Seorang gadis, yang menggunakan gaun putih bersih itu sedang duduk dan dirias. Gadis itu tampak berseri. Wajahnya yang memang sudah cantik menjadi semakin cantik karena riasan.
Tangannya di penuhi hiasan mahendi berwarna putih dan juga di kukunya pacar muslim berwarna merah.
"Lea gugup Ma." Ujarnya.
Seorang wanita paruh baya terkekeh melihat anaknya yang cantik ini nampak gugup.
"Tarik nafas lalu buang. Istigfar tiga kali terus baca bismillah." Jawab sang Mama.
"Lea kamu cantik banget. MasyaAllah. Pantes aja si El tergila-gila." Ujar sahabat dari gadis yang bernama Lea itu.
"Apasih Sofia. Cantik itu relatif. Cantik hati lebih baik dari cantik wajah." Sahutnya malu.
"Tapi kamu cantik keduanya Lea. Wajah dan hatimu cantik." Sambung gadis bernama Salsa.
Lea semakin malu karena dipuji terus-terusan. Lea merasakan debaran jantung yang sangat kuat. Ya, 1 tahun berlalu dan sekarang adalah hari yang paling membahagiakan.
El telah berhasil menggantikan posisi Shoikhu dan ia juga sudah membuktikan kepada Zamir yang notabene nya adalah Papa Lea bahwa ia pantas untuk putrinya.
"Kamu disini duduk tenang. Coba kamu liat El, dari tadi sibuk ngapal ijab kabul. Tangannya gemeteran dari tadi." Ucap Zamir, Papa Lea.
"Masa sih Pa? Kan El udah hapalin dari sebulan yang lalu. Kok masih gugup sih?" Ujarnya heran.
"Nak, El ingin berhasil dalam satu kali percobaan tarikan nafas. Meskipun sudah di hafalkan, tetap saja mendebarkan. Papa juga gitu dulu waktu mau nikahin Mama kamu." Ucapnya. Zulfa menutup wajahnya malu ketika mengingat momen indah itu.
Dan tak lama suara pembawa acara terdengar dan menyuruh semua untuk berkumpul karena acara akad akan segera terlaksana.
Zulfa dan Zamir keluar. Sedangkan Salsa dan Sofia masih di dalam kamar Lea, menemaninya dan menenangkan Lea yang gugup.
Sedangkan di luar. El masih sibuk menghapalkan ijab kabul atas nama Lea. Sudah ia coba berkali-kali dan sudah lancar tetapi jantungnya berdegup kencang. Seakan berdisko di dalam sana. Hingga pembawa acara berkata bahwa acara akad akan segera di mulai.
"Astaghfirullah astaghfirullah astaghfirullah." Ucap El seraya menormalkan detak jantungnya.
Wildan terkekeh melihat sahabatnya yang sangat gugup.
"Bismillah dulu bro. Lo udah hapalin dari bulan lalu. InsyaAllah lancar." Ucapnya.
El mengikuti saran Wildan. Ia mengucapkan basmalah berkali-kali. Dan alhamdulillah hatinya mulai tenang dan detak jantungnya mulai sedikit normal.
El berjalan duduk di depan Zamir. Meski Zamir adalah ayah angkat tetapi karena telah diistilhaqkan/dihubungkan kepada Zamir dan Zulfa berdasarkan penetapan hakim pengadilan agama, maka wali nikahnya adalah Zamir.
Tangannya bergetar tapi tidak separah tadi. El berkali-kali istighfar sebelum akhirnya saat yang ditunggu tiba.
Zamir menjabat tangan El. Tangan El semakin dingin. Orang tau Lea, wali hakim , dua orang saksi dan disaksikan oleh keluarga dua belah pihak.
"Bismillahirrahmanirrahim." Ucap Zamir lantang.
Jantungnya semakin berdegup kencang.
"Saudara Muhammad Felian Pradipta bin Muhammad Shoikhu Pradipta. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak saya yang bernama Aeleasha Zainisa dengan maskawinnya berupa cincin emas 24 karat dibayar Tunai."
Setelah Zamir membacakan itu, semua orang terdiam. Menunggu ucapan ijab kabul dari El. Ramai yang merekam, dan tak sedikit pula media yang menyorot acara pernikahan anak dari pemilik Universitas terkenal.
El menarik nafasnya pelan sebelum akhirnya menjawab.
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Aeleasha Zainisa binti Zamir Anugrah dengan maskawinnya yang tersebut, tunai."
El berbicara dengan satu tarikan nafas. Hingga tak lama saksi berbicara.
"SAH!"
Semua orang mengucapkan hamdalah. Begitu pula El. Alhamdulillah ia berhasil. Ijab kabul lancar. Dan sekarang Lea sudah menjadi miliknya. Hanya miliknya.
Di dalam kamar. Sofia dan Salsa berteriak heboh.
"ALHAMDULILLAH!! UDAH SAHH!" Pekik Sofia senang. Mereka berpelukan. Lea terharu.
"Et cie udah jadi istri sekarang nih." Goda Sofia. Lea hanya tersenyum malu.
"Beruntung El dapetin istri seperti kamu Lea." Ujar Salsa.
Lea hanya bisa diam. Ia terlalu bahagia di hari ini. Hingga tak lama suara ketokan pintu dari luar terdengar. Ternyata El sudah berdiri di depan untuk menjemput sang bidadari surganya.
"Ayok sayang. Kita tanda tangan buku nikah dulu." Ucap El. Lea menutup wajahnya menahan malu. Perutnya terasa geli saat mendengar El memanggilnya sayang. Seperti ada ribuan kupu-kupu yang bertebrangan di dalam perutnya.
"Akhh di panggil sayang dong. Meleleh aku, baperr!" Pekik Sofia membuat Lea semakin malu.
Lea berjalan mendekat ke arah El. Dan tangan mereka bertautan.
Lea berjalan pelan keluar dituntun oleh El. Sorak heboh terdengar saat Lea keluar. Pujian juga banyak ia dapatkan. Lea sangat cantik hari ini.
Lea dan El duduk di depan Zamir. Mereka mulai menandatangani buku nikah mereka dan juga mengambil gambar. Dan setelah itu. Lea menyalami punggung tangan El, suaminya dengan sayang.
El menangkupkan tangannya ke kepala Lea. Ia telah ditebang menghafal doa setelah nikah dan alhamdulillah bisa ia terapkan. Semua yang melihat langsung baper.
Setelah itu. El mendekat dan membisikan sesuatu.
"Starting today, you and I will embark on a journey to His heaven. Ya Zaujati."
[ Mulai hari ini, kamu dan aku akan memulai perjalanan menuju surga-Nya. Ya istriku ]
Lea tersenyum namun ia membalas perkataan El tadi. Tepat di telinganya.
"Ya Zaujii."
[ Ya Suamiku ]
Perjalanan mereka belum berakhir. Ini adalah awal dari perjalanan mereka sesungguhnya. Perjalanan dari kedua insan yang telah bersatu dengan ikatan yang halal. El dan Lea. Kisah mereka yang sesungguhnya akan dimulai. Tetapi kisah klise percintaan rumit mereka telah usai.
Ada banyak hal lain yang harus aku lakukan dengan hidupku saat ini tetapi sebaliknya, aku terjebak di sini untuk mengagumimu.
–– Muhammad Felian Pradipta
Aku tak merencanakan untuk mencintaimu, tapi aku bahagia karena telah melakukannya.
–– Aeleasha Zainisa
~~~
Kamu dan aku. Ditakdirkan bersama. Ketika novel menghadirkan cinta.
~~~Epilog yuhuuuuuuuuu. Tinggal extra chapter 🥰 terus dukung dayen ya☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Paris 2 [ End ]
Teen FictionBudayakan follow sebelum baca 😁 Sequel Assalamu'alaikum Paris Bagaimana jika dengan sebuah novel bisa mengubah takdir seseorang? Shoikhu sepertinya menaruh dendam dengan tantangan bundanya tentang membawa seorang gadis atau calon istri dalam kuru...