Bangtan kini telah tiba di rumah mereka setelah menelantarkan Lee Joon di semak-semak. Sebelum mereka meninggalkan Lee di semak-semak taman kota, Suga masih sempat-sempatnya menusuk lengan Lee menggunakan cutternya untuk mengambil darah laki-laki itu.
Mereka bertujuh sedang duduk di ruang tengah rumah mereka dengan pikiran yang berkelan di luar sana. Kejadian tadi cukup melelahkan. Ternyata benar, Lee Joon itu bukan manusia biasa. Manusia seperti Lee benar-benar sangat di benci oleh Bangtan. Mulai dari sikap dan juga sifatnya yang munafik, semakin membuat Bangtan ingin sekali melenyapkan Lee Joon dari muka bumi.
"Suga hyung..." -Jimin.
Suga menoleh menatap Jimin tanpa menjawab.
"Suga..." -Jimin.
"Gue udah natap lo. Kenapa masih manggil?" -Suga.
Jimin meneguk salivahnya gugup. Ia tahu suasana hati Suga sedang tidak bersahabat karena kejadian tadi. Jika seperti ini, mereka semua tidak berani mengajak Suga berbicara untuk sekedar bercanda seperti biasa selain berbicara tentang hal yang serius.
"Kenapa ga lo abisin aja dia tadi? Kalau Lee mati, rahasia kita di kampus dan Y/n bakalan aman." -Jimin.
"Gapapa. Gue sengaja. Karena gue juga mikir. Kalau gue buat Lee Joon mati tadi, yang namanya rahasia pasti akan terbongkar ujung-ujungnya. Gue yakin, suatu hari nanti Y/n akan tau siapa kita." -Suga *menjelaskan.
RM menghela nafasnya seraya mengangguk. "Suga bener. Cepat atau lambat, Y/n dan semua orang di kampus akan tau siapa kita sebenarnya. Dan siap ga siap, kita tetap harus siap. Utamanya siap Y/n akan jauhin kita..." -RM.
"Tapi gue ga mau kalau Y/n jauhin kita. Pokoknya apapun yang terjadi kita harus jaga rahasia ini sampai kapapun!" -V.
"Ga semudah itu V. Rahasia sebesar ini gue yakin ga bisa bertahan lama untuk di tutupin. Mau sampai kapan kita berpura-pura sama Y/n?" -Jin.
"Iya. Jangan karena kita punya kesamaan seperti manusia pada umumnya, bisa makan, bisa minum bisa tidur, kita mau jadiin itu sebagai perisai untuk lindungin rahasia kita. Gue yakin banget itu ga bakalan bisa." -Jhope.
"Bener Hob. Y/n nanti pasti akan tau. Entah itu karena Lee yang ngasih tau ke Y/n, atau Y/n langsung liat kita." -Suga.
Bangtan kembali terdiam. Keheningan datang menghampiri mereka bertujuh. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Perasaan tidak tenang mulai menghantui mereka. Mereka takut Y/n akan menjauhi mereka karena tahu bahwa Bangtan adalah vampir. Bukan manusia.
"Sekarang, kita harus ngapain? Lee Joon makin hari makin ngelunjak." -V.
"Nah. Padahal kita sama sekali ga pernah cari masalah sama dia." -Jk.
"Gue sih curiga, dia iri sama kita. Secara kita kan terkenal di kampus. Ya walaupun terkenal serem kata mereka. Sedangkan dia? Gausah terkenel, temen aja ga punya. Y/n aja tuh yang mau temenan sama dia." -Jimin.
"Dia punya temen Jim. Tapi cuma sebatas kenal aja. Tapi temen buat nongkrong kaga ada. Hahaha..." -Jhope *tertawa.
Bangtan yang lain pun ikut tertawa mendengar celotehan J-Hope.
"Iya ya? Kok bisa gitu? Padahalkan dia cowo? Masa ga punya temen nongkrong di kampus? Sedih banget tuh manusia." -Jk.
"Gausah heran sih Kook. Dia ga punya temen nongkrong karena sifatnya yang balagu. Sok jagoan. Dan jangan lupakan, Lee Joon itu munafik." -Suga.
"Nahh! Oleh karena itu, kita sebelum dia buat Y/n benci sama kita, kita harus lebih dulu jauhin Y/n dari Lee. Selain rahasia kita bisa aman, Y/n juga bisa kita jagain dari manusia munafik seperti Lee Joon itu." -RM.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞𝐬 (𝐄𝐍𝐃✓) "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ¹" (방탄소년단)
Vampire(INFO!!!) "Nama tokoh telah diubah demi kenyamanan saya sebagai penulis, juga para pembaca :)" ••••• Memiliki sahabat lelaki sudah tidak asing lagi dipendengaran setiap orang. Karena itu sudah menjadi hal yang biasa. Tetapi, bagaimana jika hubungan...