Play lagu di mulmed gaes.
Setelah kejadian mimpi indah itu. Seminggu kemudian, El berniat untuk melamar Lea. Dan ia berharap akan lancar seperti yang ia inginkan.
Kemarin El telah membeli cincin yang sama persis di mimpinya. Ia tak tau, entah kebetulan atau apa, yang pasti El mendapatkan cincin itu tanpa sengaja.
Dan sore tadi, El mengajak Lea untuk bersantai di depan menara Eiffel. Persis seperti mimpinya. Dan Lea juga setuju. Namun saat El mengatakan bahwa mereka pergi terpisah. Lea mengernyit heran.
El berusaha meyakinkan Lea agar gadis itu tidak curiga. Dan ia berhasil. El juga sudah membeli sebuket bunga mawar yang cantik. Dan malam ini pun tiba.
El telah memakai stelan kaos longgar lengan panjang dan celana levis. Tak lupa ia menggunakan jaket tebal karena cuaca pada malam ini lumayan dingin.
El telah siap dengan gaya casual. Ia mengambil bunga tersebut. Dan menciumnya.
Dan mengambil kotak hitam yang terdapat cincin. Ia memasukkan kotak cincin itu ke dalam sakunya. El sangat senang malam ini. Dan semoga harapannya, kejadian yang ia lalui di mimpi tersebut. Tercapai. Di malam ini.
El segera keluar dari kamarnya lebih awal. Ia tak ingin ketahuan oleh Lea, ia cepat mengunci pintu kamarnya dan langsung bergegas menuju parkiran mobil. Masuk ke dalam mobil tersebut dan meletakkan bunga di jok belakang.
Mobil ini akan menjadi saksi. Bagaimana El serius terhadap satu perempuan. Mobil yang dibelikan oleh Shoikhu saat ia berkunjung berdua bersama Eby untuk melihat putra mereka.
El langsung saja mengirim pesan kepada sang pujaan hatinya.
Aku udah mau berangkat nih. Hati-hati ya di jalan.
Lalu ia mematikan handphonenya dan mulai menyetir. El merasakan jantungnya berdebar hebat. Namun ia masih bisa mengontrolnya. El berkali-kali menarik serta menghembuskan nafas dengan tenang agar jantungnya berdegup normal. Tapi sepertinya sia-sia.
El terlalu senang dengan malam ini. Dan ia memutuskan untuk membeli beberapa snack serta makanan cemilan untuk ia makan berdua bersama Lea nanti.
Tak selang lama El membawa makanan. Notif dering ponsel berbunyi.
Iya El. Aku juga mau pergi nih. Sampai jumpa di sana ya.
El tersenyum membacanya. Dan ia melanjutkan perjalanan menuju menara Eiffel yang tampak lebih bersinar malam ini meski terlihat dari kejauhan.
T
ak berselang lama. El sampai. Ia memarkirkan mobilnya tak jauh dari sana. Bunga masih berada di jok mobil, ia hanya membawa cincin yang ia letakkan di dalam saku.
El duduk dengan gelisah. Menunggu kedatangan Lea dengan penuh rasa khawatir. Dan akhirnya sosok yang ia tunggu datang juga. Dengan stelan baju berwarna navy dan jaket bulu tebal berwarna abu muda terang.
Lea berjalan ke arah El sambil tersenyum.
"Udah lama nunggunya?" Tanya Lea. El menggeleng pelan. Lalu ia menyuruh Lea untuk duduk di sampingnya.
"Maaf ya agak lama. Malam ini macet, gak tau juga kenapa." Jelas Lea. El hanya mengangguk. Lea melihat ke arah El. El tak berkutik dan menjawab ucapannya, lelaki itu hanya mengangguk.
"Kamu marah?" Tanya Lea heran. El langsung menoleh dan kembali menggeleng.
"Terus kenapa diem?" Tanya Lea lagi, heran melihat perangai El yang berbeda dari biasanya pada malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Paris 2 [ End ]
Teen FictionBudayakan follow sebelum baca 😁 Sequel Assalamu'alaikum Paris Bagaimana jika dengan sebuah novel bisa mengubah takdir seseorang? Shoikhu sepertinya menaruh dendam dengan tantangan bundanya tentang membawa seorang gadis atau calon istri dalam kuru...