CHAPTER - 04 | L U P A

222 58 0
                                    

Setelah sekolah Nakyung jalan bareng Shasha ke lesnya. Dia baru tau kalo Shasha juga les di tempatnya.

"Kapan-kapan main berdua yuk Kyung, kemana gitu," Ajak Shasha penuh semangat.

"Ayo deh, sebelum sibuk kan," Ucap Nakyung menyetujui ide Shasha.

Selain Renjun dan Shasha makin deket, kayaknya Nakyung dan Shasha juga makin deket. Buktinya baru kenal aja mereka udah kayak yang akrab dari kecil.

Sampai di tempat les, mereka berdua berpencar karena kelas mereka berdua berbeda. Nakyung di atas dan Shasha di bawah.

Mereka menghabiskan waktu 1 jam untuk les. Saat pulang Nakyung mendapat pesan dari Renjun.

Renjun
Online

|udah pulang Kyung?
|masih lama gak?
|gue udah nungguin sampe lumutan nih disuruh mama lo

Iya bentar|

|masih belum bel?
|kring kring tuh udah pulang. Cepetan ke bawah

Iya Renjun ya ampun|

Nakyung mematikan hpnya lalu berlari menuju kelas Shasha. Untung Shasha belum pulang jadi dia bisa ngajak dia pulbar.

Tapi kayaknya sebuah ide terlintas di benak Nakyung.

"Pulbar yuk Sha," Ajak Nakyung. Shasha yang lagi ngobrol bareng temennya langsung noleh habis itu pamit sama temennya.

"Ayo,"

Mereka berdua berlarian menuju gerbang karena langit menunjukkan mau hujan. Sampai di tempat pos satpam disana juga ada Renjun yang lagi neduh.

Shasha yang melihat Renjun langsung bingung. Dia menoleh ke Nakyung lalu menatap Renjun lagi.

"Lam-ehh ada Shasha," Ucap Renjun. Tadi mau protes sih tapi ada Shasha ga jadi deh.

Shasha hanya menanggapi dengan senyum canggung.

"Habis ini mau hujan, lo anterin Shasha duluan aja deh," Ucap Nakyung sambil melihat awan yang gelap.

Renjun yang menyadari kode dari Nakyung hanya diam saja menyerahkan semuanya ke Nakyung.

"Tapi kan Renjun mau jemput lo," Ucap Shasha merasa bersalah karena dia didahulukan.

"Gue gampang Sha, nanti lo dicariin sama ortu lo kan repot nanti," Ucap Nakyung masih tetap keukeuh untuk menyuruh mereka berdua.

"Tap-"

"Kalo lu protes mulu nanti malah keburu hujan, udah sana," Suruh Nakyung lalu mendorong mereka.

Renjun berbalik lalu melepas hoodie coklatnya lalu memasangkannya ke Nakyung. Nakyung senyum lalu mengepalkan tangannya dan memberi kata semangat pada Renjun tanpa suara.

Mereka berdua pun pergi meninggalkan Nakyung yang sendirian berdiri di pos satpam. Untung pak satpamnya ada, kalo gak ada udah habis Nakyung di grebek preman halte bus.

Lama menunggu Renjun tak kunjung datang. Pak satpam yang tadinya mau pulang duluan pun ikut menunggu karena kasihan kalo cewek ditinggal sendirian.

10 menit

20 menit

30 menit

Renjun masih belum datang. Pak satpam pun turun tangan dan menawarkan tumpangan untuk Nakyung.

Capek pak satpam jaga dari siang sampe malam jadi dia mau cepet-cepet pulang.

"Makasih ya pak," Ucap Nakyung. Pak satpam hanya menngangguk lalu pergi begitu saja.

Nakyung masuk ke kamarnya lalu melepas hoodie milik Renjun. Saking lamanya ia pakai sampai parfum Renjun pun menempel.

Perempuan itu menyandarkan punggungnya di kasurnya lalu mengambil tabletnya. Ia melampiaskan lelahnya dengan menggambar.

Meskipun sambil menggambar pikirannya masih memikirkan kenapa Renjun gak jemput dia. Mungkin macet atau mungkin halangan lainnya.

"Lo gak mubgkin lupa kan Ren sama gue," Gumamnya. Jika Renjun gak datang karena halangan lainnya mungkin ia akan baik-baik aja.

Tapi kalo karena Renjun lupa sama dia. Itu beda.

Apologetics [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang