CHAPTER - 24 | D I H A C K

197 45 0
                                    

Renjun...

Maaf gue bilang gini, tapi gue mohon buat lo jauhin gue.
Gue udah nahan ini dari dulu, dan gue sadar kalo gue emang gak pantas deket-deket sama lo.

Maaf ya Ren

.
.
.
.
.

"Ren- loh mau kemana?" Tanya Nakyung saat melihat Renjun turun dari kamarnya dengan pakaian rapi.

Bukannya menjawab pertanyaan Nakyung, Renjun malah lanjut jalan. Aneh, biasanya tuh anak pagi-pagi udah rusuh minta makan.

"Mck ngambek dia, siapa ya yang ngehack akun gue?" Guman Nakyung.

Mereka semua masih di London, mereka nginep. Kapan lagi coba reuni di luar negri, dibayarin lagi.

Nakyung bangun pagi soalnya keinget Ryujin yang di kost sendirian jadi dia mau ngabarin Ryujin.

Setelah ngabarin Nakyung mau nikmatin wifi gratis tapi akun instagramnya di hack.

Ya dia santai aja sih soalnya di ig-nya gak ada apa-apa tapi yang namanya pribadi ya wajar Nakyung mau minta tolong biar akunnya dibalikin.

Agak bego dia kalo soal teknologi.

Akhirnya Nakyung memutuskan untuk pergi ke kamarnya Shasha. Didalam kamarnya Shasha gak ada siapa-siapa.

Baru aja Nakyung mau pergi ehh ternyata Shasha ada di belakang dia sambil nenteng kresek gak tau apa isinya.

"Kenapa kyung?" Tanya Shasha. Nakyung tersenyum lalu memberikan hpnya pada Shasha.

"Akun gue dihack, lo tau gak caranya gimana?" Tanya Nakyung. Shasha menerima dengan senang hati lalu mengotak-atik hp milik Nakyung.

Setelah berhasil Shasha tidak sengaja memencet tomblo home, dan seketika senyumnya luntur saat melihat wallpaper hp milik Nakyung.

"Udah Sha?" Tanya Nakyung. Shasha terkejut lalu mematikan hp Nakyung. Ia buru-buru memberikan hp Nakyung pada pemiliknya lalu masuk ke kamarnya.

Bahkan Nakyung gak sempat bilang makasih ke dia.

"Makasih...kok gue ditinggal mulu sih?" Gumam Nakyung lagi-lagi.

***

Malam harinya mereka semua berpesta di atap. Haechan dan Jaemin daritadi ribut mulu gegara makanan.

Yang lainnya asik sama masing-masing. Entah nyemilin makanan atau ngegila dia atas panggung dan keabsurd-an yang lain.

Tetapi mata Nakyung menatap keganjilan saat ia melihat Renjun. Gak kayak biasanya, itu yang dia pikirkan.

Nakyung pun berinisiatif untuk menghampiri Renjun, tapi dia telat satu detik sebelum Shasha menarik Renjun terlebih dahulu.

Menghela nafas, Nakyung membuntuti mereka berdua ke bawah gedung. Sekarang mereka bertiga jauh dari anak kelas.

Gimana nggak curiga kalo Shasha aja bawanya sejauh ini, biasanya kalo udah gini pasti topiknya rahasia banget.

"Ren maafin gue,"

Nakyung kaget. Lah apaan nih? Gak ada angin gak ada hujan minta maaf? Mau minta balikan? Kalo bener Nakyung siap buat nyamperin mereka.

"Ngapain?"

"Gue- gue ngehack akunnya Nakyung,"

"Terus?"

"Yang dm lo tadi malam itu gue bukan Nakyung, maaf ya Ren,"

Mantap, apalagi ini. Nakyung yang tadinya biasa aja makin kepo denger kelanjutannya. Saking serunya dia hampir jatuh kalo gak pegangan gagang pintu di sebelahnya.

"Gue udah tau,"

"Emm gue minta maaf ya gue gak bermaksud-pokoknya gue minta maaf,"

Shasha keburu lari. Nakyung berdecak lalu melihat ke arah hpnya. Jadi yang ngehack Shasha toh.

Pantesan tau caranya ngebalikin.

"Kenapa coba ngomongin gitu harus berdua, kan bisa di chat gitu. Kayak drama aja,"

"Ngapain nguping? Bikin makin drama aja,"

Nakyung menoleh ke belakang. Ternyata Renjun tau keberadaannya. Mana posisinya songong lagi.

Nyandar di tembok sambil ngeliatin Nakyung dalem banget.

"Maaf gue salah paham sama lo,"

Lah ini lagi, belum idul fitri perasaan kok daritadi minta maaf mulu

Apologetics [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang