CHAPTER - 08 | B E R H A R A P

233 50 0
                                    

Setelah Renjun sembuh. Ya masih ada lah dikit lukanya tapi Renjun tetep mau sekolah pasalnya mereka udah mau lulus. Sayang kan kalo gak masuk.

Baru masuk kelas mereka ditunjuk sebagai petugas upacara. Dan sore setelah pelajaran selesai mereka latihan buat besok senin.

"Siapa nih yang jadi pemimpin?" Tanya Sanha sebagai ketua kelas. Daritadi belum selesai cuman karena perkara pemimpin upacara.

Sakah satu kandidat yaitu Haechan, Jungmo, Woobin, sama Sunwoo. Tapi banyak yang milih Haechan karena suaranya lantang.

Tapi Haechannya malah gak mau. Setelah dipaksa sama sekelas dia pun mau.

"Yaudah, sebagai pemimpin keluar gue ama dek Somi, gue rela deh," Ucapnya padahal gak ada hubungannya sama sekali.

Mereka semua latihan kecuali yang gak ditunjuk. Nakyung salah satunya. Dia asik ketawa begitu ngeliat kesalahan mereka semua.

Apalagi Haechan yang cara larinya dilebih-lebihkan buat yang lain ketawa terus sama wakel mereka suruh ulangin.

Latihan pun dihentikan sebentar. Renjun nyamperin Nakyung lalu meneguk botol air milik Nakyung setengah kandas.

"Padahal tugas gue pemimpin pleton doang loh, kok ribet banget ya?" Tanya Renjun. Nakyung nepuk pundak Renjun bermaksud menyemangati Renjun.

"Semangat, besok capek-capekan lagi nemenin gue nonton konser," Ucap Nakyung. Renjun langsung lemes.

***

Sesuai janji, Renjun nemenin Nakyung nonton konser. Konser dimulainya jam 12 sih tapi jam 10 udah banyak yang ngumpul.

Selagi nunggu mereka berdua ngemil sambil seneng-seneng di mobil. Sesekali ngelatih fanchant juga.

Mereka berdua keluar dari mobil jam 11 lebih 1 menit karena pintu udah dibuka. Mereka langsung lari ke tempat mereka yaitu di depan.

Gak lama konser dimulai. Nakyung sama Renjun mulai menggila. Dari ikut dance sampai fotoin mereka satu-satu. Pas Nakyung lagi videoin mereka, hpnya diambil sama Sehun, biasnya.

"Demi apa Ren," Ucap Nakyung sambil nepuk pundak Renjun. Renjun pun gak kalah semangat karena hp sahabatnya dipegang sama bias.

"Semoga hubungan kalian bertahan," Ucap Sehun dengan bahasa korea. Nakyung yang mengerti bahasa korea langsung tertawa.

Renjun yang kepo apa yang dibilang Sehun langsung nanya ke Nakyung. Begitu di kasih tau Nakyung dia langsung salah tingkah.

Setelah konser tadi mereka berdua nongkrong dulu di depan. Capek mereka loncat-loncat, teriak dan lain-lain.

Penggemar yang lain juga gitu.

"Enak ya, dinotis bias, kapan ya Lay ge gitu?" Ucap Renjun. Nakyung ketawa lalu memberikan minumannya ke Renjun.

"Konser berikutnya mungkin, ayo deh pulang, ehh tapi bentar deh nunggu EXO lewat," Ucap Nakyung menunjuk pintu keluar.

"Sampe besok juga gak bakal lewat, pintunya aja beda," Ucap Renjun. Nakyung nyengir doang.

Mereka berdua pun pulang balik ke habitat masing-masing.

Saat Nakyung masuk ke kamarnya dia sibuk ngeliatin hasil dia ngerekam. Bahkan perkataan Sehun juga ikut kerekam.

"Makasih ya, semoga bener," Ucap Nakyung sambil memeluk tabletnya. Dia masih excited.

***

Hari senin dimana upacara dilaksanakan. Nakyung daritadi cekikikan sama Renjun berdiri di hadapannya. Gimana nggak kalo muka lelahnya Renjun memeable.

Selesai upacara rencananya Nakyung mau ngasih minuman ke Renjun tapi keduluan sama Shasha.

Dari kejauhan dia melihat keduanya semakin hari semakin akrab. Bahkan sekarang gak perlu Nakyung kode, Renjun udah ngedeketin duluan.

Semoga semua ini baik untuk Nakyung. Karena kayaknya Nakyung udah terlanjur jatuh terlalu dalam.

Yang harus dia hindari sekarang adalah berharap. Berharap Renjun akan meliriknya, mencintainya, dan memilikinya.

Apologetics [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang