***
Aku membencimu, tapi entah kenapa hati ini berkata lain. Apalagi, si jantung tak pernah berkompromi. Apa yang dikatakan mulut, tak pernah sama dengan yang dirasakan jantung. Dan, aku membencinya.
Sakha Abi Baskhara
~ Full Of Secret ~
***
Tepat pukul 17.15 wib, Sakha sudah sampai di basement apartemennya. Dengan lunglai ia berjalan untuk menuju ke apartemen, rasanya ia lelah sekarang. Padahal, sedari tadi ia tidak melakukan banyak pekerjaan. Lagi pula ia bekerja sambil duduk-duduk santai, tapi entah kenapa ia merasa lelah. Lebih ke lelah pikiran dan hati sebenarnya, bukan lelah fisik.
Masuk ke dalam lift, ia langsung menekan tombol angka 6. Sambil menunggu, ia membuka ponselnya. Mengecek satu persatu pesan yang belum sempat ia baca, tapi ternyata tidak ada yang penting.
Setelah mendengar lift berdenting di lantai 6 dan terbuka, ia pun memasukkan kembali ponselnya dan keluar dari sana. Beberapa kali ia harus menarik napas dan membuangnya, sepanjang ia berjalan menuju unitnya. Ia harus mempersiapkan diri dan hatinya, karena ia akan kembali melihat Safa.
Tanpa ragu ia menekan password pada tombol untuk membuka pintu, setelah berhasil, ia pun masuk. Kemudian, kembali menutup pintunya, tepat saat ia berbalik badan. Tanpa bisa ia cegah, tiba-tiba tubuhnya terjengkang ke belakang, ketika merasakan tubuh seseorang menubruknya tanpa ia ketahui.
Gubrak!
Dug!
“Aaaa ...,” ringis Sakha dalam hati saat kepalanya menghantam ubin, dan seketika membuatnya pusing.
Kedua mata Sakha masih terpejam karena menahan rasa sakit di kepala dan punggungnya, otaknya berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi padanya. Kenapa ia bisa terjatuh mengenaskan seperti itu?
Ia juga merasakan tubuhnya tertimpa sesuatu yang memiliki beban cukup berat. Untuk memastikan, Sakha pun membuka kedua matanya. Hingga ia bisa melihat siapa pelaku utama yang menimpa tubuhnya itu, siapa lagi penghuni apartemennya selain dirinya, Safa dan Alfi. Dan, yang kini berada di atas tubuhnya adalah Safa.
Lima detik kemudian, ia melihat kepala Safa mendongkak, hingga mata mereka bertemu. Saat itu juga, Sakha merasakan detak jantungnya yang berdetak kencang. Detakan yang sama seperti tiga tahun lalu, ketika ia jatuh cinta pada Luna.
“Nggak mungkin! Gue membencinya, tidak ada lagi cinta untuk dia,” batinnya, tapi jantungnya berkata lain. Dan, entah kenapa ia malah merasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Of Secret ✓ [TERBIT : LOTUS PUBLISHER]
Romance[Repost] • Pemenang GMG Hunting Writers 2021 kategori Best Branding • Happy Reading • Hal yang Sakha benci di dunia ini adalah seseorang yang pergi tanpa pamit. Lalu, apa jadinya jika orang yang paling ia cinta, melakukan hal...