Di setiap yang tetap
Akan selalu ada yang berubah
Pun di setiap yang berubah
Akan selalu ada yang tetapRendra
''kenapa ya kita berubah?''
Sambil terus menulis teks untuk ujian lisan besok, gue melirik Alet yang tiba-tiba saja memecah hening yang kita berdua ciptakan sedari tadi untuk konsentrasi mempelajari materi ujian besok.
''power rangers kalik ah''
Jawaban gue barusan jelas asal
''ih gue serius'' dan membuat Alet kesal.
''kenapa lo berubah?''
Tanya gue balik, sembari menutup pulpen dan buku gue. Alet menopang dagunya dengan kedua tangan, menatap keluar jendela kamar gue sambil berfikir. Lama dia gak menjawab, akhirnya gue ikut menopang kepala gue dengan satu tangan dan menghadap ke samping kiri, membuat pandangan gue kini hanya fokus pada figur wajah Alet yang terlihat dari samping.
"emang gue berubah?"
Alet menoleh ke gue sambil mengerutkan dahi dan gue hanya menjawabnya dengan anggukan
"berubah jadi makin tua"
"dih" tangan kanannya yang mengepal mendarat pelan di jidat gue
''mungkin... karena semua manusia memang gak bisa menghindari perubahan. Semua orang pasti berubah kan, berubah jadi lebih tua, berubah jadi lebih dewasa, berubah jadi lebih baik, bahkan ada yang berubah jadi jahat. Keadaan juga pasti berubah kan, masa kita SMA terus? Kan enggak''
Gue menjawab cukup panjang, membuat Alet menoleh ke gue sambil tersenyum pahit.
''gue gak suka perubahan''
Kini Alet tidak lagi menopang dagunya dengan kedua telapak tangan, melainkan Ia mengistirahatkan dagunya ke meja sambil terus menatap keluar jendela. Gue juga ikut melihat keluar jendela, menatap langit malam tanpa bintang yang sepertinya akan menumpahkan hujan dengan seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selenelion
FanfictionAlet dan Rendra seperti matahari dan bulan. Ketika matahari mulai terbit, bulan meninggalkan langit. Ketika bulan datang menerangi malam, matahari harus tenggelam. Tidak pernah bertemu di waktu yang sama. Ini tentang pencarian sebua...