🍒 1

401 24 21
                                    

"Annyeong eonni-ya."

Sebuah sapaan dari seorang gadis penjaga toko bunga langganan Hee Yeong, menemani langkahnya memasuki ruangan yang penuh dengan tatanan jenis bunga yang beragam.

Sebuah sapaan dari seorang gadis penjaga toko bunga langganan Hee Yeong, menemani langkahnya memasuki ruangan yang penuh dengan tatanan jenis bunga yang beragam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Annyeong Ra-ya." Hee Yeong mendekatkan dirinya dengan gadis itu. Berhadapan dengan penggemar musik klasik barat. Memberi senyuman hangatnya kala mentari di luar sana mulai perlahan menurun dan menyisakan warna langit keemasan.

Mata Kim Boo Ra mencari-cari seseorang lain yang sering datang bersama Hee Yeong. Mencari sosok pria tinggi ramah yang sering pula menyapanya. Mengamati pintu masuk yang nyatanya dalam beberapa detik tak memberi pertanda lain, hingga akhirnya ia sadar jika wanita di hadapannya kini hanya datang seorang diri. Membuat tawa kecilnya membentuk matanya yang kini hanya nampak menjadi satu garis lurus.

"Cari siapa?" Hee Young pun turut mengedarkan pandangannya. Mencoba mencari jawaban apa yang diharapkan oleh gadis itu. Tapi Boo Ra sekali lagi tertawa kecil dan mulai merendahkan suaranya, "Seo Joon oppa."

Kali ini Hee Yeong yang mendadak terperangah. Matanya melebar seketika dan berlanjut dengan wajahnya yang menunduk bersama senyumnya yang melebar.

"Kenapa kau tertawa eonni-ya?" nada heran jelas terdengar dengan nyata di perungu Hee Yeong. Bagaimana si gadis itu benar-benar mencari oppanya.

"Aaa, gwaenchanayo." Hee Yeong sedikit menarik napasnya sebelum melanjutkan penjelasan yang akan diberikannya, "Oppa hari ini sedang sibuk. Jadi kali ini aku hanya datang sendiri."

Sejenak dengusan kecewa terpapar dari Boo Ra. mendapati hasil nihil saat dirinya jelas ingin bertemu pria yang dikaguminya. "Hmpp.. Baiklah. Tak apa. Tapi janji padaku, jika tiga hari lagi kau akan mengajaknya kemari."

"Wae? Beri aku alasan kuat untuk membawanya kemari. Jika aku tak menyetujui alasanmu, maka aku tak akan mengajak oppa tampanku datang kesini."

"Karena pada hari itu aku berulang tahun."

Wajah Boo Ra tampak begitu berseri ketika mengatakannya. Entah apa yang ia bayangkan. Tapi dari nada bicaranya nampak jika ia sangat bahagia. Jelas, hari ulang tahun adalah hari teristimewa untuk siapapun, tanpa terkecuali.

"Ooo begitu ternyata." Sedikit waktu untuk Hee Yeong berpikir dan memadatkan pandangannya pada Boo Ra yang nampak begitu berharap sebuah persetujuan darinya. "Oke, aku setuju kalau itu alasannya. Berdoa saja semoga di hari itu dia sedang tidak sibuk."

"Yaksok?"

Hee Yeong merebakkan senyumnya, mengangguk perlahan dan menggenggam tangan Boo Ra-gadis yang berusia tiga tahun lebih muda darinya. "Nee.Yaksokhae."

🍒

"Selamat datang Son-nim. Silakan." Mata Boo Ra terpaku pada senyum pelanggan yang baru saja memasuki outlet bunga tempatnya bekerja. Baru kali ini ia melihat laki-laki muda ini datang. Wajahnya yang meneduhkan dan senyumnya yang menawan membuat Boo Ra berdiri membeku di belakang meja tempat ia merangkai sebuah buket bunga mawar pesanan dari pelanggan setianya.

Cherry Blush [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang