Roissy Airport - Paris, Perancis
Mereka sudah sampai di Roissy Airport. Paris Charles de Gaulle Airport (CDG) Paris Charles de Gaulle Airport atau sering juga disebut Roissy Airport adalah bandara paling terkenal dan terbesar di Prancis, dan terbesar kedua di Eropa.
Lea turun dari pesawat, dan langsung disambut oleh beberapa orang dengan pakaian rapi.
Lea melihat kesekitar, ternyata benar kata Pak Yusuf. Disini ramai sekali, Lea melihat mereka semua menggunakan almamater khas Universitas masing-masing. Ada dari UGM, IPB, UNAIR, ITB dan masih banyak lagi Universitas lainnya yang ada di Indonesia.
Lea menggunakan almamater khas Universitas Indonesia. Almamater itu memang di khususkan bagi mereka yang terpilih menjadi mahasiswa ataupun mahasiswi pertukaran pelajar.
"Halo selamat datang. Disini saya akan menjadi pemandu kalian. Perkenalkan nama saya Cery." Ucap wanita dengan seragam berwarna hitam berlambangkan Universitas Pradipta.
Lea memandang Cery lalu tersenyum.
"Saya Lea dari UI , tolong bantuannya ya Kak." Ujar Lea pada Cery. Cery mengangguk dan mulai mengarahkan mereka berdua untuk masuk ke dalam mobil yang telah disediakan.
Lea sedari tadi tidak bisa berhenti tersenyum. Negara ini, negara yang sangat ingin ia kunjungi bersama suaminya nanti. Negara dengan kesan romantis yang selalu menjadi primadona semua orang.
"Jadi kita akan pergi ke hotel Pradipta. Di hotel pradipta terdiri atas 58 lantai dengan lantai paling atas adalah rooftop." Jelas Cery. Mereka berdua mendengarkan dengan simak.
"Jadi kamar kalian ada di lantai 18,setiap lantai memiliki cafe, KFC, dan berbagai kedai makanan ringan Indonesia."
"Untuk jadwal, kalian akan mulai kuliah pada esok lusa. Jadi kalian masih bisa beristirahat di hotel ataupun berkeliling melihat-lihat beradaptasi dengan lingkungan di sini. Dan untungnya semua staff bisa berbahasa Indonesia jadi jika kalian membutuhkan sesuatu tinggal pencet tombol merah di dekat pintu kamar hotel kalian, maka staff akan datang membantu memenuhi kebutuhan kalian.''
Cery menjelaskan segala hal yang perlu di ketahui oleh Wildan dan Lea secara lengkap dan detail. Karena cara penjelasannya yang tidak ribet, mereka berdua langsung paham tanpa Cery perlu mengulang lagi.
Kurang lebih 1 jam 30 menit berlalu, mobil tersebut masuk ke dalam parkiran hotel yang mewah dengan tulisan Pradipta terpampang jelas.
Barang-barang mereka dibawakan oleh petugas hotel dan mereka berdua berjalan mengikuti Cery masuk ke dalam hotel.
Mata Lea langsung disambut dengan pemandangan menakjubkan dengan kemewahan hotel ini. Matanya sangat dimanjakan.
Gilaa!!!! Kenapa bisa ada hotel sebagus ini di Paris dan gratis?
Mereka berhenti di depan lift. Cery memberikan mereka berdua masing-masing satu buah kunci kamar.
"Jadi ini adalah kamar kalian. Kalian tinggal masuk ke dalam lift dan silahkan pergi ke lantai 18. Tugas saya hanya sampai disini. Jika kalian memerlukan sesuatu bisa meminta pertolongan pada staff hotel." Ucap Cery. Mereka berdua mengangguk paham dan langsung saja masuk ke dalam lift.
"Have fun gaes, semoga betah." Ucap Cery saat pintu lift mulai menutup.
~~~
Lea berjalan mengelilingi lorong sambil mencari kamar dengan nomor 308 , ia melihat satu persatu kamar tersebut.
Dan akhirnya ia menemukan kamarnya. Lea langsung saja membuka kamar tersebut dan benar, kamarnya diluar ekspektasi Lea. Lea pikir kamar untuk seorang mahasiwi hanya sekedar kamar dengan tempat tidur, dan juga lemari baju di dalamnya. Dan ternyata tidak, ranjang dengan ukuran queen size, lemari pakaian yang sedang, meja rias, sofa, dan view mengarah langsung ke menara Eiffel. Perfect!
"Gila ini kalau bayar sendiri habis nih duit!!" Ucap Lea tak habis pikir.
Lea langsung saja merebahkan diri di tempat tidur empuk itu.
"Wahai tempat tidur, mengapa kau lebih empuk hm? Apa karna hotel? Atau karna aku yang capek?" Gumam Lea pada dirinya sendiri.
"Kamu yang capek." Ucap seseorang membuat Lea kaget.
"AKHHHHH!!!!!!" Pekik Lea saat melihat orang itu.
"Mbak! Saya bukan setan mbak! Bukan!" Ucapnya.
Lea memandang petugas kebersihan itu heran.
"Yang bilang bapak mirip setan siapa?" Tanyanya heran. Bapak tersebut terkekeh.
"Kamu itu, persis banget sama cewek yang pernah perkuliah disini. Tapi dulu dia teriak saya setan karna pakek baju putih." Ucapnya.
"Kok bisa sama?" Tanya Lea penasaran.
"Iya, beneran sama. Kalian sama-sama berhijab, sama-sama cantik. Tapi mahasiswi itu kocak. Beneran. Baik juga. Dan kalau dilihat lihat kalian itu 11 12 lah cuma beda wajah." Ucapnya lagi.
Lea terdiam. Benarkah? Tapi ia tak ingin ambil pusing.
"Yaudah, bapak permisi dulu ya. Selamat beristirahat." Ucap bapak itu lalu ia menutup kembali pintu kamar Lea. Lea dengan cepat langsung mengunci kamarnya. Ia lupa untuk menguncinya tadi dan hell, untung saja yang masuk petugas kebersihan.
"AKHHH! CAPEK BANGET YA ALLAH!" Pekik Lea kuat.
"KAMAR GAK KEDAP SUARA WOI! JANGAN TERIAK-TERIAK!" Pekik seseorang membuat Lea langsung menutup wajahnya dengan bantal spontan.
"Akhh bodohnya! Malu yaampun!!!" Ucap Lea merutuki kebodohannya.
Langsung saja gadis itu berlari membawa handuk menuju kamar mandi. Ia tak ingin bergerak, dan hanya ingin beristirahat hari ini. Apalagi setelah insiden memalukan yang baru saja ia lakukan. Sepercaya diri itukah ia untuk keluar? Sayangnya tidak.
Lea menghabiskan sisa siang harinya di dalam kamar. Memulihkan energinya. Mungkin malam baru ia akan berkeliling sebentar melihat-lihat.
Lea bahagia, meski belum sehari. Ia tau ia akan melewati masa bahagia disini. Walau jauh dari kedua orangtuanya. Ia yakin, disini ia bisa mendapat sosok sahabat atau pun cinta sejati yang selama ini tak pernah dipikirkan oleh dirinya sendiri.
Lea, seorang gadis yang hanya percaya tentang cinta nyata dari kedua orangtuanya. Hanya itu, kekasih? Ia tak perduli. Ia hanya yakin bahwa Allah telah menyiapkan jodoh yang terbaik jika ia berusaha untuk menjadi yang terbaik pula.
Seperti yang tertulis di Al-Qur'an pada surat An-Nuur ayat 26 ;
اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.
" Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26) ."
Lea yakin tentang kebenaran ayat itu. Ia akan mendapatkan sosok lelaki yang baik jika ia mau berubah menjadi lebih baik pula. Bertemu disaat mereka sudah saling merubah diri menjadi lebih baik dan siap menikah sepertinya lebih baik dari pada harus pacaran dan mendekati zina.
Aeleasha Zainisa, gadis itu tak hanya cantik serta cerdas di pengetahuan dunia. Ilmu akhirat juga ia pelajari. Karna akhirat adalah tempat kita hidup kekal selamanya dan Lea tidak ingin ia menyesal.
To be continued....
Assalamu'alaikum semua. Bagaimana? Ngebosenin? Maaf ya soalnya belum masuk ke masalah:) InsyaAllah ini akan jauh lebih seru dari AsPa
Jangan tinggalkan sholat walau kita bukan orang baik .
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Paris 2 [ End ]
Teen FictionBudayakan follow sebelum baca 😁 Sequel Assalamu'alaikum Paris Bagaimana jika dengan sebuah novel bisa mengubah takdir seseorang? Shoikhu sepertinya menaruh dendam dengan tantangan bundanya tentang membawa seorang gadis atau calon istri dalam kuru...