Tau gak perasaan Nakyung gimana? Antara pingin nampol pingin jambak apapun itu yang berhubungan dengan kekerasan.
Ini masalahnya Ryujin gak ngasih tau kalo dia kesesatnya itu di hutan lindung deket taman kota. Cuma dilebih-lebihin aja.
Dan markas begal kata dia tadi itu sebenernya emang markas begal cuman kaga ada orangnya. Kan minta digorok ini anak.
"Besok-besok matanya jangan buta lagi yah Ryu," Ucap Nakyung lalu berjalan mendahului Ryujin.
"Ck, gak buta kok," Ucap Ryujin gak terima dibilang buta.
"Terus apa? Masa tanda kayak gitu gak keliatan? Udah jelas glow in the dark masih aja alasan,"
"Santai!"
"Gelut ayo lah!" Teriak Renjun di dalam mobil. Mereka pun menatap Renjun dengan tatapan menyalang.
Yup, Renjun sekali lagi diseret dalam permasalahan mereka berdua. Tapi buat nyetir doang.
Jadi Ryujin punya motor ninja di kost tapi tasi gak dibawa jadi Nakyung nyuruh Renjun buat ngebut.
"Udah sana kamu pulang duluan sama Renjun,"
"Teteh mau kemana?"
"Ke tante Sam, tasi sore suruh kesana ngambil makanan,"
"Makanan apa?"
"Yang penting makanan, kamu juga kalo ketemu makanan langsung dimakan gak peduli basi apa nggak," Ucap Nakyung.
"Yaudah, jangan cemburu ya teh aku diboncengin Koh Renjun," Ucap Ryujin lalu naik ke motornya.
"Gak!"
Renjun dan Ryujin pun pergi. Nakyung mendengus lalu berjalan ke jalan yang berlawanan dari arah kostnya.
"Emang udah gak ikhlas nyuruh boncengan sama Renjun, cih!" Ucap Nakyung diam-diam.
***
Pagi keesokan harinya. Nakyung bangun masih dengan tampang khas bangun tidurnya.
Dia bangun pagi mau manasin makanan yang dikasih tante Sam. Tantenya dia yang selama ini bantuin dia hidup di kost.
Cklek
Nakyung menoleh ke arah pintu. Disana ada Renjun yang lagi pake bathrobe sambil mengusak rambutnya.
Renjun pun mendekatkan dirinya ke Nakyung sampai-sampai Nakyung jadi punya pikiran aneh-aneh.
"Mau ngapain lo? Gue tendang lho," Ucap Nakyung ancang-ancang mau nendang tulang keringnya Renjun.
"Minta pasta gigi," Ucap Renjun.
Nakyung mendengus lalu berjalan menuju ke arah lemari tempat dia menyimpan segala keperluan mandi.
Dia pun berjalan kembali ke Renjun buat ngasih pasta gigi tapi tatapannya Renjun bikin dia mikir aneh-aneh lagi.
"Ngapain natep gitu? Gue salting nih," Ucap Nakyung asal ceplos. Renjun jalan mendekat lagi buat Nakyung tambah makin kepikiran.
Agar Renjun menjauh, Nakyung pun melempar pasta gigi itu ke lantai jauh dari tempatnya.
Renjun pun menoleh lalu mengambil pasta gigi itu. Tapi Renjun masih belum pergi. Dia ngambil sepiring lauk dengan nasinya.
"Repot banget sih nyiapin makanan buat gue, makasih," Ucap Renjun lalu pergi.
Nakyung yang masih membeku pun langsung tersadar. Ia baru sadar kalo piring tadi punya dia.
"Drama nya orang Indonesia sama ya kayak orang korea," Ucap Ryujin sambil geleng-geleng kepala.
BEDA JIN BEDA!
SUMPAH DEH BEDA!"Drama gundulmu, udah sana makan," Ucap Nakyung masih dengan nada kesal karena kemarin.
"Masih marah aja nih teteh cantik, marah lebih dari 3 hari gak baik lho,"
"Makanya karena belum 3 hari teteh puas-puasin,"
"Ck, bisa ya gitu,"
Nakyung hanya mengabaikan Ryujin lalu duduk di sofa. Dia masih kepikiran Renjun tadi.
Pake bathrobe lagi.
"Ahh!"
"Hayo teteh ngapain?!"
"Pikiran lo!" Teriak Nakyung. Ryujin nyengir habis itu pergi.
"Teteh juga sama kok, cara natap koh Renjun tadi aja sama kayak orang yang mau di apa-apain,"
"Awas ya Ryujin!"
M
akasih yang udah minta lanjutin, Semoga anda puas yah sama triple update ini soalnya aing juga terbebani setelah pikiran nyandet beberapa minggu.
Tapi berkat anda ff ini update deh akhirnya. Mohon maaf kalo kurang atau kesel kaga ada geludnya atau masalah.
Nanti deh, dijamin bakal ada bahkan sampe bikin anda pingin banting hp.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apologetics [✔]
Fiksi PenggemarCinta terkadang memang menyakitkan. Ada yang harus merelakan, ada yang harus meninggalkan, dan ada yang harus melupakan. Dan Nakyung harap dia bukan salah satu yang harus melakukan 3 kalimat diatas. ft.renkyung Typo bertebaran. ©goldenjun, 2020