Author's pov :
Y/n melihat Bangtan sedang berdiri tepat dibelakang Suga yang sedang menatap dua orang mahasiswi dengan tajam. Y/n sudah dapat menebaknya. Itu pasti karena Suga mendengar, atau mulai kesal mendengar mereka menceritakan dirinya.
Diam-diam Y/n tersenyum karena Bangtan benar-benar melindunginya. Ia merasa sangat beruntung karena teleh mengenal merek bertujuh. Rasanya, hidup Y/n seperti memiliki warna yang sangat indah saat bersama mereka. Rasa sepi yang suka menghampiri dirinya saat sedang sendirian di kampus atau di rumah kini hilang.
Y/n memang dikenal dengan sosok gadis yang ramah, ceria, dan pemberani di kampus. Namun itu semua hanya topeng yang ia gunakan untuk menutupi dirinya yang asli. Dirinya yang asli adalah seorang gadis yang kesepian. Keberaniannya itu ia manfaatkan agar dirinya bisa terlihat kuat di hadapan orang lain.
Kembali pada Suga.
Y/n memutar tubuhnya dan mendekati Bangtan. Ia mulai mendengar dan merasakan aura dingin keluar dari para Bangtan.
"Mulut lo letaknya di depan atau di belakang?" -Suga.
"D... Dd... Di depan..." -Mahasiswa 1 *gugup dan takut.
Suga langsung mengikis jaraknya dengan salah mahasiswi yang menceritakan Y/n dari belakang tadi. Tangan laki-laki itu berada disebelah kiri gadis itu.
"Mulut lo di depan, jadi kalau mau ngomong langsung di depan orangnya, jangan dibelakang! Lo mau mulut lo gue pindahin di belakang?" -Suga.
"T... Ttidak!" -Mahasiswi 1&2.
Jk melihat kearah sekeliling, semua orang berdiri menatap kejadian itu. Jk paling tidak suka dengan orang-orang yang selalu kepo seperti ini.
"Dalam hitungan ketiga kalian semua masih disini, kalian akan dapat hadiah dari gue setelah pulang nanti. Pergi ga lo semua?!" -Jk *dingin dan tatapan tajam.
Sontak semua mahasiswa dan siswi itu langsung bubar meninggalkan koridor. Sedangkan dua gadis itu masih terjebak karena Suga belum mengalihkan tatapan tajam dari mereka berdua.
"Suga, udah. Lepasin mereka. Gue gapapa kok. Terserah mereka ajalah mau ngomong apaan. Gue ga peduli." -Y/n *tiba-tiba datang menghampiri Suga.
"Mereka udah omongin lo di belakang. Gue ga suka!" -Suga *masih kesal.
Y/n memutar matanya malas. Suga terlalu berlebihan. "Apaan sih Sug? Gue ga masalah kalau mereka omongin gue. Mau di depan gue kek, di belakang gue kek. Bodo amatlah!" -Y/n.
Suga menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan kasar. Ia sungguh kesal dengan dua gadis yang masih ada di hadapannya saat ini.
"Kalian boleh pergi. Kali ini gue bebasin. Sekali lagi gue denger kalian omongin Y/n, lo berdua siap-siap aja dijemput malaikat maut! Ngerti?!" -Suga.
Dua gadis itu mengangguk cepat lalu berlari pergi meninggalkan Y/n dan juga Bangtan. Y/n akhirnya menghela nafanya dengan legah. Jika ia tidak cepat bertindak tadi, mungkin saja dua gadid itu sudah habis ditangan Suga. Atau yang lebih parahnya, ditangan Bangtan.
Bagi para Bangtan, jika ada seseorang yang berani mengganggu ketenangan mereka. Mau orang itu laki-laki, perempuan, bahkan dosen sekalipun, Bangtan pasti akan menghabisnya dalam waktu itu juga.
"Kalian ngapain masih berdiri disitu liatin gue? Masuk kelas kalian sana. Gue juga mau masuk." -Y/n.
"Yaudah. Kita masuk dulu kalau gitu. Bentar jam istirahat kita dateng ke kelas lo." -Jimin.
Y/n menatap Jimin dengan alis bertautan. "Maksudnya? Mau jemput gue lagi? Gitu?" -Y/n
Bangtan mengangguk kompak. Melihat Y/n akan menolak, RM dengan cepat langsung memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐡𝐞 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞𝐬 (𝐄𝐍𝐃✓) "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ¹" (방탄소년단)
Vampire(INFO!!!) "Nama tokoh telah diubah demi kenyamanan saya sebagai penulis, juga para pembaca :)" ••••• Memiliki sahabat lelaki sudah tidak asing lagi dipendengaran setiap orang. Karena itu sudah menjadi hal yang biasa. Tetapi, bagaimana jika hubungan...