2. Sebuah Penolakan

3K 308 43
                                    

Orang yang tulus mencintaimu adalah dia yang tetap maju, meski sudah mengetahui masa lalu kelammu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang yang tulus mencintaimu adalah dia yang tetap maju, meski sudah mengetahui masa lalu kelammu.

~ Full Of Secret  ~

***

"Apa tas ini punya lo?" tanya seseorang yang membuat gadis itu mendongkakkan kepalanya.

Gadis itu berdiri dan langsung mengambil tas yang ditunjukkan oleh seorang cowok padanya, ya, itu adalah tasnya yang diambil pencopet tadi. Kenapa ada di tangan cowok itu? Ia yakin betul, jika pencopet tadi bukanlah cowok yang kini berdiri di hadapannya.

"Tadi gue lihat lo lari-lari ngejar pencopet, untuk itu gue kejar pencopet itu juga. Dan, gue berhasil mendapatkan tas itu," ucap cowok itu, seolah tahu apa yang tengah dipikirkan olehnya.

Gadis itu memeriksa isi tasnya, tapi ia tak menemukan apa-apa di sana. Isi tasnya kosong. Ia pun menghela napasnya gusar, sekarang ia harus apa? Percuma juga tasnya kembali, jika ponsel dan alamat rumah sahabatnya tidak ada.

"Kenapa?" tanya cowok itu, saat melihat wajah gelisah gadis itu.

"Tasnya kosong, ponsel aku diambil pencopet itu. Sekarang aku bingung, harus ke mana. Alamat yang ada di tas ini juga hilang. Padahal, cuma alamat itu yang aku punya untuk bisa tinggal di kota ini," jawabnya dengan penuh kejujuran dan kecemasan.

Cowok itu, menatapnya iba. Ia tak tahu sejak kapan dirinya peduli pada seseorang, sampai mau berlarian untuk mengejar pencopet tadi. Dan, sekarang ia semakin tak mengerti dengan dirinya sendiri, yang tak tega melihat gadis itu gelisah. "Mau ikut gue?" tawar cowok itu, "gue akan bantu lo cari tempat penginapan, kalau lo nggak punya tempat tinggal," lanjutnya.

"Aku nggak bisa ikut kamu, karena kita nggak saling mengenal, dan aku nggak bisa percaya begitu saja sama kamu. Meskipun barusan kamu sudah menolong aku."

Cowok itu mengerti dengan kebimbangan gadis itu, ia juga bingung kenapa tiba-tiba menawarkan pertolongan pada gadis itu. "Nama gue, Sakha. Lo nggak perlu percaya gue, tapi lo bisa mengingat-ingat wajah gue. Jika nanti gue berbuat yang nggak-nggak sama lo, lo bisa dengan mudah cari gue," ucapnya sambil mengulurkan tangannya pada gadis itu.

***

Tepat pukul setengah empat sore, Safa sampai di kota kelahirannya, Garut. Ia turun dari bus antarkota ketika sudah sampai di Alun-alun Tarogong. Tak banyak barang yang perempuan itu bawa. Hanya satu tas jinjing berukuran sedang berisi pakaian Alfi, sedangkan dirinya tak membawa pakaian ganti satu pun. Karena masih ada beberapa baju yang ia tinggal di rumah orang tuanya.

Sebelum pulang ke rumah, Safa terlebih dahulu singgah ke masjid yang ada di seberang Alun-alun itu. Ia belum salat asar, jadi ia akan salat dulu di masjid itu, sebelum ia pulang nanti. Safa langsung ke tempat wudu setelah sampai di masjid agung itu, ia terlebih dahulu menurunkan Alfi beserta tas yang dibawanya di depan tempat wudu.

Full Of Secret ✓ [TERBIT : LOTUS PUBLISHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang