisa p' urus. Gak pa-pa sayang" jawab Mew yang tidak mau Kana mengkhawatirkannya.

"Beneran gak pa-pa?" Tanya Kana sekali lagi.

"Iya sayang" jawab Mew sambil tiduran di paha Kana.

Keesokan harinya setelah memastikan Rain & Mew pergi, Kana pun menelepon Kla untuk menanyakan soal cafe milik Mew tersebut. Betapa kagetnya Kana saat Kla mengatakan kalo Alice telah membuka cafe disebelah cafe milik Mew & telah merebut semua customer tetap Mew.

Kana pun coba membicarakan masalah ini sama ayahnya bagaimana membantu usaha Mew. Ayahnya pun menyanggupi untuk membantu Kana, karena kebetulan anak teman ayahnya mau membuka usaha cafe dengan nama Kaffeine & bermaksud untuk merger juga dengan cafe yang lain.

Kabar pembukaan cafe tersebut pun, akhirnya sampai juga sampai ke telinga Alice yang kemudian membuat proposal sebaik mungkin untuk bisa diterima, kemudian memasukkan proposal tersebut ke perusahaan Thai Union yang investor terbesarnya adalah Stu dengan tujuan merger. Direktur Thai Union, Pham pun menyuruh orang kepercayaannya untuk menyelidiki latar belakang dari O Coffeeshop milik Alice tersebut.

Dari hasil yang didapat kalo O Coffeshop milik Alice tersebut sebenarnya bukanlah miliknya. Alice mengambil paksa cafe tersebut dari temannya yang bernama Phana. Yang tentunya dengan pesonanya. Setelah Alice mendapat setengah dari cafe tersebut, dia langsung mengumumkan ke semua media cetak & media sosial kalo Phana yang telah mengambil cafe miliknya.

Bahkan Alice juga dengan teganya mengatakan kalo Phana telah mengancam dirinya jika berani mengatakan pada semua orang perihal cafe tersebut, maka dia akan dibunuh & mayatnya akan dibuat sebagai menu untuk roti isi untuk customer. Kontan saja berita tersebut heboh & banyak customer O Coffeeshop menurun drastis. Hanya ada beberapa saja yang masih setia dengan cafe tersebut karena tidak percaya dengan yang sudah beredar.

Phana yang waktu itu berada di Perancis, langsung balik ke Bangkok & meminta penjelasan pada Alice kenapa dia melakukan ini. Kesempatan ini justru dimanfaatkan Alice untuk memvideokan dirinya & dia juga dengan sengaja membuat dirinya dipukul oleh Phana. Kalangan masyarakat yang menyaksikan live dari Alice sangat kaget & merasa yakin kalo Phana yang telah merebut apa yang bukan miliknya.

Apa yang didengar Pham benar-benar membuat nya kaget, Lalu melaporkannya pada Stu. Kana yang mendapat laporan dari Stu malah merasa tidak heran lagi dengan apa yang dilakukan Alice. Menurut Kana itu sudah hal yang biasa.

Pham pun membicarakan masalah ini dengan owner Thai Union yang ingin menikmati makanan favorit di cafe milik Mew tersebut. Keesokan harinya Pham diperintahkan untuk makan siang di cafe milik Mew yang secara kebetulan Kla berada di toko. Kla pun mengeluarkan makanan andalan mereka, yaitu Pad Ka Prao. Saat memakan makanan tersebut, Pham langsung mengajukan merger. Kla pun menghubungi Mew yang langsung datang dari kampus ke cafe. Pham menerangkan kalo owner nya akan membuka usaha cafe baru & mengajak Mew untuk mengajukan memasukkan proposal kerja sama nya ke perusahaan Thai Union.

Alice yang berada di sebelah mendengar semua yang dikatakan oleh pria tersebut. Saat Pham hendak pergi, Alice menahannya dan mengatakan yang buruk tentang cafe milik Mew. Pham hanya tertawa kemudian pergi meninggalkan Alice yang bengong. Sampai di kantor Pham menelepon owner dari Thai Union & mengatakan semua yang terjadi.

Mew yang pulang dengan wajah sumringah membuat Kana bertanya pada Mew yang langsung saja menyampaikan kabar gembira itu pada Kana sambil menggendongnya. Kana pun mengucapkan selamat pada Mew & mendoakan agar proposal Mew diterima.

1 minggu setelah pengajuan itu, Mew selalu menanti telepon dari pihak perusahaan Thai Union. Ada kalanya saat ponsel Mew berbunyi, tanpa melihat nama di ponsel tersebut, Mew langsung mengangkatnya. Kemudia terlihat guratan kecewa di wajah Mew.

Penantian Mew selama 2 minggu akhirnya membuahkan hasil. Mew pun dipanggil oleh pihak perusahaan Thai Union untuk menghadap. Mew pun kesana & begitu juga dengan Alice yang merasa yakin kalo proposalnya pasti diterima untuk merger.

2 jam kemudian keluarlah seseorang yang menyuruh mereka berdua untuk menunggu hasilnya di ruang meeting yang sudah menunggu Phana yang berusaha mati-matian untuk bangkit dari keterpurukannya setelah cafenya diambil paksa oleh Alice. Kalo bukan karena Stu yang memasukkannya bekerja di Thai Union, mungkin saja dia sudah bunuh diri.

Di perusahaan itu, Phana akan membacakan proposal siapa yang akan diterima oleh Thai Union untuk merger. Alice yang kaget melihat Phana, berusaha untuk berpura-pura tidak mengenalinya.

"Selamat siang semua. Kenalkan namaku Phana. Aku bekerja di perusahaan ini sudah 8 tahun & aku akan membacakan proposal siapa yang akan diterima...."

"Udah cepat dibacakan hasilnya. Lama banget sih pakai intro segala" kesal Alice.

"Baiklah. Owner Thai Union memutuskan untuk menerima proposal............."

Post Traumatic Stress DisorderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang