"Teteh Nakyung dari mana aja? Biasanya jogging cuma sampe jam 8 kok hari ini sampe jam 11?" Tanya Ryujin dengan nada khas emak-emak.
"Jangan mulai ya Ryujin, kamu juga mau kemana udah rapi pake-HAYO PAKE YANG PENDEK-PENDEK! GANTI!!" Teriak Nakyung ketika dia melihat celana sepahanya Ryujin.
"Posesif ih Teteh,"
"Yaudah keluar sana pake gituan, gak tau malem selamat atau nggak," Ucap Nakyung acuh. Mata Ryujin pun membelalak lalu menahan tangan Nakyung.
"Iya-iya teh, yaudah setelah aku ganti aku pergi ya sama temenku," Ucap Ryujin. Nakyung pun berbalik.
"Kemana? Kapan balik? Sama laki atau perempuan?" Tanya Nakyung beruntun. Tapi semuanya biasa buat Ryujin. Itulah bentuk peduli Nakyung dimata Ryujin.
"Ke taman hiburan baliknya sore paling lama malam sebelum jam 9, bareng Rachel sama Xilla," Ucap Ryujin. Nakyung pun ngangguk setelah itu mendudukkan dirinya di sofa depan tv.
Saat menonton ia merasa ada yang kurang. Nakyung pun bangkit lalu berjalan ke dapur.
Nakyung mengambil snack sebanyak mungkin. Tetapi 5 detik setelahnya ia mengamati snack itu dengan teliti. Dan kemudian ia berpikir ia akan gendut kalau makan itu semua.
Dan sekali lagi pikiran negatif itu ia singkirkan menggunakan kata-kata Renjun.
"Makan yang banyak gak usah khawatir lo bakal gendut atau apapun, tapi jangan makanan basi juga yang lo makan,"
Karena itu kemauan Renjun jadi dia bakal nurutin. Selama dia gak rugi-rugi amat.
Sebelum dia balik buat makan snack sama nonton film. Dia ganti baju dulu. Gimana kalo nanti ada yang datang terus Nakyung bau ketek? Hancur udah image dia.
Setelah ganti baju, cuci muka, cuci tangan, cuci kaki. Pas Nakyung keluar dari kamar dia ngeliat bayangan laki di sofa.
Mana santai lagi nyemilin snack yang dia ambil tadi. Nakyung pun jalan ke dapur buat ngambil teflon abis itu jalan ngendap-ngendap ke sofa.
Dalam hitungan satu, dua, tiga Nakyung bakal pukul kepalanya. Tapi ga jadi pas laki itu berbalik.
"Lu- mau ngapain?!" Ucap Renjun lalu reflek memegang kepalanya. Nakyung nyengir.
"Gue kirain siapa, lo ngapain disini? Makanin snack gue lagi," Ucap Nakyung lalu merebut snacknya.
"Perasaan dulu kalo gue makanin snack lo bakal dikasih," Ucap Renjun.
"Hehe itu kan dulu pas gue lagi baik pas belum ketemu sama Ryujin, kalo sekarang beda, gue udah terkontaminasi," Ucap Nakyung ngaku.
"Berarti lo bisa misuh?" Tanya Renjun. Nakyung nggeleng cepet.
Renjun kembali fokus ke film yang ditonton. Dia udah nonton sih jadi tau isinya. Tapi dia punya niat jahil berkat pengetahuannya.
Pas banget di waktu hantunya muncul, Renjun bakal kagetin Nakyung.
1
2
3
"Ha!"
"Anj-eh astagfirullah," Nakyung membekap mulutnya saat hampir aja dia mau misuh.
Renjun pun ketawa cekikikan liat reaksi Nakyung.
"Katanya gak bisa misuh, tapi tadi mau misuh," Ucap Renjun disela tawanya.
"Beda, kalo lo yang ngagetin mah beda!" Ucap Nakyung berusaha membela diri.
"Halah ngaku kali, alasan lo gak masuk," Ucap Renjun. Akhirnya Nakyung ngalah habis itu masukin snack ke mulutnya Renjun biar diem.
08.23
Entah keberapa kalinya Nakyung ngeliat jam. Biasanya Ryujin bakal pulang tepat jam 8 atau nggak lebih setidaknya cuman 5 menit.
Tapi kali ini entah kenapa firasat Nakyung aneh. Disisi lain Nakyung berusaha tetap tenang disisi lain dia juga panik takut Ryujin gak pulang-pulang.
08.41
Oke kayaknya Nakyung harus bertindak. Nakyung pun nelpon Ryujin sampai di angkat.
Ada sekitar 20 kali. Nakyung terus nelpon sambil siap-siap.
"Lo dimana Ryu?"
"Teh tolong, aku sama temen-temen ku tersesat di jalanan,"
"Kok bisa?"
"Gak tau, katanya tanda di jalan suruh belok sini, taunya belok sini malah tersesat deket markasnya begal,"
"Alamatnya dimana? Cepet!"
"Iya iya, nanti aku sharelock, cepetan yah teh nakutin disini,"
"Iya, pokoknya telponnya jangan diputus,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apologetics [✔]
FanficCinta terkadang memang menyakitkan. Ada yang harus merelakan, ada yang harus meninggalkan, dan ada yang harus melupakan. Dan Nakyung harap dia bukan salah satu yang harus melakukan 3 kalimat diatas. ft.renkyung Typo bertebaran. ©goldenjun, 2020