5. Pertemuan yang tak diinginkan

1.9K 256 32
                                    

Dulu aku sangat membenci orang yang pergi tanpa pamit, sekarang yang kubenci adalah pertemuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dulu aku sangat membenci orang yang pergi tanpa pamit, sekarang yang kubenci adalah pertemuan. Pertemuan antara aku dan kamu, yang pernah menggoreskan luka di hati.

~  Full Of Secret  ~

***

Seorang lelaki muda berumur 23 tahun, diam termenung di kursi kerjanya dengan pandangan lurus ke depan. Dia adalah Sakha Abi Baskara, seorang wedding photography yang bekerja di perusahaan jasa wedding organizer milik keluarganya. Bukan tanpa alasan dirinya melamun, pikirannya tengah sibuk memikirkan seorang perempuan yang tak sengaja bertemu dengannya di rumah sakit tiga hari lalu.

Perempuan yang begitu mirip dengan seseorang yang pernah ia cintai dulu, dan sampai saat ini Sakha bingung. Apakah perempuan itu, memang seseorang yang ia kenali, atau hanya kebetulan mirip saja wajahnya?

Tetapi, jika perempuan itu memang orang yang dikenalnya, lalu kenapa saat itu dia seperti tidak mengenal Sakha? Bahkan, perempuan itu pergi begitu saja meninggalkan Sakha. Sama seperti seseorang yang dikenalnya, sama-sama pergi begitu saja.

Brak!

Sakha tersentak kaget, saat tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangannya dengan keras.Jika saja ia punya riwayat penyakit jantung, mungkin ia bisa saja mati sekarang juga karena suara pintu yang menghantam dinding dengan keras itu.

"Bisa nggak, sih, lo –"

"Bose! Bahaya, Bose!" sela seseorang heboh, dia si pelaku yang membuka pintu dengan keras.

"Apaan, sih, lo? Datang-datang heboh banget, mana buka pintu keras banget lagi," gerutu Sakha pada sosok cowok kemayu yang menjadi asistennya itu.

"Yey, mending kaburiang, Bose!" ujar Surya, dengan bahasa khasnya.

"Kaburiang apaan?"

"Kabur, Bose! Kabur!"

"Lo ngapain nyuruh gue kabur?"

"Adinda Fitpot datang ke sindang," ujar Surya, yang tak bisa diam. Seperti seseorang yang takut ketahuan.

"Ngapain dia datang ke sini?" tanya lagi Sakha, sekarang ia bisa sedikit demi sendikit mengerti bahasa yang diucapkan Surya. Mungkin, karena Surya sudah bekerja lebih dari satu tahun dengannya. Setiap hari ia diberi asupan bahasa-bahasa aneh Surya, untuk itu mau tak mau ia harus mengerti apa yang diucapkan Surya padanya.

"Meneketehe, Bose. Sekeranjang Bose haryana kaburiang," jawab Surya, membuat dahi Sakha mengernyit bingung.

"Sekeranjang apa? Haryana apa?"

"Sekarang Bose harus kabur, itu maksud akika. Cuss, Bose!" perintah Surya, yang sudah gereget. Takut jika Fitpot yang dimaksud Surya itu segera datang ke ruangan Sakha untuk menemuinya.

Full Of Secret ✓ [TERBIT : LOTUS PUBLISHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang