CHAPTER - 27 | N I K A H ?

401 52 8
                                        

Nakyung sabar Nakyung tabah, ayo Nakyung kamu bisa kok.


Baru pulang dari Indo udah diserbu aja dia. Bukan dia sih tapi oleh-olehnya.

Kasihan banget nasib dia, kalah sama oleh-oleh. Daripada ngeliatin semut ngerubutin gula, Nakyung pun pergi ke kamar.

Ada yang aneh hari ini, padahal Nakyung pulang ke Indo tapi Renjun nggak datang buat nyambut dia.

Padahal kalo Renjun datang hari ini Nakyung mau ngajak jalan, nonton sepuasnya sampe gedeg.

"Lo kemana sih Ren?" Tanya Nakyung pada dirinya sendiri.

Ia pun menghela nafas lalu turun ke bawah bergabung bersama teman-temannya.

"Mah ada minum nggak?" Tanya Nakyung. Kelamaan di Inggris sampe lupa letak dispenser.

"Mata kamu dimana atuh Kyung? Itu disamping kamu apa? Traktor?" Tanya mamanya greget.

Gak sekali dua kali Nakyung gini, bahkan ada lah 10 kali Nakyung tanya gituan ke mamanya.

"Hehe ya maap," Ucap Nakyung. Ia pun mengambil gelas lalu meminum air yang ada di dalam gelas.

Tak lama ada yang menepuk pundaknya. Nakyung berbalik masih dengan posisi minum.

Tanpa aba-aba Nakyung nyembur air yang ada di dalam mulutnya.

Orang yang nepuk pundaknya yang gak lain Renjun. Nakyung gak bakal kaget kalo dia Renjun tapi yang bikin kaget itu penampilan Renjun.

Sekarang Renjun agak tinggian, rambutnya juga berwarna, pakaian dan auranya lebih dewasa. Gimana kaga nyembur si Nakyung.

"Buset, udah ganteng gini disembur," Ucap Renjun. Ia mengambil tisu di meja lalu memberi Nakyung 3 lembar.

"Maap gue kaget," Nakyung mengelap mulutnya. Tak lupa lantainya pun ia lap.

Selesai dari dapur mereka berdua pindah tempat ke ruang tamu yang sudah ada banyak teman-teman mereka disana.

Entah kenapa Nakyung merasa canggung. Namanya 4 tahun nggak ketemu siapa yang nggak canggung coba.

"Kyung, gue boleh ngomong nggak, tapi diluar," Ucap Renjun bisik-bisik bikin Nakyung geli.

"Iya biasa gausah buang nafas juga," Ucap Nakyung menjauhkan diri lalu keluar duluan. Gak lama Renjun nyusul.

Mereka duduk di kursi teras rumah Nakyung. Sepi, nggak sih ada tukang nasgor yang lewat juga jadi gak sepi-sepi amat.

"Kyung,"

"Apa?"

"Nikah yuk," Ajak Renjun.

"Ayo," Jawab Nakyung.

Belum sadar.

Setengah sadar.

SADAR!!!

"Buset!" Teriak Nakyung. Ini dia salah denger atau apa. Kagak ada angin kagak ada hujan si Renjun ngajak nikah.

Apologetics [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang