CHAPTER - 25 | P U L A N G

203 47 1
                                    

Keadaan kembali seperti semula. Sahsha kembali ke kotanya untuk kembali beraktivitas. Renjun dan Nakyung yang kembali akur setelah dua bulan nggak ketemuan.

Kembali normal yang berarti Renjun bakal balik juga ke kotanya. Dan sekarang Nakyung lagi bantuin packing buat besok.

Nakyung gak tau kalo di dalam koper Renjun bakal keisi sebanyak ini. Bisa dibilang bawaannya tuh gak masuk akal semua.

Kecuali baju, celana sama alat mandi semuanya gak guna. Pake bawa konsol game, boneka moomin, alat lukis. Ngapain coba si Renjun ini.

"Oh iya Ren, di Yale enak nggak?" Tanya Nakyung. Dari dulu dia mau tanya ini tapi lupa terus.

"Ya enak lah, bisa pamer kalo gue itu pinter," Ucap Renjun sombong. Nakyung memasang eajah datar.

"Kalo itu mah gue gak nanya, maksudnya profesornya enak nggak ngajarnya?" Tanya Nakyung lagi.

"Iya kyung, semuanya enak," Ucap Renjun.

"Gitu dong daritadi,"

Mereka balik ngerapiin barang-barang buat dimasukin ke kopernya Renjun.

Dari tadi pagi sampe siang yang tersisa pastinya cuma sedikit lah ya, ini mah cuman harus masukin alat mandi aja, udah deh selesai.

Setelah barang terakhir mereka keluar dari kamar Renjun.

Sebelum salam perpisahan hal yang harus mereka lakukan adalah bersenang-senang. Sama seperti saat Renjun baru datang ke New Hevan.

Mereka menelusuri taman yang jelas beda sama yang di Indo. Tanpa berbicara sama sekali mereka berjalan menurut hati mereka.

Kalo Renjun belok kanan ya Nakyung ikutan, kalo Nakyung lurus ya udah diikutin sama Renjun. Gitu aja terus sampe nabrak pohon.

"Ren gue beli minum ya, lo tunggu sini," Ucap Nakyung. Baru aja Renjun mau nolak ehh orangnya keburu lari.

Menurut Renjun apa gak kebalik? Kan biasanya yang laki yang beliin. Bodo amat lah.

Nakyung beli minum juga ada tujuannya, karena ini masih februari awal dia gak bisa ngasih coklat ke Renjun nanti tanggal 14.

Iya Valentine, tapi jangan salah, valentine gak harus ke pacar kan, ke sahabat juga gak papa.

Kesian prenjon (friendzone) tapi mending gini. Mempertahankan hubungan sahabat daripada nanti jadian habis itu mantanan langsung musuhan. Hilih.

Nakyung ngambil coklat yang udah dia pesen. Udah merencanakan dia tuh.

Gak tau kalo ditolak. Makanya dia pesennya yang rada mahalan dan enak. Biar kalo ditolak dia malah seneng bisa makan tuh coklat.

***

Hari keberangkatan Renjun buat balik. Sebelum Renjun pergi mereka ke bandara duluan mau nganter anak sekelas ini.

Udah kayak rombongan turis.

"Ehh mumpung lengkap kita foto lah disini, nanti gue buatin album kenang-kenangan," Ucap Jaemin sebagai photograper.

"Yang bagoos ya Jaem!" Teriak Lia diacungi jempol oleh Jaemin.

Mereka semua foto di depan pintu masuk bandara. Sebenernya mereka semua rada malu gitu dilihatin bule tapi yah barengan ini.

Gass aja dah.

Yang lain udah bubar tapi Jaemin masih nahan Renjun sama Nakyung di sana.

"Wehh yang friendzone stay disana, biar lo bedua punya kenang-kenangan," Ucap Jaemin.

Nakyung mencibir Jaemin dalam diam sedangkan itu Renjun dengan senang merangkul pundak Nakyung.

Baru aja dirangkul, sekelas udah pada baper. Heran, yang dirangkul siapa yang baper siapa.

Selesai foto Mereka berduapuluh tujuh masuk bandara. 10 menit lagi pesawat mereka datang soalnya.

Renjun sama Nakyung pun ke stasiun kereta. Renjun pulang gaes, dari New Hevan ke New Jersey cuma 2 jam pake kereta.

(New Jersey apa New Hersey dah? Kok gue lupa).

Tepat setelah sampai kereta Renjun tiba. Kereta hanya berhenti selama 2 menit dan mereka butuh waktu buat lari dari atas ke bawah tanah.

Oke butuh waktu juga buat Nakyung ngasih coklat ke Renjun.

Sisa 20 detik, Renjun baru aja mau masuk tapi ditahan sama Nakyung.

"Happy valentine day, maaf kecepetan," Ucap Nakyung menjulurkan tangannya dengan coklat di atasnya.

Renjun menatap Nakyung dan kereta bergantian lalu mengambil coklat itu terburu-buru.

"Makasih," Sebelum pintu tertutup Renjun menahannya dengab kakinya. Ia masuk lalu melambaikan tangan pada Nakyung.

Kereta pun melaju. Renjun tersenyum lalu menatap coklat di tangannya. Dia sudah yakin, dia juga sudah memantapkan hatinya namun waktu memaksa mereka berpisah.

"Kyung bisa nunggu gue nggak? 3 tahun lagi," Gumam Renjun pelan. Sialnya orang disebelahnya mendengarnya dan ngecengin dia.

Buset ngerti juga nih bule.

Apologetics [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang