"Elea, kemana tuh anak coba. ELEA!!" Pekik seorang lelaki memanggil anak pertama mereka.
"Ada apa sih mas?" Tanya sang istri yang heran melihat suaminya berteriak.
"Elea mana? Kok gak ada? Kata kamu tadi di kamar?" Ucapnya bingung.
"Tidur sama Elka dan Ella di ruang keluarga. Tidur bertiga mereka, lucu." Ucapnya.
Lelaki itu pun langsung melihat dan ternyata benar. Zaelea Quinsa Pradipta adalah anak pertama dari tiga bersaudara.Berumur kurang lebih 4 tahun sedang tertidur bersama adik kembarnya.
Elka Farel Pradipta dan Raella Farelia Pradipta."Uuu gemesh banget sih anak ayah." Ucapnya sambil memperhatikan ketiga anaknya yang tidur dengan pulas.
"Mirip kamu semua Mas. Aku yang ngandung tapi lahirnya mirip kamu." Ujar sang istri saat melihat suaminya asik memperhatikan ketiga anak mereka tertidur.
Lelaki itu adalah El. Sejak menikah dengan Lea, hidup El terasa jauh lebih sempurna. Apalagi sejak kehadiran Elea serta Elka dan Ella. Meski banyak cekcok dan perbedaan pendapat tak membuat kasih sayang serta cinta antara kedua insan itu berkurang.
Lea kembali ke dapur. Hendak memasak hidangan untuk makan malam. Sedangkan El duduk sambil memperhatikan ketiga anaknya. Entah mengapa, lelah seharian bekerja langsung hilang ketika melihat anak serta istri tercinta di rumah.
"Mas. Makan dulu gih. Nanti kalau telat makan kamu sakit." Pekik Lea. El yang mendengar istrinya berteriak memanggilnya langsung saja pergi ke dapur.
"Iya sayang iya. Makan nih." Ucapnya dan duduk di meja makan. El mengambil nasi serta satu persatu lauk yang telah Lea masak dengan penuh cinta.
"Oh iya dek. Aku ada hadiah nih buat kamu. Khusus buat istriku tercinta. Kasian udah ngurus anak-anak." Ujarnya.
Lea mengernyit. Alisnya bertaut.
"Hadiah apa?" Tanya Lea seraya menghampiri El yang masih mengunyah makanan.
El mengambil selembaran amplop dan memberikannya kepada Lea. Lea mengambil amplop tersebut. Dan ia langsung membukanya. Alangkah terkejutnya ia saat melihat tiket Paris dengan jumlah 3 tiket.
"Loh? Kan kamu kerja mas." Ucap Lea heran. El menggeleng.
"Aku bosnya. Udah atur jadwal juga. Kita bisa selesain honeymoon kita dulu. Kan kamu bilang pengennya ke Paris." Ucapnya. Lea hanya tersenyum. Sudah hampir 5 tahun berlalu dan El masih ingat bahwa Lea ingin sekali pergi ke Paris. Lagi.
"Engga usah deh. Nanti kerjaan kamu keteteran." Ucapnya. El memegang tangan Lea. Lalu tersenyum sambil menggeleng.
"Engga sayang. Udah ya, kamu cukup siapin keperluan kita. Lusa kita berangkat." Jawabnya.
Lea tak bisa berkata. Ia hanya langsung memeluk El erat, dan berterima kasih kepada suaminya.
"I love you." Ucap Lea.
"Love you more sayang."
~~~
Semua perlengkapan telah siap. Lea dan El juga sudah memakaikan ketiga anak mereka yang umurnya masih dibawah itu jaket tebal dikarenakan di Paris mulai memasuki musim dingin.
Ini sudah tanggal 18 Desember. El sengaja mengajak Lea pergi di bulan ini karena ia ingin melihat salju.
"Kalian yakin mau pergi sekarang? Anak kalian tahan dingin?" Ucap Eby khawatir.
"InsyaAllah yakin Ma. Udah disiapin semua keperluan buat anak-anak. El juga udah pesan hotel yang terbaik jadi InsyaAllah penghangat mereka pasti jauh lebih baik dari hotel yang lain." Jelas El meyakinkan Eby.
"Baiklah. Jaga menantu sama cucu Mama ya nak." Ucap Eby lagi. El mengangguk sambil tersenyum.
"Pasti. Mereka sudah menjadi bagian hidup El." Jawabnya.
Lea menggendong Ella sedangkan El menggendong Elka. Elea sudah bisa berjalan jadi ia dipimpin oleh Lea. Sedangkan koper besar berisikan semua perlengkapan ditarik oleh El.
"Mam kita mau kemana?" Tanya Elea kecil.
Lea terkekeh mendengar pertanyaan putrinya. Suaranya lucu.
"Mau jalan-jalan sayang. Mau ke Paris." Ucap Lea.
Elea kecil hanya bersorak senang tanpa tau bahwa negara Paris itu apa dan apa pentingnya bagi kedua orang tua mereka.
"Yaudah Ma. El , Lea sama anak-anak berangkat dulu takut ketinggalan pesawat." Ucapnya. Eby dan Shoikhu mengangguk. Mereka langsung saja memasuki mobil yang telah siap.
El dan Lea masuk ke kursi penumpang karena yang menyupir adalah supir pribadi Shoikhu.
"Udah semua Pak. Eh tunggu Pak belum. Ada satu yang belum." Ucap El ketika mereka hendak berangkat. El keluar dari mobil dan langsung memeluk sang Mama.
"Doakan El sampai tujuan dan pulang dengan selamat ya Ma." Ucapnya. Eby membalas pelukan El dan mengacak rambutnya sedikit.
"Pasti sayang. Pasti." Ucap Eby.
Lalu El juga memeluk Shoikhu.
"El pergi Papa. Do'ain El."
"Abang kek mau pergi berperang melawan musuh. Padahal cuma liburan doang." Ucap Shoikhu menggodanya.
Ekspresi wajah El sontak berubah kesal.
"Papa ni gak tau drama. Drama dulu la." Ujarnya kesal.
"Males. Dasar kang drama." Balas Shoikhu.
"Yaudah Ma, Pa kami berangkat." Ucapnya sebelum hendak masuk ke dalam mobil. Eby dan Shoikhu mengangguk dan El pun masuk ke dalam mobil dan mereka berangkat.
Diperjalanan yang tenang, tidak ada kemacetan membuat mereka lebih cepat sampai di bandara. Menunggu sekitar 30 menit hingga panggilan bahwa pesawat tujuan mereka akan berangkat terdengar.
El dan Lea langsung saja berjalan naik. Ini adalah liburan pertama mereka setelah menikah. Lea pun tak menyangka ia akan kembali lagi ke negara satu ini. Negara yang menyimpan banyak kenangan antara ia dan El.
~~~
Setelah duduk di dalam pesawat kurang lebih 20 jam. Mereka akhirnya sampai. El dan Lea baru saja sampai dan mereka keluar dari pesawat. Mereka sudah disuguhi pandangan dari menara Eiffel.
Lea tersenyum. Impiannya dulu terkabul.
"Mas." Ucapnya memanggil El.
"Iya sayang. Kenapa?" Tanya El.
Lea menunjuk ke arah menara Eiffel dan langsung memandang ke arah tunjukkan Lea.
"Menara Eiffel hm?" Tanyanya heran.
Dan Lea pun langsung mengeluarkan sebuah novel dan memeganginya sambil mensejajarkan novel itu dengan menara Eiffel.
El tertawa.
"Hal yang selalu aku inginkan saat datang kesini lagi. Akhirnya bisa ku lakukan." Ucapnya senang.
"Assalamu'alaikum Paris . " Ucap mereka serempak. Lalu mereka tertawa.
Lanjutan kisah Shoikhu dan Eby ternyata sudah menjadi berbentuk novel. Namun kali ini bukan kisah mereka lagi melainkan kisah dari anak mereka. Lea dan El.
Assalamu'alaikum Paris 2 tamat...
~~~
Assalamu'alaikum semua. Alhamdulillah cerita ini sudah selesai. Dan dayen gatau kapan mau revisi. Terima kasih yang telah menunggu. Cerita ini benar benar tamat udah gak ada tambahan chapter dan lain-lain. Maaf bila banyak typo serta kurangnya. Dayen hanyalah penulis baru yang masih amatiran.
Sekali lagi terimakasih banyak yang sudah setia menunggu cerita ini updet dan akhirnya tamat seperti sekarang.
See you di cerita berikutnya. I love you gaess🥰
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Paris 2 [ End ]
Teen FictionBudayakan follow sebelum baca 😁 Sequel Assalamu'alaikum Paris Bagaimana jika dengan sebuah novel bisa mengubah takdir seseorang? Shoikhu sepertinya menaruh dendam dengan tantangan bundanya tentang membawa seorang gadis atau calon istri dalam kuru...