Full Of Secret ✓ [TERBIT : LOTUS PUBLISHER]

1. Pertemuan tak terduga

Rencana Allah memang tak pernah terduga, dulu kita dipertemukan hingga saling cinta. Setelah itu, dipisahkan hingga saling terluka. Dan, sekarang Allah kembali mempertemukan kita tanpa terduga. Lalu, sekarang apakah alasan-Nya?

~ Full Of Secret ~

***

Semuanya dimulai pada hari ketika gadis desa berumur delapan belas tahun, tiba di ibu kota untuk yang pertama kalinya. Dengan izin dari kedua orang tuanya, gadis itu pergi ke kota untuk mengais rezeki. Bermodalkan semangat, percaya diri, dan rida orang tua ia pergi sendiri ke sana. Hingga setelah tiba disalah satu terminal bus antarkota yang ada di Jakarta, yang harus ia lakukan setelah itu adalah mencari tempat tinggal sahabatnya yang tinggal di Jakarta semenjak hari kelulusan sekolah menengah atas, beberapa bulan lalu.

Awalnya, memang karena sahabatnya lah ia bisa berada di sana sekarang. Sahabatnya semasa SMA menawarkan kepada dirinya sebuah pekerjaan di tempat saudaranya. Ia yang sampai sekarang masih menganggur, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Ia langsung menerima tawaran sahabatnya itu, hingga sahabatnya langsung memberikan alamat rumah padanya. Sahabatnya meminta ia untuk tinggal sementara waktu di rumahnya.

"Sekarang aku telepon Sanda dulu, deh," ucapnya, lalu membuka retsleting tasnya.

Namun, belum sempat ia mengambil ponselnya. Saat itu juga ada seseorang yang menarik tasnya dengan paksa dan membawanya pergi.

"Copet!" pekiknya, terkejut.

"Tolong! Ada copet, tolong!" teriaknya sambil berlari mengejar orang yang mencopet tas miliknya. "Tolong!"

Ia tak tahu kenapa di sana orang-orang sangat minim untuk menolongnya, hingga tak ada satupun dari mereka yang mau menolongnya untuk menangkap pencopet itu. Sehingga ia harus berusaha sendiri mengejar pencopet itu, untuk mendapatkan kembali tasnya. Tas dan isinya memang tak seberapa, hanya saja di dalam tas itu terdapat alamat sahabatnya dan juga ponsel miliknya.

Setelah beberapa lama, gadis itu menyerah saat tak melihat pencopet itu. Sekarang ia benar-benar bingung harus apa, ia tak tahu harus ke mana.

***

3 Tahun kemudian ...

Perempuan cantik yang memakai pasmina berwarna biru dongker menatap sedih seseorang yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Sudah dua tahun lebih, tapi orang itu masih tak mau membuka kedua matanya. Masih belum ada tanda-tanda kondisinya akan membaik, setiap hari keadaannya masih sama, koma. Selama ini juga dirinya tak pernah lelah menunggunya, berdoa untuk kesembuhannya, dan berharap agar bisa cepat melihatnya kembali sehat seperti dulu.

"Kapan kamu mau bangun, Dar? Ini sudah dua tahun lebih, mau sampai kapan kamu terbaring koma seperti ini?" Air matanya menetes, ia tak pernah bisa menahan air matanya setiap melihat keadaan orang yang terbaring koma itu. Apalagi, ia tahu sekali apa yang membuat orang itu bisa terbaring lemah.