CHAPTER - 23 | L O N D O N E Y E

206 42 4
                                    

Oke omongan temen-temennya ini gak ada yang bercanda. Sekalinya ngomong pasti beneran di lakuin sama kayak sekarang.

Kemarin bilangnya pergi-perginya besok, beneran besok ini woy. Mana dadakan lagi.

Bahkan Shasha sampe nyewa bus buat mereka semua, sekalian cowo juga yak.

Kalian tau bus yang merah yang tingkat itu gak? Ya itu yang disewa. Yang laki di atas yang cewe di bawah.

"Rasanya kayak study tour yak," Ucap Shasha ke Nakyung.

"Iya, sayang kita pas lulus gak ngelakuin itu," Ucap Nakyung. Nakyung keburu terbang ke Inggris.

"Iya, pokoknya hari ini asikin aja, gak boleh ada drama pokoknya, kecuali drama cinta," Ucap Shasha. Nakyung memasang tampang datar.

Iye drama cinta. Mereka nyamuknya, Shasha sama tunangannya pemeran utamanya.

Kalo kalian penasaran sama tunangan Shasha. Dia tuh ganteng, tajir, mana baik lagi.

Jaehyun namanya. Pokoknya impian banget dah tunangannya Shasha ini.

Selama perjalanan mereka semua nontonin video di tv depan. Bisa juga ya Shasha ini. Pertamanya bus umum jadi kayak bus tour beneran.

Kalo yang laki mah sibuk ngebacot sambil menikmati angin. Mana sekelas anak lakinya tampan semwa, orang yang liat langsung salfok itu.

"Gimana Ren? Udah move on?" Tanya Haechan. Renjun menoleh lalu mekukul paha Haechan.

"Malah makin anjir, lo sesat sih," Ucap Renjun galak lalu mengalihkan wajahnya kembali melihat jalanan.

"Yeu nyalahin gue, pepet lah dasar pengecut lo," Ucap Haechan malah makin manas-manasin Renjun.

"Bacot!" Renjun memasukkan choco pie ke mulut Haechan.

Emang sih tujuan utama Haechan ngomporin Renjun buat minta jajannya Renjun.



Setelah menempuh perjalanan, mereka pun sampai di London Eye. Begitu mereka sampai disini, mereka bisa melihat bianglala yang sangat besar.

Namun seperti biasa mereka jajan atau jalan-jalan dulu sebelum naik bianglala. Contohnya sekarang Shasha ngajak Nakyung sama yang lain buat nyobain gulali Inggris.

Padahal mah sama aja. Nakyung biasa aja maksudnya, kalo yang lain lebay. Pake segala difoto juga buat apdet sg.

Shasha juga traktir mereka hotdog dan lain-lain sampe mereka kekenyangan.

"Gue pergi bentar ya," Ucap Nakyung ke Lia. Ia berlari ketika melihat siluet orang yang tidak asing baginya.

"Lo yangyang kan?" Tanya Nakyung membalikkan orang itu agar menghadapnya.

Bebar dugaannya. Yangyang menoleh ke arahnya lalu tersenyum.

"Ehh Nakyung, disini juga?" Tanya Yangyang. Nakyung mengkerutkan dahinya.

Tidak biasanya Yangyang berbicara sekaku ini. Ia pun hanya mengangguk namun selanjutnya ia dikejutkan oleh Renjun karena menariknya paksa.

Nakyung pun hanya bisa melambaikan Tangan pada Yangyang. 5 detik setelahnya jalan Renjun memelan.

"Kan udah gue bilang jangan deket-deket," Ucap Renjun. Nakyung berdecih.

"Gue kan cuman mau nyapa doang," Bela Nakyung.

"Nyapa nanti ujung-ujungnya berduaan," Tuduh Renjun. Nakyung pun menaikkan sebelah alisnya.

"Lo gak biasanya gini Ren, biasanya gue deket sama yang lain biasa aja gitu," Ucap Nakyung. Renjun menoleh kaget.

"Ya kalo laki di kelas ga papa soalnya mereka temen,"

"Dia juga temen gue,"

"Mck, yaudah terserah lo,"

Nakyung terdiam, dia mau ngomong tapi ragu. Akhirnya ia memberanikan diri untuk menarik tangan Renjun agar tidak pergi.

"Lo cemburu ya?"

Renjun tertawa, "apasih gak jelas," Ucap Renjun lalu melepaskan tangannya dari Nakyung.

"Ren, gue gak mau hanya karena cinta kita terpecah gini," Ucap Nakyung. Renjun yang tadinya ingin pergi pun terdiam ditempat.

"Yaudah kita saling cinta aja biar gak kepecah," Ucap Renjun lalu berjalan meninggalkan Nakyung.

Perasaan Nakyung saat ini antara bingung, greget, sama ada dikit rasa seneng itu nyampur. Udah kayak dalgona atuh perasaan dia.

"Yaudah ayo," Gumam Nakyung nantangin. Ngegumam doang gak tereak biar Renjun gak kedengeran.




Greget gak kalian?

Apologetics [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang