68. Kesasar

149K 18.8K 7.8K
                                    

Maaf ya kemaren ngga bisa up 🥺 kalo bisa hari ini aku bakal double up. Tapi ngga bisa janji yaaa...

Pokonya jangan lupa vote dan komen yang banyak!!!

Budayakan vote sebelum membaca, biar nanti ngga lupa karena keasyikan baca <3

Jangan lupa follow Instagram :

@tamarabiliskii

@galaarsenio
@serinakalila
@alan.aileen
@ilhamgumilar1
@akbar_azzaidan

"Ikut ke kantin ngga?" tawar Choline pada Riri. Gadis itu sudah berdiri bersama Nenda. Menatap Riri yang sejak istirahat pertama masih betah berdiam diri di bangkunya. Entah apa yang terjadi pada Riri. Choline dan Nenda juga bingung. Tapi dugaan mereka, pasti semua ini ada hubungannya dengan Gala.

Riri menggeleng. Wajah cemberutnya belum pudar sejak tadi pagi. Tentunya setelah pertengkaran kecilnya dengan Gala di chat. Apalagi sampai sekarang Gala juga tidak mau membalas chat nya. Padahal sudah dibaca.

"Kamu ada masalah?" Nenda merasa ada yang tidak beres karena sejak tadi Riri hanya diam seperti memikirkan sesuatu.

"Engga Nen, Nen," geleng Riri meyakinkan Nenda kalau dirinya baik-baik saja.

"Tapi dari tadi lo diem aja, Ri. Lo juga ngga makan sejak tadi pagi. Lo kenapa? Ada masalah?"

Riri yang tadinya hanya menunduk. Kini mengangkat kepala. Menatap Nenda dan Choline dengan mata sendu. Ada banyak hal yang ingin gadis itu sampaikan. Tapi rasanya sangat sulit.

"Gala," cicit Riri.

Brakk

Choline menggulung lengan seragamnya ke atas. Setelah menggebrak meja yang ada di depannya tanpa rasa bersalah.

"Ngapain lo lagi tuh cowok? Masih sakit udah bikin ulah aja?!"

Kalau kalian punya teman atau sahabat yang bakal maju paling depan kalau dengar temannya disakitin sama cowok. Berarti dia satu server sama Choline.

Cewek cantik, pemberani, blak-blakan. Namun sayang cintanya bertepuk sebelah tangan karena Ilham malah menyukai Nenda. Sadgirl wkwk.

Nenda menghela napas kasar. Melirik kesal ke arah Choline. "Santai, Lin. Lagian lo sensi amat kalo denger nama Gala."

"Gimana gue ngga sensi, dulu tuh anak kerjaannya bikin darah tinggi mulu."

"Engga kok! Gala ngga salah apa-apa sama Riri!" sergah Riri cepat. "Malah sekarang Riri yang punya salah sama Gala."

"Lo ken..."

"Eh, Ri!" sapa Pandu tiba-tiba. Cowok itu langsung duduk di bangku sebelah Riri.

"Ck! Lo tuh kenapa sih?! Udah kaya setan! Dateng-dateng ngagetin!" decak Choline. "Segala motong pembicaran orang!"

"Lo sewot banget sama gue, Lin. Gue cuma mau ngajak Riri ngobrolin hal penting."

Choline memutar bola matanya malas. "Halah! Sok penting! Ngga inget lo dulu pernah buat Riri sampe na..."

"Choli sama Nen, Nen, ke kantin duluan. Nanti Riri nyusul kok!" potong Riri cepat. Ia tidak mau Choline dan Pandu lanjut berdebat dan ujungnya akan bertengkar.

"Oke, gue duluan ya!" pamit Choline menarik tangan Nenda. Kedua gadis itu melenggang pergi meninggalkan kelas.

Riri menatap Pandu penasaran. "Pandu mau ngomong apa?"

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang