CHAPTER - 09 | S U K A

210 50 0
                                    

Hari ujian. Hari ini beda sama hari yang lain. Kalo kelas isinya berisik atau ngeganggu, tapi hari ini kelas sunyi dan hening.

Soalnya ujian kelulusan.

Pokoknya beda lah. Pagi hari yang biasanya diisi sama mabar jadi belajar semua. Istirahat yang biasanya main-main sama jajan sekarang cuma rebahan sambil belajar sambil isi perut.

Sampai pada akhirnya ujian matematika. Setiap lima menit pasti ada suara keluhan. Nakyung ngelirik Renjun yang anteng-anteng aja ngerjainnya.

Selesai ujian mereka segeng lagi kumpul di kantin. Sikap mereka kembali pada ke mereka.

Haechan yang daritadi gak berhenti-henti teriak. Chenle bagian ketawa lumba-lumba. Jeno always main gitaran dimana-mana. Jaemin sibuk jadi buaya darat yaitu gombalin adek kelas yang lewat. Renjun lagi menekuni hobinya yaitu menggambar.

Renjun menggambar bareng Nakyung. Yang mereka gambar yaitu galaxy. Gak lama Jaemin berceletuk.

"Ada doi lo Jun," Ucap Jaemin sambil menunjuk Shasha lagi jalan ke arah sini. Nakyung membuang muka lalu melanjutkan mewarnai langit yang ada di gambarnya.

Bukannya dia marah sama Shasha, tapi Nakyung lagi pms jadi gak terlalu peduli sama kedatangan Shasha.

Selama mereka semua ngobrol-ngobrol cuma Nakyung doang yang diem kayak patung. Yah cuman makan lah dia.

"Kyung, besok habis ujian datang ke rumah gue ya, gue ultah nih," Ucap Shasha di tengah-tengah makannya.

Nakyung ngangguk kecil doang. Habis itu makan lagi.

***

Ujian selama hari selasa Nakyung gak nyaman sama sekali. Karena perutnya perih gak karuan. Mana habis pulang dia harus kerumah Shasha lagi.

"Kyung, bareng gak?" Tanya Renjun sambil merangkul pundak Nakyung dari belakang.

"Iya," Singkat Nakyung. Ia menegakkan badannya berusaha menyembunyikan rasa sakitnya dari Renjun.

Emang kebanyakan yang ke ultah Shasha itu pake seragam karena mereka semua pada males buat balik ke rumah cuman buat gantu baju doang.

Sampai di rumah Shasha sudah banyak motor berjajar dengan rapi gak lupa didepan rumah Shasha udah banyak balon mana lampu ajep-ajep lagi.

Mereka berdua dusuruh ke halaman belakang. Setelah sampai Renjun langsung ninggalin Nakyung karena Nakyung maksa Renjun buat gabung sama gengnya.

"Nakyung!"

Nakyung menoleh ke sumber suara dan menemukan Gyuri disana sedang berjalan menuju ke arahnya sambil membawa minuman.

"Lo bocor," Bisik Gyuri lalu memberikan pembalut untuk Nakyung.

Nakyung pun menyambar pembalut itu lalu berlari ke kamar mandi. Setelah ganti, Nakyung melepas seragamnya dan menyisakan kaus putihnya.

Ia mengikat seragamnya lalu duduk di ayunan halaman belakang. Ia mengeluarkan kotak kado dari tasnya lalu meletakkannya di meja tempat kotak kado ditaruh disana.

Sederhana sih kado dari Nakyung. Kalo Shasha mah tinggal dibeliin dress aja udah seneng. Nakyung dibilangin sama Gowon loh.

"Wahh Nakyung lo dateng, maaf ya gue gak tau lo lagi pms, perut lo pasti sakit," Ucap Shasha lalu duduk di samping Nakyung.

"Tau darimana?"

"Dari Gyuri, mau kiranti gak? Kayaknya gue punya di kulkas," Ucap Shasha. Ia pun mengajak Nakyung masuk lalu mengambilkan kiranti di kulkasnya.

"Makasih ya Sha," Ucap Nakyung.

"Sans, lagian gue gak tau kalo lu sakit asal undang aja," Ucap Shasha.

Hening.

Nakyung sibuk ngeliatin ruangan dan perabotan di rumah ini. Shasha lagi mikir buat nyari topik sampai akhirnya dia ingat dia mau nanyain ini ke Nakyung.

"Kyung,"

"Hm?"

"Renjun suka sama gue ya?"

Mampus. Nakyung langsung buang muka. Dia minum kirantinya dengan bar-bar berusaha menghilangkan kepanikannya.

"Iya ya?" Gumam Shasha setelah melihat reaksi Nakyung. Mendengar itu, Nakyung hanya menghela nafas.

"Maaf ya Sha, tapi Renjun minta gue rahasiain ini," Ucap Nakyung merasa bersalah.

"Eh? Gue gak marah kok, lo pikir gue bakal marah cuman karena gak dikasih tau ginian? Nggak lah,"

Nayung terdiam.

"Justru gue tanya itu buat mastiin, soalnya gue juga suka sama Renjun," Ucap Shasha lalu menunjukkan senyumnya.

Apologetics [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang