Gadis yang bernama Salsa itu mulai duduk di samping El. Sengaja mendekat. El menatapnya risih. Lalu ia memandang ke arah Lea. Lea memasang wajah kesal membuat El gemash.
"Heh! Lo gak liat gue dah ada cewek!" Ucap El kesal.
Salsa menoleh ke arah Lea. Lalu terkekeh.
"Itu? Itu pacar lo?" Tanya Salsa dan El mengangguk dengan wajah serius.
Salsa terkekeh.
"Gak! Gak mungkin aja itu pacar lo! Gak cocok!" Ucapnya. Lea menatap Salsa semakin kesal. Entah kenapa ia tak suka dengan perkataan Salsa.
"Kok? Kok lo bisa bilang gue gak cocok sama dia?" Tanya El sinis.
"Yaiyalah. Lo terlalu ganteng buat dia, gak cocok. Lo cocoknya sama gue." Ucap Salsa percaya diri.
El memasang ekspresi ingin muntah.
"Najis." Ucapnya. El langsung berdiri dan menggeser Salsa hingga mau tak mau gadis itu berdiri.
El memandang Lea.
"Sayang, aku pulang dulu. Gak suka aku disini, ada uler." Ucap El. Wildan terkekeh mendengarnya.
Lea hanya mengangguk, entah kenapa ia tak tau. Seolah tubuhnya bergerak sendiri tanpa ia minta. Lea hanya mengangguk dan El langsung terdiam seribu bahasa.
"Loh kok mau pulang. Kenalan dulu. Nama lo siapa?" Tanya Salsa, gadis itu memegang tangan El namun cepat di lepaskan oleh lelaki itu.
"Males. Ada uler disini. Nanti calon istriku cemburu." Ujar El.
El berjalan, Wildan mengikutinya dari belakang. Salsa merungut kesal sambil memandang kesal kepergian El. Salsa melirik Lea sinis lalu pergi. Entah kenapa. Hal itu membuat seorang Lea terkekeh dan senang. Terdapat kepuasan tersendiri yang ia tak ketahui apa penyebabnya.
~~~
Keesokan paginya. Mereka semua telah memasuki kelas karena tak lama lagi waktunya mereka masuk. El duduk di belakang sambil memperhatikan Lea yang selalu saja fokus dengan bukunya.
El berpikir untuk menyatakan perasaannya. Lagi. Pada Lea dan ia berharap kali ini tidak di tolak oleh gadis itu.
"Perhatiin teros." Ucap Wildan yang duduk berdampingan dengannya. El cemberut.
"Biarin. Jangan ganggu gue. Mending lo mikir gimana caranya dapetin tuh temennya Lea. Jadi kita couple couple unyu anti badai." Ujar El sambil tersenyum membayangkan ia bersama Lea.
"Bangun oi! Jangan mimpi mulu dah!" Ucap Wildan sambil terkekeh. El menatap sahabatnya sinis.
"Diem lah!" Ujarnya. Hingga tak lama dari itu, seorang dosen perempuan masuk. Kelas yang tadinya berisik mendadak sunyi karena yang masuk adalah dosen killer.
"Selamat pagi semua." Ujarnya.
Semua yang ada di dalam kelas langsung memperhatikan dosen tersebut.
"Pagi Miss." Jawab mereka serempak.
Lalu tak lama masuklah seorang gadis. Dengan baju berwarna kuning pastel, ia berjalan anggun. Tas kecil yang tergantung di bahunya. Dan tak lupa sepatu hak tingginya.
Lea mengernyit. Terutama El. Ia kaget dengan kedatangan gadis yang semalam mengganggu acara pendekatan antara ia dan Lea.
"Ini adalah anak pemilik saham terbesar di Universitas ini. Salsa Axsa Abimanyu." Ucap dosen tersebut.
Salsa tersenyum sambil memandang semua, semua orang kagum melihat gadis seperti Salsa. Wajah mulus dan cantik dengan tubuh putih dan proposional. Sangat ideal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Paris 2 [ End ]
Teen FictionBudayakan follow sebelum baca 😁 Sequel Assalamu'alaikum Paris Bagaimana jika dengan sebuah novel bisa mengubah takdir seseorang? Shoikhu sepertinya menaruh dendam dengan tantangan bundanya tentang membawa seorang gadis atau calon istri dalam kuru...