🍒 9

124 20 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




“Kau mau kemana?”

Hee Yeong menengok. Melambai dan kembali melangkahkan kakinya untuk pergi dengan terburu-buru. Beberapa menit lalu Boo Ra menghubunginya. Seseorang telah tanpa sengaja meninggalkan berkas di Kimiko florist dan disana ditemukan tertera nama Hee Yeong dan nama perusahaan dimana Hee Yeong bekerja.

“Hee Yeong-ah!” Seo Joon segera saja mengejar adiknya, menariknya sebelum Hee Yeong melangkah lebih jauh. “Kenapa kau diam saja? Apa kau masih marah pada oppa setelah kejadian itu?”

Hee Yeong menyibakkan rambutnya dan masih enggan untuk menjawab barang satu kata dari bibirnya.

“Mianhae. Mianhae Hee Yeong-ah.”

Tangannya meminta dilepaskan saat tangan Seo Joon mencengkeram pergelangan tangannya. Ada penepisan tanpa perlu diucapkan menurut Hee Yeong agar sang oppa tahu bahwa apa yang dilakukannya kemarin adalah sebuah kesalahan. Dan menurut Hee Yeong itu bukanlah hal baik untuk terus dilanjutkan.

“Oppa berjanji padamu bahwa kemarin adalah terakhir kalinya oppa menemuinya.”

Tawa sinis itu muncul untuk pertama kalinya dengan diiringi gelengan kepala yang menegaskan kebencian Hee Yeong pada apa yang masih membuatnya terbakar emosi. “Temui saja lagi. Tapi jangan harap aku bisa bersikap manis padanya. Bahkan jika aku melihatnya lagi, tanganku bisa saja melayang ke wajahnya yang berkilau seperti porselen.”

Tatapan Seo Joon sarat frustasi. Dirinya telah melakukan kesalahan dan itu adalah kesalahan yang begitu dibenci Hee Yeong. Adiknya sangat membenci wanita yang kemarin ditemuinya secara diam-diam di sebuah resort. Wanita yang pernah melukainya dengan pengkhianatan, dan itu pantang bagi adiknya untuk menerima maaf dari seorang pengkhianat.

“Oppa. Lepaskan tanganku. Jangan bahas hal itu di kantor. Ada urusan yang harus kuselesaikan dengan manager Hwang di luar. Jadi biarkan aku pergi.” Ucapan sarkas Hee Yeong membuat sang oppa melonggarkan cengkeramannya dan membiarkan sang adik berlalu di antara orang-orang kantor yang berlalu lalang.

Seo Joon terdiam dan menunduk saat suara sepatu Hee Yeong mulai kembali terdengar menjauh darinya. Sebuah kebodohan yang harusnya tidak terjadi. Tapi Hee Yeong tak mengetahui alasan apapun yang membuat Seo Joon kembali menemui Seo Hyeon.

🍒


Sebuah map kini telah berada di sisinya. Duduk manis di kursi penumpang. Seperti yang dikatakan Boo Ra. Map itu milik laki-laki bernama Park Ji Min, orang yang sekarang berstatus kekasihnya. Maka dari itu mengapa Hee Yeong segera pergi ke luar kantor untuk segera mengambilnya. Berkas itu milik Ji Min, hanya saja isinya adalah milik Hee Yeong. Karena map itu berisi berkas kerjasama kedua yang akan ditandatangani Seo Joon.

“Dia pasti kebingungan mencari benda ini.” segera tangannya meraih ponsel yang berada dalam tas jinjing cokelatnya di samping map itu. Berusaha untuk tepat waktu sebelum Ji Min kebingungan dan mencari ke segala penjuru kantornya. “Ceroboh juga dia.”

Cherry Blush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang