“Sak, jawab aku, dong. Kenapa dua hari lalu, Luna bisa datang ke sini? Kenapa bisa ada Luna? Bukannya dia sudah pergi?” tanya Fitri untuk yang kesekian kalinya, siang ini gadis itu kembali mendatangi Sakha ke kantornya. Setelah 2 hari ia tidak ke sana, karena memikirkan kedatangan Luna dua hari lalu.
“Sak, jawab!”
“Lo bisa pergi nggak dari sini? Gue muak liat lo ada di sini, lo ganggu tau nggak?!” gerutu Sakha, ia pikir setelah 2 hari tak melihat Fitri. Gadis itu sudah menyerah karena melihat Luna, tapi sekarang gadis itu kembali mengganggunya.
“Jawab dulu, kenapa Luna bisa datang ke sini? Dia mau ngapain temuin kamu lagi ke sini?” desak Fitri yang sudah sangat penasaran. “Ayo, dong, Sak. Jawab! Sebenarnya ngapain Luna ke si –”
“Luna istri gue. Puas!” sela Sakha dengan nada tinggi, yang membuat Fitri terdiam.
Fitri menggelengkan kepalanya tak percaya, bagaimana bisa Luna menjadi istri Sakha? Sedangkan, Luna tak pernah ada lagi di kehidupan Sakha selama 3 tahun ini, bahkan selama 3 tahun ia tak pernah berhenti mengejar Sakha. Dan, tak pernah melihat Luna lagi. Lalu, kenapa sekarang Luna bisa bersama Sakha lagi?
“Nggak mungkin, kamu pasti bohong, kan? Kamu bohongi aku agar aku nggak ngejar-ngejar kamu, kan?” tebak Fitri, ia tak akan percaya begitu saja. Apalagi, ia juga tahu jika Sakha membenci Luna.
“Lo butuh bukti?” tanya Sakha sambil membuka laci meja kerjanya, lalu ia mengambil foto-foto yang telah ia cetak, dan menunjukkannya ke hadapan Fitri. Itu adalah foto-foto penikahannya dengan Safa. “Itu buktinya!”
Tangan Fitri menggepal saat melihat foto-foto itu, ia tak terima dengan kenyataan itu. Luna yang membuat Sakha terluka, tapi kenapa harus perempuan itu juga yang mendapatkan Sakha? Sedangkan, ia yang selama ini berusaha mendapatkan Sakha. Harus kalah lagi dengan perempuan kampungan itu.
“Kenapa kamu lakukan ini, Sakha? Kenapa kamu menikahi perempuan kampung itu? Bukannya dia yang menyakiti kamu? Terus kenapa kamu malah memilih menikah dengan dia? Kenapa Sakha?” tanya Fitri bertubi-tubi sambil mencengkram baju yang dipakai Sakha.
“Lo nggak perlu tau, karena ini nggak ada urusannya sama lo.”
“Aku perlu tau! Karena aku cinta kamu, Sakha. Aku nggak terima kamu nikah sama dia, harusnya aku yang kamu pilih. Bukan dia!”
“Gue nggak cinta sama lo! Harus berapa kali lagi, sih, gue bilang sama lo? Gue nggak cinta sama lo!”
“Tapi aku ci –”
Brak!
Suara itu, membuat Fitri tak melanjutkan ucapannya. Dan, keduanya kompak melihat ke sumber suara. Di mana suara itu berasal dari pintu ruangan Sakha yang dibuka dengan keras oleh Sekar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full Of Secret ✓ [TERBIT : LOTUS PUBLISHER]
Romance[Repost] • Pemenang GMG Hunting Writers 2021 kategori Best Branding • Happy Reading • Hal yang Sakha benci di dunia ini adalah seseorang yang pergi tanpa pamit. Lalu, apa jadinya jika orang yang paling ia cinta, melakukan hal...