17. Bunda Pulang

197K 19.9K 2.8K
                                    

"Galaaaa bangunnn!!"

Riri bedecak sebal. Sudah berapa kali ia berteriak-teriak membangunkan Gala. Tapi cowok itu sama sekali tidak bergeming. Ia malah menarik selimut dan mengeratkan pelukannya pada guling.

"Gala bangun ih! Bunda udah pulang loh!" Riri mengguncang tubuh Gala sekuat tenaga. Bukannya membuka mata. Gala malah begumam tidak jelas.

Menghela napas. Riri berjalan keluar kamar. Ia kembali dengan membawa satu gelas air. Tanpa basa-basi, Riri menyiprati wajah Gala dengan air.

Sampai beberapa detik kemudian. Mata Gala mengerjap. Gala merasa terganggu dengan sesuatu yang menyentuh permukaan wajahnya. Rasanya dingin, ternyata...

"Astaga, Ri! Lo nyiram muka gue?! Basah, Ri!" kaget Gala.

Gala mengusap wajahnya yang terkena air. Duduk di pinggiran kasur. Gala menatap Riri dengan ekspresi datar. Sementara yang ditatap malah tidak peduli dengan kedua tangan yang bersedekap dada.

"Bisa ngga bangunin baik-baik? Ngga usah pake acara nyiram-nyiram!"

"Tadi Riri udah bangunin baik-baik. Tapi ngga bisa bangun. Ya udah Riri siram!" ketus Riri.

Gala berdecak. Ia kembali berbaring di atas kasur. Meraih ponselnya di atas nakas. "Lagian ini hari sabtu. Sekolah libur, kenapa coba harus bangunin gue pagi buta begini!"

"Kan hari ini bunda mau pulang!" bantah Riri duduk di samping Gala.

"Mau loh ya, bukan udah pulang! Bunda pulangnya jam berapa emang?"

Mengedikkan bahu. Riri tidak tahu bundanya pulang jam berapa. Kemarin bilangnya pagi. Tapi telfon lagi katanya sore. "Sore kayanya."

"Sekarang jam berapa?!"

Riri menoleh ke jam dinding yang ada di kamar Gala. "Jam tujuh," jawab Riri.

"Bunda pulangnya sore! Terus ngapain lo bangunin gue sekarang, Sri! Sri!" Gala mengangkat tubuh Riri. Dengan cepat Gala menindihnya.

"Lepas ih!" berontak Riri memukul-mukul dada Gala.

"Lo nyari gara-gara sama gue pagi buta kaya gini. Ini hukumannya!"

Tanpa memedulikan omelan dan pukulan Riri. Gala semakin menyamankan posisinya di atas tubuh Riri.

"Diem napa, Ri. Gue masih ngantuk."

Menghela napas panjang. Akhirnya Riri membiarkan Gala dengan posisi begitu. Hingga keduanya kembali terlarut dalam alam mimpi.

 Hingga keduanya kembali terlarut dalam alam mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****

"Sanaan, Ri. Bunda mau nyuci ini loh," ujar Desi berusaha melepaskan pelukan Riri.

"Tapikan Riri masih kangen! Bunda lama perginya."

"Kan nenek baru sembuh, sayang." Desi berjalan meletakkan tiga piring nasi goreng di atas meja makan.

"Makan dulu, gih," titah Desi.

MY CHILDISH GIRL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang