6. Penyebab Berantem

251K 25.3K 2.8K
                                    

"SRI!!!"

Dengan langkah tergesa-gesa Gala menghampiri Riri yang asyik memakan es krim.

"Ya kok dibuang sih!" protes Riri pasalnya Gala langsung menepis es krim di tangan Riri sampai terjatuh di lantai.

"Gaboleh makan es krim!"

"Kenapa?" tanya Riri polos dengan wajah cemburut yang tampak sangat imut.

"Lo lagi pilek, gaboleh makan es krim! Entar ujung-ujungnya gue yang repot kalo sakit lo makin parah!" ketus Gala.

"Siapa yang beliin?" Riri hanya diam sambil melirik Ilham di sampingnya.

Ilham sendiri sudah ketar-ketir memikirkan jawaban yang tepat saat Gala memakinya sebentar lagi.

"Lo Ham, bukannya jagain malah jajanin es krim segala," tegur Gala dengan raut wajah tidak bersahabat membuat Ihlam meneguk ludahnya kasar.

"Abis tadi dia ngrengek terus Gal, ya udah gue beliin es krim aja biar bisa anteng," jelas Ilham jujur karena sejak ditinggal Gala tadi, Riri tidak berhenti menangis memanggil nama Gala yang tidak kunjung datang.

Hal itu sontak membuat semua anak Drax ikut bingung dan berakhirlah dengan ide Ilham yang menyuruh salah satu anak Drax untuk membelikan Riri es krim.

Kini Gala beralih menatap Riri. Menyadari sebentar lagi akan kena omelan dari Gala. Riri langsung menunduk. Tidak berani menatap mata Gala yang tajam.

"Tadi gue tinggal bandel ya lo?"

Riri mengangguk tetap dalam keadaan menunduk. Sikap takut Riri tersebut membuat Gala diam-diam menarik sudut bibirnya. Lucu.

"Kenapa bandel? Kan tadi gue bilang harus anteng."

"Gala lama," cicitnya pelan.

"Mulai berani ya lo?"

Riri menggeleng cepat lalu memeluk tubuh Gala yang berdiri di depannya. Gala yang belum siap dengan pelukan Riri yang tiba-tiba menyerangnya hampir terhuyung ke belakang. Untung saja Gala bisa menyeimbangkan dirinya agar tidak sampai jatuh.

"Jangan marah-marah, Riri takut!" Riri mengeratkan tangannya yang melingkar di pinggang Gala.

Perlahan Gala mulai membalas pelukan Riri tanpa memedulikan siulan-siulan jahil dari teman-temannya.

"Buset! Mata gue ternodai," cetus Ilham yang membuat Gala terkekeh.

Perlahan tangan Gala mengusap-usap punggung Riri membuat gadis itu malah semakin enggan melepaskan pelukannya.

"Udah lepas dulu," ujarnya menjauhkan tubuh Riri dari dekapannya.

"Bos nanti sore jad..." ucapan Akbar terhenti kala Gala memberinya kode agar diam.

Akbar mengangguk. Hampir saja ia keceplosan menanyakan aksi baku hantamnya nanti sore di depan Riri.

"Nanti sore mau ngapain?" tanya Riri mendongak.

"Ngga ada, ayo pulang."

"Ih! Tapi tadi kata Ak..."

"Pulang sama gue atau sendiri?" Gala sudah berjalan keluar dari WBS.

Riri yang kesal karena pertanyaannya tak kunjung dijawab oleh Gala pun hanya pasrah. Riri menghampiri Gala yang sudah nangkring di atas motor.

Riri menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Udah ya Ri, gausah ngambek-ngambek gitu! Enek gue liat muka lo," sarkas Gala sambil memakaikan helm untuk Riri.

"Bisa ngga?" tanya Gala saat menyadari Riri kesusahan menaiki motor besarnya.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang