6. Ego

30 2 0
                                    


The angel and devil inside you
is having fun controlling you
either angel trapped you
stuck in the dungeon
till you constrainted by rules, nor
devil tricked you
till you lost your mind then breaking all the rules - imaganiseu

Rendra

Menurut Sigmund Freud, manusia punya berbagai macam wilayah kesadaran dalam pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menurut Sigmund Freud, manusia punya berbagai macam wilayah kesadaran dalam pikirannya. Diantaranya adalah Id, Ego, dan Super-ego. Id adalah pikiran alam bawah sadar manusia yang berdasarkan pada insting atau keinginan. Super-ego adalah pikiran sadar yang berdasarkan pada moral dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Sederhananya, Id is the devil and Super-ego is the angel.


Sedangkan Ego adalah pikiran sadar manusia yang berdasarkan pada realitas, bisa dibilang Ego muncul diantara Id dan Super-Ego untuk mengendalikan keduanya. Ego muncul sebagai diri lo yang membuat keputusan atas pertarungan sengit antara Id dan super-ego. Jadi, lagi-lagi menurut Freud, manusia yang sehat adalah manusia yang bisa mengendalikan Id dan Super-Ego, dengan Egonya sebagai pengendali utama. That is why, orang-orang pasti familiar dengan peringatan 'kendaliin Ego lo'.

Dalam situasi gue, di villa magdalin inilah Ego kami berenam diuji.

''palsu ini mah''

Sambil terus menyentuh berlian dalam brangkas itu, Jeno terus meyakinkan kita semua kalau kegalauan kita selama kurang lebih 15 menit yang lalu sia-sia aja.

''kalo asli mana mungkin ditinggalin gak sih?''

Alet ikut meyakinkan. Hampir aja kita akhirnya setuju untuk menyimpulkan kalau barang itu palsu, sampai tiba-tiba Echan buka mulut

''Tapi guys ... kemungkinan kalo itu asli juga patut kita pikirin''

God damn it. Mulut bedebah satu ini emang minta disumpel kaos kaki

''emang ni villa kayak buru-buru banget ditinggalin sih''

Alet menimpali, membuat semua orang kembali galau.

''liat deh... banyak barang-barang yang harusnya penting dibawa pergi, ditinggalin gitu aja. gue sama Jeno aja tadi nemu dokumen-dokumen semacam ijasah, album foto, sama surat-surat penting, gak dibawa sama yang punya, iya kan Jen?''

Jeno mengangguk.

''yaudah bawa aja. terus lapor polisi''

Gue berpendapat.

''ck. cari mati''

Echan berdecak.

''nih ya, pilihannya ada dua, kita bawa, jual, kita dapet uang, kita untung. Atau... kita bawa, jual, ternyata palsu, kita gak rugi apa-apa''

Kalau ini film horor, orang-orang oportunis kayak Echan gue yakin pasti bakal mati duluan. Echan harus berterima kasih ke Author cerita ini karena gak mengubah genre cerita jadi horor thriller, atau mungkin sekarang udah ada hantu yang keluar ngejar-ngejar dia.

SelenelionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang