Chapter 4

2.4K 244 4
                                    

Author's pov :

"Mau ngapain kalian?" -unknown.

Mendengar suara itu, dengan kompak Bangtan langsung menoleh ke belakang. Mereka sama-sama terkejut ketika mengetahui satu sama lain.

"KALIAN LAGI?!" -Y/n.

Jk dengan cepat berlari dan langsung membekap mulut Y/n menggunakan tangannya.

"Ssshhtt! Lo teriak lagi, gue pastiin malam ini lo ketemu sama malaikat maut! Diem!" -Jk.

Mendengar ancaman dari Jungkook, kedua alis Y/n menyatu. Karena sulit menghirup oksigen, Y/n menggigit telapak tangan Jk dengan kuat. Namun sayangnya, caranya itu tidak berhasil.

Jk justru menatapnya dengan datar. "Lo pikir, dengan cara lo ngegigit tangan gue, gue bakalan lepasin lo? Ga!" -Jk.

"Hmmpphhh!!!" -Y/n.

"Kook, dia ga bisa nafas woy!" -Jimin.

Jk menunduk melihat posisi tangannya yang ternyata menutup bagian hidung Y/n juga. Karena tidak ingin Y/n berteriak lagi, Jungkook menatap manik mata Y/n dengan intens.

"Gue lepasin, asal lo ga berisik. Ngerti?" -Jk.

Demi mendapatkan okisgen, Y/n akhirnya mengangguk mengerti. Jk pun melepaskan tangannya.

"Huuahhh!! Oksigen!" -Y/n.

Bangtan dengan kompak langsung menatap Y/n dengan tajam. Sedangkan Y/n tidak perduli dengan tatapan tajam tersebut. Tatapan tajam dari Bangtan bagi seorang Y/n adalah tatapan biasa. Tidak ada unsur menyeramkan apalagi tajam. Semuanya terlihat biasa saja bagi Y/n.

"Mending kita masuk ke dalam sekarang. Sebelum ada orang yang liat." -Jin.

Mereka pun langsung berjalan memasuki rumah Y/n yang ternyata gerbangnya tidak terkunci. Tidak lupa dengan Jk yang langsung menggendong tubuh Y/n. Y/n sama sekali tidak memberontak saat Jk menggendong tubuhnya ala bridle style.

"Lo cantik. Tapi sayangnya badan lo berat!" -Jk.

"Gue ga nyuruh lo ngegendong gue kan? Turunin gue!" -Y/n.

Jk akhirnya menurunkan Y/n.

"Lo ga liat gue punya belanjaan? Dari pada lo gendong gue, mending bawaiin belanjaan gue gih." -Y/n.

Y/n menatap Jk dengan sebelah alisnya yang terangkat dan juga senyum miring, membuat yang ditatap pun merasa kesal, namun tetap menuruti permintaan Y/n.

"Lo baik ternyata. Hahaha!" -Y/n.

"Bisa diem ga? Lo dari tadi ngomong mulu, kuping gue panas dengernya!" -Jk.

Y/n lagi-lagi tertawa karena mendengar omelan Jk. "Lo juga babo! Ngapain masih nungguin gue masuk padahal temen lo yang lain udah masuk duluan?"

Tidak ingin memperpanjang perdebatan tersebut, Jk langsung pergi meninggalkan Y/n yang justru tersenyum miring.

"Jadi mereka yang ditakutin di kampus? Ck, b aja gue liatnya." -Y/n.

Y/n menggelengkan kepalanya lalu menyusul masuk ke dalam rumahnya.

_____Skip_____

Saat memasuki ruang santai di rumahnya, Y/n langsung di sugukan dengan pemandangan para laki-laki berwajah datar sedang menatapnya. Tatapan yang tidak bisa ditebak oleh Y/n.

"Gue berasa masuk di rumah orang deh..." -Y/n *membatin.

Tapi, bukan Y/n namanya, jika keadaan seperti itu akan ia jadikan pertanyaan. Dengan santai, Y/n menepuk pundak Jk yang juga sedang menatapnya. Tak lupa dengan belanjaan Y/n yang masih setia bergantung ditangannya.

𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞𝐬 (𝐄𝐍𝐃✓) "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ¹" (방탄소년단)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang